Antisipasi Dampak PPKM Darurat, Kemensos Segera Salurkan BST untuk Mei dan Juni Rp600 Ribu Sekaligus

Untuk besaran BST sedangkan pada Mei dan Juni akan diberikan Rp600 ribu sekaligus, pekan ini atau paling lambat pekan depan bansos ini dapat tersalur.

Editor: Mohamad Yusuf
Kemensos
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma menyampaikan pihaknya akan menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) terkait akan diberlakukannya PPKM Darurat. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Seiring akan diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang akan berdampak di beberapa sektor, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma menyampaikan pihaknya akan menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST).

"BST akan disalurkan untuk bulan Mei dan Juni, setelah sebelumnya berhenti di April. Kita berharap pekan ini atau paling lambat pekan depan bansos ini dapat tersalur," ujar Risma di Jakarta, Kamis (1/7/2021).

Untuk besaran BST yang akan diberikan adalah senilai Rp300 ribu per bulan dan akan disalurkan kepada warga di setiap awal bulan, sedangkan pada Mei dan Juni akan diberikan Rp600 ribu sekaligus.

Baca juga: Bawaslu Jajaki Kerja Sama dengan Kemensos Libatkan Pendamping Sosial Untuk Pengawasan Pemilu

Baca juga: Kemensos Salurkan 935 Paket Makanan Siap Saji Bagi Warga Marjinal

"Warga akan menerima Rp600 ribu sekaligus, tapi saya minta jangan diijonkan dan hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok saja," pinta Risma.

Untuk target penyaluran per bulannya, BST menyasar 10 juta penerima bantuan, penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebanyak 18,8 juta, serta penerima Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 10 juta.

"Soal data penerima bansos sudah dibersihkan kemarin, tapi ada 3,6 juta yang nyangkut di bank dan tadi sudah di-clearkan dalam rapat," kata Risma.

Baca juga: VIDEO Pasien Menunggu di Kursi Roda Membeludak, Kemensos Dirikan Tenda Tambahan di RSUD Kota Bekasi

Baca juga: Balai Kemensos Siap Tampung Anak-anak yang Orantuanya Terpapar Covid-19

Data nyangkut itu, dikarenakan nama yang tercantum di data bank tidak persis sama dengan data milik Kementerian Sosial yang sudah padan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

“Di bank itu nama minimal 3 huruf dan tidak berbentuk angka, seperti nama 'IT', NA70, namun untuk kesalahan minor lainnya masih bisa dikoordinasikan," terang Risma.

Teknis penyaluran BST seperti biasa melalui kantor pos, sedangkan untuk BPNT dan PKH akan disalurkan melalui jaringan Himpunan Bank-bank Negara (Himbara).

“Jadi, mudah-mudahan paling telat bisa direalisasikan pekan kedua bulan ini dan kita usahakan agar semua bisa tersalurkan kepada warga,” terang Risma.

Penyaluran bantuan ini tidak mengganggu anggaran dari Kementerian Sosial, melainkan ada tambahan anggaran dari Pemerintah untuk dua bulan, yaitu pada bulan Mei danJuni sebanyak Rp 2,3 triliun.

Baca juga: 41 Balai Milik Kemensos Siap Merespon Kasus Anak, Termasuk Pasien Covid-19

Baca juga: Tahun Depan Kemensos Rencanakan Tambah Hingga 6 Unit Rusun Eks Pemulung dan Tunawisma

“Sebetulnya ada total tambahan sebesar Rp 6 triliun untuk penyaluran selama dua bulan, tapi kita masih punya uang spare sebanyak Rp 3 triliun sekian,” ungkapnya.

Upaya percepatan bantuan ini juga diimbangi dengan adanya pengawasan penggunaan dana bansos yang dilakukan dari struk belanja penerima manfaat, jika dibelanjakan selain untuk kebutuhan pokok.

“Evaluasi penggunaan uang bansos bisa dilihat dari struk belanja penerima bansos, digunakan untuk barang kebutuhan pokok atau barang yang lain,” pungkasnya.

  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved