Kembali Tolak Tes Swab Antigen, Massa Lempari Pos Penyekatan Jembatan Suramadu dengan Petasan

Aksi mereka dilakukan sebagai protes atas diberlakukannya wajib tes swab antigen pada warga yang hendak melintas di Jembatan Suramadu.

Editor: Mohamad Yusuf
TRIBUNMADURA.COM/FEBRIANTO RAMADANI
Lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan Madura membuat pemerintah kota Surabaya bergerak cepat mengantisipasi penyebaran Covid. Salah satunya melakukan pemeriksaan pengendara yang memasuki wilayah Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Minggu (6/6/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sekira 50 orang mendatangi pos penyekatan Jembatan Suramadu arah Surabaya, Jawa Timur, Selasa (22/6/2021).

Massa tersebut langsung membuat kericuhan dengan melempari pos penyekatan Jembatan Suramadu dengan petasan hingga berkali-kali.

Aksi mereka dilakukan sebagai protes atas diberlakukannya wajib tes swab antigen pada warga yang hendak melintas di Jembatan Suramadu.

Baca juga: DUH! Selain Sembako Kena Pajak, Dalam Draf RUU KUP, Sekolah Pun Bakal Dikenakan PPN

Baca juga: Penasaran dengan Suara Berdenyit di Kamar, Suami di NTT Pergoki Istri Telanjang dengan Pria Lain

Baca juga: Ternyata di Arab Saudi, Habib Rizieq Bertemu Tito Karnavian, Budi Gunawan dan Dihubungi Wiranto

Informasi yang dihimpun surya.co.id, kericuhan yang terjadi sekitar pukul 04.30 WIB itu dipicu adanya sekitar 50 orang yang mendatangi pos penyekatan. 

Mereka ditengarai menolak dilakukan tes swab antigen. 

Tidak diketahui bagaimana awalnya, tiba-tiba mereka melemparkan petasan. 

Baca juga: Terkait Penyekatan di Suramadu, Wali Kota Surabaya Tunggu Pemberlakuan SIKM dari Bupati Bangkalan

Kombes Gatot saat dikonfirmasi di Mapolda Jatim membenarkan adanya insiden tersebut. 

"Memang terjadi lagi untuk menerobos pos penyekatan," katanya, Selasa (22/6/2021).   

Pihaknya mengaku tidak mengamankan massa tersebut. Pihaknya hanya menghalau massa. 

Terkait adanya suara ledakan, Gatot memastikan kalau itu hanyalah petasan yang dilempar oleh massa yang membuat kericuhan di posko penyekatan Jembatan Suramadu

Kendati demikian, polda tidak menambah personel di kawasan Suramadu. 

"Kita tidak tambah personel, kita ubah sistemnya terutama di Bangkalan," katanya. 

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Polda Jatim telah berkoordinasi dengan Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya dan Pemkab Bangkalan supaya memberlakukan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) bagi warga Madura.

Jadi yang akan masuk ke Surabaya, harus membawa SIKM. 

"SIKM diperoleh dari tempatnya, RT/RW kemudian kelurahan setempat untuk nanti ditunjukan di pos (penyekatan), SIKM mulai kita terapkan hari ini," pungkasnya.

Baca juga: Berikut Daftar Biaya Kuliah S1 Jalur Mandiri UI, UIN Jakarta, UNJ dan IPB

Baca juga: Biadab! Nenek Usia 71 Tahun Sedang Sakit Stroke Dirudapaksa Pria di Sultra

Baca juga: CATAT! Ini Keuntungan dan Sanksi Militer Jika Pasukan Komcad Melanggar Aturan 

Aksi sebelumnya

Suasana di pos penyekatan Suramadu warga berebut KTP (istimewa)
Sebelumnya, beredar video kericuhan di pos penyekatan Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Jumat (18/6/2021)  sekitar pukul 05.00 WIB. 

Dalam video berdurasi 50 detik yang beredar viral di grup-grup WhatsApp terlihat sejumlah warga berebut KTP. 

Petugas gabungan pos penyekatan pun tak bisa membendung warga yang berebut KTP itu.

Kursi dan meja di pos itu porak poranda.

Tak lama aksi tersebut langsung diredam oleh anggota TNI. 

Di video lain hasil rekaman warga yang berdurasi 30 detik, tampak warga yang berada di pos penyekatan berhamburan meminta KTP. 

"Swab Surabaya kisruh. Kurang adil, semua KTP hilang," kata pria yang merekam video itu. 

Setelah kejadian tersebut, kini kondisi pos penyekatan diperketat. Sekaligus pengamanan yang ketat supaya tidak terulang kembali. 

Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo yang berada di lokasi mengimbau kepada masyarakat untuk lebih sabar. 

Sebab, apa yang dilakukan oleh para petugas tak lain untuk menyelamatkan warga Jatim. 

"Tentunya adalah untuk melindungi saudara kita. Untuk itu tolong kita bersama-sama menahan diri, apa yg dilakukan rekan-rekan TNI, Polri dan Dinkes ini semata-mata keterpanggilan jiwa kita, utk menyelamatkan warga masyarakat khususnya Jatim," ujarnya, Jumat, (18/6/2021). 

Ia kembali mengingatkan dan meminta masyarakat untuk bekerja sama. Karena upaya ini untuk melindungi masyarakat. 

"Untuk itu saling menahan diri agar pelaksanaan kegiatan tes rapid antigen bisa berjalan lancar, tidak ada lagi rebutan kembali," imbuhnya. 

Setelah kejadian ini pihaknya bersama pihak terkait akan melakukan evaluasi untuk perbaikan kedepannya. 

"Kalau kita dari petugas baik TNI dan Polri sudah melakukan persiapan yaitu pengamanan. Kemudian kita juga menyiapkan rekan-rekan dari dinkes. Untuk Menyiapkan vaksinasinya kemudian yg terpenting kembali lagi, masyarakat antre.," kata Brigjen Slamet.

"Kalau kesiapan kita sudah settle. Cuma masyarakat harus tertib dan antri menahan diri kalaupun ada kegiatan yg memang buru-buru sampaikan petugas. Sehingga tidak ada lagi nanti masyarakat yang berebut dan membuat riuh masyarakat lainnya," tambahnya. 

Pemicu Kericuhan

Terpisah, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum menyebut jika kericuhan terjadi karena pengendara tidak sabar saat antre swab test.

Selain itu, volume kendaraan yang cukup tinggi mengakibatkan antrean mengular dari benteng tengah Jembatan Suramadu hingga posko swab.

"Volume kendaraan cukup tinggi di jam 2 pagi. Kemudian penambahan di jam 3 pagi hingga terjadi penumpukkan. Kemudian tidak sabar membunyikan klakson yanh diikuti oleh pengendara lainnya sehingga terjadilah keributan tersebut,"kata Ganis, Jumat (18/6/2021).

Menurut Ganis, petugas yang melaksanakan tugas swab telah dibekali dengan standar operasional yang ada.

"Petugas sudah menjalankan tugas sesuai dengan SOP. Namun memang karena volume kendaraan tinggi itu yang membuat sedikit keributan di posko penyekatan ini," imbuhnya.

Ganis meminta agar masyarakat lebih sabar karena penyekatan tersebut dilakukan untuk kepentingan kesehatan masyarakat juga.

"Kami berharap masyarakat lebih sabar. Karen penyekatan ini dilakukan tujuannya untuk mengetahui sejauh mana paparan virus Covid 19 agar bisa dikendalikan," terang Ganis.

Sampai saat ini, belum ada satu orang pun yang diamankan dalam kericuhan yang terjadi di pos penyekatan Suramadu arah Surabaya tersebut. 

Namun polisi masih akan memeriksa saksi - saksi terkait kejadian tersebut dan melakukan evaluasi untuk mengantisipasi hal tersebut terulang kembali. (firman rachmanudin)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Pos Penyekatan Suramadu Dilempari Petasan Massa yang Mau Menerobos, Sistemnya Diubah Mulai Hari Ini
Penulis: Samsul Arifin

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved