Covid19 Melonjak

Andika Hazrumy Lapor pada Menko Perekonomian, Warga Banten Abai Prokes Memicu Lonjakan Covid-19

Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy, melaporkan perilaku buruk warganya yang abai pada protokol kesehatan, membuat wilayah itu kembali goyang.

Editor: Valentino Verry
Wartakotalive.com/Andika Panduwinata
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy melaporkan perilaku buruk warganya yang cuek pada prokes membuat wilayah tersebut kembali masuk ke zona oranye penyebaran kasus Covid-19, saat rapat dengan Menko Perekonomian. 

"Namun, angka positif rate masih di atas lima persen, karena itu masih perlu ditingkatkan upaya testing dan tracing," ujar Andika.

Lebih jauh, Andika mengaku, dirinya juga melaporkan dalam rapat tersebut, ketersediaan tempat tidur ruang ICU dan isolasi Covid-19 di Provinsi Banten per 19 Juni 2021.

Disebutkan, ketersediaan ruang ICU sebanyak 350 (78,57 persen) terisi, dan 75 ruang ICU (21,43 persen) tersedia. 

Sedangkan ruang isolasi Covid-19 sebanyak 3.445, yang terpakai sebanyak 2.786 (80,87 persen), dan sebanyak 659 (9,23 persen) tersedia.

"Terjadi peningkatan angka BOR baik untuk ruang ICU, ruang isolasi maupun rumah singgah," ungkapnya.

Baca juga: Tower 8 Wisma Atlet Pademangan Tak Mampu Lagi Tampung Pasien Covid-19, Dua Hari Langsung Penuh

Terkait pelaksanaan vaksin, Andika mengaku dirinya melaporkan di dalam rapat, sampai dengan 19 Juni 2021 sebanyak 406.742 sasaran yang terdiri dari SDM kesehatan, petugas publik dan lansia telah mendapatkan vaksin dosis kedua.

Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga dalam arahannya pada rapat tersebut mengatakan, terkait fasilitas umum kapasitasnya 25 persen perizinan yang ditentukan gubernur, bupati atau wali kota, termasuk pengaturan tempat wisata yang tidak terkontrol sebaiknya dihentikan dahulu. 

"Kegiatan budaya termasuk hajatan karena kegiatan ini berbasis hajatan perizinan perlu diperketat, dan kapasitas harus ditekan serendah mungkin atau 25 persen," ungkap Airlangga.

Berikutnya, Airlangga melanjutkan, kegiatan seminar, rapat-rapat di daerah merah dihentikan, namun daerah non merah kapasitas 25 persen.

"Untuk transportasi sesuai protokol kesehatan dan regulasi," ujarnya.

Sementara itu, Ketua PMI Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel dalam rangka mensosialisasikan donor plasma konvalesen tersebut. 

Baca juga: Stok Plasma Konvalesen, PMI Kabupaten Bekasi Diminta Gandeng Perusahaan dan Tokoh Masyarakat

Menurutnya, saat ini pihaknya kerap menerima donor plasma konvalesen dari para penyintas covid-19 yang tercatat sempat menghuni Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Kota Tangsel. 

"Kita berharap masyarakat yang pernah dan sembuh dari covid-19 juga bisa menyampaikan kepada kita di luar yang RLC. Karena di RLC kan otomatis ya suka mendonorkan plasma konvalesen, ini yang di luar itu kita sudah minta data sama Dinkes untuk mendorong mereka pun melakukan plasma konvalesen," kata Airin, Senin (21/6/2021).

Permintaan dobrakan sosialisasi dari pihak PMI Kota Tangsel merupakan langkah memperbanyak ketersesiaan plasma konvalesen. 

Pasalnya, PMI Kota Tangsel saat ini mengakui permintaan plasma konvalesen tak sesuai dengan ketersediaan yang ada. 

Baca juga: Terkumpul 255 Kantong Sejak Awal Pandemi, PMI Kota Depok Minta Penyintas Donorkan Plasma Konvalesen

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved