Berita Jakarta

Warga Tambora Jakbar Ini Mengaku Tanahnya Dikuasai Sekelompok Preman, Kerap Diintimidasi dan Diancam

Sang pemilik tanah kini merasa ketakutan lantaran kerap diancam dan diintimidasi langsung sekelompok preman tersebut.

Editor: PanjiBaskhara
Wartakotalive.com/Istimewa
Ilustrasi: Diduga kuat sekelompok preman kuasai tanah milik warga di kawasan Kelurahan Roa Malaka, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. 

Selain Pedagang, Preman di Tangsel Palak Warga Lagi Bangun Rumah

Puluhan preman yang sering memalak pedagang dan masyarakat diringkus pihak Polres Tangerang Selatan (Tangsel) dalam sebulan terakhir. 

Hal itu diungkap Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Angga Surya Saputra saat ditemui Wartakotalive.com di Mapolres Tangsel kawasan Serpong. 

Menurutnya sejumlah preman tersebut mengaku sebagai anggota organisasi masyarakat (ormas) dari puluhan yang ditangkap. 

"Kalau dihitung satu bulan mundur sudah tiga puluhan. Kemarin yang tidak terekspos itu yang di Serpong yang malak pedagang dimsum dua orang."

"Kemarin juga ada FBR dua orang di wilayah Ciater. Jadi ada orang bangun rumah, dimintain uang, kami tangkap dua orang," kata Angga saat ditemui di Mapolres Tangsel, Serpong, Sabtu (26/6/2021).

Angga menuturkan para preman yang ditangkap itu mengaku hanya menikmati hasil pemalakan tersebut untuk kepentingan pribadi. 

Tak jarang, uang hasil palakan itu digunakan para preman tersebut berfoya-foya membeli minuman keras (miras). 

"Sampai saat ini sih tidak ada yang lari ke organisasinya, tidak. Karena dia kebetulan oknum ormas, tapi selama ini digunakan untuk kepentingan pribadi. Salah satunya ada beberapa yang mengakui memang untuk minum-minuman keras," ungkapnya.

Angga menuturkan ditangkapnya puluhan preman tersebut setidaknya menurunkan kasus aksi pemalakan yang terjadi di wilayah Tangsel. 

Kata ia, hampir tiap harinya Tim Penindak Premanisme Polres Tangsel terus melakukan penindakan jika didapati adanya aksi premanisme.

"Pak Kapolres kan membentuk tim anti premanisme, sejak saat itu sudah sangat drastis turun. Pokoknya setiap aksi-aksi yang berpotensi menimbulkan tindak pidana, entah itu pungutan liar dan sebagainya pasti kita tindak," jelas Angga. 

"Jadi kalau dihitung-hitung satu bulan sampai satu bulan setengah ke belakang itu sudah kurang lebih tiga puluhan yang malak-malak," pungkasnya.

Preman di Jalan Ceger Raya Ini Palak Pedagang Baru Rp 50 Ribu Per Bulan

Ulah seorang preman di Jalan Ceger Raya, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan ini sangat kejam terhadap para pedagang kaki lima (PKL) dan pedagang kios.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved