Tokoh Legendaris
Mengenang John McAfee, Sosok Jenius, Liar, dan Visioner dalam Urusan Teknologi yang Berakhir Tragis
Saat meneruskan ke jenjang lebih tinggi, McAfee gagal meraih gelar PhD akibat dikeluarkan Northeast State Louisiana State College.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dunia teknologi tentu kehilangan sosok berpengaruh di industri komputerisasi dan antivirus John McAfee.
Meski di akhir hayatnya berujung tragis, pria yang lahir pada 18 September 1945, Cinderford, sebuah pangkalan militer Amerika Serikat di Inggris memiliki kisah unik selama hidupnya.
Menjadi anak dari seorang serdadu dan ibunya berkebangsaan Inggris, McAfee kemudian pindah ke Virginia dan McAfee dibesarkan di sana.
Diketahui pula, McAfee memiliki dua kewarganegaraan yakni Inggris dan Amerika Serikat.
Baca juga: SOSOK Victor Laiyan, Hidup Dekat Preman dan Nyaris Masuk Persib, Akhirnya Sukses di Dunia Voli
Dia merasa nyaman memiliki dwi kewarganegaraan dan hal ini tak membebani dirinya saat merintis usaha.
"Saya merasa sebagai orang Inggris dan juga Amerika. Tidak ada banyak perbedaan di antara dua negara kita ini, saya merasa nyaman ketika memulai usaha," kata McAfee dalam suatu wawancara.
Meski mempunyai keahlian di bidang teknologi, McAfee rupanya memiliki sejarah kelam dalam perjalanan hidupnya. Saat berusia 15 tahun, ayahnya yang pecandu alkohol meninggal bunuh diri dengan senjata api.
Sayang, kebiasaan buruk sang ayah menular ke McAfee yang kemudian ikut menggemari alkohol, namun tetap mampu menjaga performa intelektualnya di sekolah.
McAfee adalah seorang sarjana matematika pada tahun 1967 dari Roanoke College.
Saat meneruskan ke jenjang lebih tinggi, McAfee gagal meraih gelar PhD akibat dikeluarkan Northeast State Louisiana State College.
Baca juga: Hakim beri Opsi Rizieq Shihab Minta Grasi ke Presiden, Kuasa Hukum: Ini Unik, Kami Kaget Juga
Usut punya usut, McAfee melakukan perbuatan asusila yaitu meniduri mahasiswi muda bernama Judy yang seharusnya ia didik dengan baik dan pelanggaran itu tak bisa ditolerir oleh kampusnya.
Meski begitu, sadar akan kesalahan fatalnya itu McAfee kemudian menikah dengan mahasiswi tersebut.
Perjalanan karier McAfee pun melesat mulus dan berhasil mengantarnya lolos untuk bekerja di perusahaan beken sebagai programmer, seperti NASA, General Electric, Siemens, Univac dan Xerox.
Lagi-lagi, karier yang mulus itu tak diikuti sengan kebiasaan McAfee yang kecanduan narkoba. Masa kelam itu disembunyikan McAfee dari ibu dan istrinya, ia mengaku masa kelam itu ia lakukan saat bekerja di perusahaan besar tersebut.
"Saya mengalami masa yang berat dan harus menyembunyikannya dari ibu dan istri. Tapi dalam lingkungan kerja, di beberapa perusahaan narkoba dikonsumsi terbuka saat makan siang di kantor. Itu adalah masa-masa yang aneh dalam hidup saya," kata John McAfee seperti dikutip dari BBC.
Baca juga: Marc Klok dan Yann Motta Punya Sosok Berbeda untuk Memotivasi Semangat dalam Menjalani Kariernya