Kesehatan

GeNose C19 Bisa Deteksi Covid-19 Asal Ikuti SOP, Ini Panduannya

GeNose C19 selaa ini membantu masyarakat yang harus melakukan mobilitas, sehingga tetap dapat  memenuhi protokol kesehatan

Penulis: MNur Ichsan Arief |
ist
GeNose C19 membantu masyarakat yang harus melakukan mobilitas, sehingga tetap dapat  memenuhi protokol kesehatan, khususnya saat berada di ruang publik. 

"Untuk orang-orang yang takut disuntik, atau takut dan risih ada alat yang masuk ke hidung atau mulut, GeNose C19 merupakan jawaban dari doa kalian semua,” tuturnya.

Tes GeNose C19 juga juga diterapkan di lembaga pendidikan.

Salah satunya di Yayasan Ali Maksum, Pondok Pesantren Krapyak, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga: Pengetatan Arus Balik Lebaran, Terminal Kalideres Siagakan Tenaga Medis untuk Tes GeNose

Baca juga: Manajemen Ancol Batasi Jumlah Pengunjung Hingga Mewajibkan Menjalani Tes GeNose

Maya Fitria, pengelola GeNose C19 di pondok tersebut, menuturkan pihaknya membutuhkan alat skrining yang cepat tetapi murah. Setidaknya satu bulan sekali tim satgas Covid-19 di pondok tersebut melakukan skrining menggunakan GeNose C19 terhadap semua civitas akademika di pesantren.

“Alhamdulillah santri, wali santri, semua pengasuh dan guru-guru, menyambut baik alat GeNose C19,” terang Maya.

Beberapa tempat ibadah juga menggunakan tes GeNose C19. Masjid Jogokariyan di Kota Yogyakarta contohnya.

Gitta Welly Ariadi, anggota Satgas Covid-19 masjid tersebut, mengatakan bahwa takmir Masjid Jogokariyan membuka layanan tes GeNose C19 sejak satu minggu sebelum Ramadan. Tes GeNose C19 diberlakukan untuk pedagang Pasar Sore Kampung Ramadan Jogokariyan, jamaah masjid, tamu-tamu dari luar wilayah Jogokariyan, serta warga masyarakat umum. 

Baca juga: Atlantis Water Adventure Buka Saat Lebaran, Pengunjung Wajib Tes GeNose

Baca juga: Jadi Tempat Berburu Takjil Dinkes-Satpol PP Gelar Tes GeNose di Pasar Lama, Hasilnya 4 Orang Positif

Menurut Welly, banyak jamaah yang merasa terbantu dengan adanya tes GeNose C19 karena takmir Masjid Jogokariyan lebih cepat dalam melakukan skrining. 

“Sempat ada jamaah yang ketika kami tes GeNose positif, kemudian kami tes PCR juga positif, lalu kami sediakan tempat isolasi sehingga tidak menularkan kepada keluarga yang lain,” ucap Welly. 

Dia berharap agar produksi kantong napas GeNose C19 ditingkatkan, sehingga takmir Masjid Jogokariyan dapat melaksanakan tes skrining lebih banyak.

Baca juga: Satpol PP Kota Tangerang Gelar Tes GeNose di Pasar Lama, Hasilnya Sejumlah Orang Terpapar Covid-19

Baca juga: Jumlah Pengguna Layanan GeNose C19 di 15 Bandara AP I Mencapai 42 Ribu

“Kami terus berharap masyarakat pengguna GeNose C19 dapat melakukan prosedur tes dengan baik agar hasil maksimal. Kami pun terbuka terhadap segala masukan dan saran yang disampaikan melalui beragam kanal komunikasi,” imbuh Hakim.

Saat ini GeNose C19 tengah menjalani proses validitas eksternal yang melibatkan tiga universitas.

Uji validitas eksternal merupakan bagian dari post-marketing analysis, yakni ketika GeNose C19 sudah digunakan oleh masyarakat umum. Uji validitas eksternal bertujuan untuk menambah data dan memperkuat kerja AI.

“Selain itu, uji validitas eksternal merupakan bagian dari continues improvement serta kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku, setelah alat kesehatan mendapat izin edar untuk penggunaan,” kata Hakim.

Baca juga: VIDEO Tempat Pemeriksaan GeNose Stasiun Bekasi Dipenuhi Masyarakat yang Ingin Mudik Sebelum Dilarang

Baca juga: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Gencar Lakukan Tes Genose C-19 di Pusat Keramaian

Pakar di tiga universitas, yakni Universitas Andalas, Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Airlangga (Unair) menjadi penguji independen alat GeNose C19.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved