Virus Corona

Miris, Dalam Seminggu 2 Anak Meninggal Akibat Covid dan 50 Persen Korbannya Balita

Ketua IDAI, Aman B Pulungan, setiap satu minggu setidaknya terdapat dua anak yang meninggal karena Covid-19.

istimewa via Kompas.com
Ilustrasi - Miris dalam seminggu 2 balita meninggal akibat tertular Covid-19 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA  - Miris jumlah anak yang meninggal akibat Covid-19 kian hari makin bertambah.

Menurut Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia - Ketua IDAI, Aman B Pulungan, setiap satu minggu setidaknya terdapat dua anak yang meninggal karena Covid-19.

Angka tersebut merujuk pada data yang dihimpun jejaring dokter anak se-Indonesia itu sejak 14 pekan lalu.

"Setiap minggu ada dua anak yang meninggal," kata Aman dalam webinar Kajian Kesiapan Pembelajaran Tatap Muka di Provinsi DKI Jakarta yang disiarkan secara live di kanal Youtube Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI), Sabtu (26/6/2021).

Aman menerangkan, hingga saat ini jumlah anak yang terinfeksi Covid-19 sebanyak 12,3 persen dari kasus kumulatif nasional.

Baca juga: Rekor Baru Penambahan Kasus Covid-19 di Jakarta Tembus hingga 9.000 Hari Ini

Baca juga: PECAH REKOR! Jakarta Sentuh 9.271 Kasus Covid-19, Banyak Anak-anak Terpapar

Sebanyak 2,5 persen di antaranya merupakan anak usia 0-5 tahun, sementara 9,5 persen lainnya merupakan anak usia 6-18 tahun.

Aman memprediksi saat ini jumlah anak yang terinfeksi Covid-19 sudah sekitar 200 ribuan. Namun, jumlah yang terdaftar di IDAI hanya sekitar 100 ribuan anak.

"Berarti banyak sekali anak-anak ini belum terdeteksi dan bisa tiba-tiba datang ke IGD, parah, dan meninggal," kata Aman.

IDAI kata Aman telah memantau kasus-kasus Covid-19 pada anak sejak wabah yang menjadi pandemi global itu melanda pada 2020 silam.

Mereka pun mandiri mengumpulkan data dari seluruh jejaring dokter anak se-Indonesia.

Data tersebut, terus memutakhirkannya saban Senin ketika para anggota IDAI berkumpul setidaknya selama dua jam.

"Kebetulan kita mengikuti setiap Minggu, sejak Maret 2020 setiap hari Senin seluruh ketua cabang IDAI dengan PIC kita kumpul minimal 2 jam membahas, karena kita tidak dapat data dari pemerintah, akhirnya kita dapat data dari seluruh dokter anak," ujarnya.

Baca juga: Demi Terhindar dari Serangan Covid-19, PSI Minta Pemprov DKI Larang Anak-anak Masuk Tempat Umum

Mulanya kata Aman, banyak pihak yang menyebut bahwa Covid-19 tidak bisa menginfeksi anak-anak dan mereka tidak bisa meninggal karena virus ini.

IDAI bahkan sempat dituding sebagai organisasi masyarakat (Ormas) yang menyebarkan ketakutan.

Baca juga: Orangtua Kurang Disiplin Hingga Anak Banyak Terpapar Covid-19, Perhatikan Gejala Ini

Namun, pada kenyataannya grafik data anak yang terpapar Covid-19 terus naik dan tidak menunjukkan adanya penurunan.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved