Berita Nasional

Webinar Bareng Milenial & Generasi Z, Sandiaga Uno Bagikan Kiat Sukses Kembangkan Usaha Kuliner

Webinar Bareng Milenial dan Generasi Z, Sandiaga Uno Bagikan Kiat Sukses Kembangkan Usaha Makanan dan Minuman. Berikut Selengkapnya

Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Uno 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno kembali menyapa ratusan kalangan muda dalam webinar bertajuk 'Gebyar Cipta Boga' pada Rabu (16/6/2021).

Kali ini, dirinya menyampaikan kiat sukses dalam mengembangkan usaha kuliner Nusantara.

Mengawali paparannya, Sandiaga Uno menyampaikan keberadaan kuliner yang berkaitan erat dengan sektor pariwisata dan sebaliknya.

Merujuk data Global Culinary Tourism Market, potensi wisata kuliner Indonesia mencapai USD 1.796 miliar dengan pertumbuhan sebesar 16,8 persen.

Tingkat pertumbuhan tersebut katanya melesat jauh dibandingkan target pertumbuhan ekonomi yang berkisar 5-6 persen pada tujuh tahun mendatang.

"Kita harus jadi pemain di sini, jangan jadi penonton. Kita harus masuk Global Culinary Tourism Market," ungkap Sandiaga Uno pada Rabu (16/6/2021).

Baca juga: Audiensi Bupati-Wali Kota, Sandiaga Uno Tawarkan Solusi Pemulihan Parekraf di Era Pariwisata Baru

Generasi milenial dan generasi Z katanya memiliki peran sangat penting dalam mengembangkan kuliner Nusantara.

Sebab, lewat kebiasaan mengunggah konten, mulai dari foto atau video lewat media sosial, mereka katanya secara langsung mendorong kuliner Nusantara.

"Mereka ini generasi yang kalau dikasih kuliner itu hal pertama yang dilakukan adalah di foto-foto untuk di-share (dibagikan)," ungkap Sandiaga Uno.

"Ini merupakan salah satu behaviour yang menurut saya mendorong culinary tourism (wisata kuliner)," tambahnya.

Baca juga: Bangkitkan Lagi Usaha Ibu Yuyun dan Ribuan Perajin Tenun Asal Bima, Sandiaga Uno Bidik Pasar Ekspor

Selain perilaku, minat generasi milenial dan generasi Z kuliner pun berbeda dengan generasi pendahulu.

Mereka lebih memilih kuliner lokal yang otentik, baik dari segi estetika hingga cita rasanya.

Mereka pun mencari kuliner yang memiliki aspek keberlanjutan lingkungan, misal organik atau memiliki sisi sosial, seperti mendukung petani dan lainnya.

"Selanjutnya, kuliner ini otentik dengan storynomics, harus ada ceritanya. Di balik setiap kuliner harus ada cerita dan cerita itu akan membawa cinta," ungkap Sandiaga Uno.

"Begitu kita cinta, kita akan berwisata dan ini yang menurut saya kita harus kembangkan bahwa kuliner otentik ini dekat dengan sejarah dan budaya serta perlu ada cerita-cerita yang berkaitan dengan rempah-rempah, tradisi dan tentunya story telling," jelasnya.

Baca juga: Gelar Wonderful Ride, Sandiaga Uno Ajak Komunitas Biker Jadi Duta CHSE Sambut Pariwisata Era Baru

Hal tersebut katanya sejalan dengan studi Food Travel Monitor.

Berdasarkan data statistiknya, diketahui 95 persen dari wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata berangkat dari ketertarikan kuliner.

Dari data tersebut, sebanyak 80 persen dari mereka mengecek sebelum mereka pergi.

Sedangkan sebesar 70 persen wisatawan memilih destinasi wisata berdasarkan makanan dan minuman yang ada di sana.

Diketahui pula sebesar 70 persen wisatawan akan meningkatkan kualitas belanja mereka berdasarkan kuliner lokal.

Dari total Rp 100.000 - Rp 1 juta yang dibelanjakan, sepertiganya itu dialokasikan untuk membeli makanan dan minuman.

Oleh karena itu, dirinya mengingatkan para generasi muda untuk menjadi agen perubahan.

Bergotong royong mengembangkan kuliner Nusantara di tengah keterbatasan pandemi covid-19.

Baca juga: Bangkitkan Perekonomian, Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Kabupaten Bima Kembangkan Desa Wisata

"Milenial harus bisa jadi agen perubahan, kita jangan jadi kaum rebahan. Generasi muda harus punya empat etos kerja AS, Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas dan Kerja Ikhlas," ungkap Sandiaga Uno.

"Dan anak-anak muda harus mampu mengisi pembangunan kita dengan pemikiran-pemikiran yang positif," tambahnya.

Ungkapan SMS, yakni 'Susah Melihat Orang Senang, Senang Melihat Orang Susah' ditegaskannya harus diubah, menjadi 'Seneng Melihat Orang Sukses, Susah Melihat Orang Sulit'.

Pandemi Covid-19 katanya menonjolkan sisi-sisi terbaik dari kemanusiaan, gotong royong, peduli dan lainnya.

Covid-19 juga memaksa untuk meningkatkan keterampilan, khususnya di bidang digitalisasi dan kesehatan.

Sehingga dirinya berharap agar kalangan muda bisa membuka toko online serta menciptakan konten kreatif yang otentik, relevan dan talkable.

"Odading Mang Ole misalnya. Kenapa Odading Mang Ole itu dengan mudahnya menjadi sangat viral? Karena tidak pakai script, Odading Mang Ole itu dibuat dengan satu konsep yang sangat sederhana, sangat simpel," jelas Sandiaga Uno.

"'Odading Mang Ole, makan Odading Mang Ole maka akan menjadi Iron Man'. Itu akan menjadi relevan, harganya murah-terjangkau, akhirnya orang ngantri sampai kilometer dan juga mendukung pariwisata setempat," paparnya.

"Nah ini yang saya ingin dorong anak-anak muda, ciptakan konten-konten seperti itu agar kita bisa membantu masyarakat dengan memaksimalkan peluang-peluang, terutama di sektor kuliner dan kita di Kemenparekraf akan membantu anak-anak muda untuk mendapatkan keterampilan yang diperlukan untuk masa depan," tutupnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved