Virus Corona Jakarta

Didesak Keluarkan Rem Darurat, Berikut Ini Tanggapan Wagub DKI

Menurut Ariza, Pemprov DKI tentunya menerima semua gagasan, saran dan kritik dari fraksi di DPRD DKI.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Desy Selviany
Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat meninjau vaksinasi Covid-19 di Mall Slipi Jaya, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (11/6/2021) 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengeluarkan kebijakan rem darurat (emergency brake policy). Kebijakan ini dinilai ampuh dalam mengendalikan penyebaran Covid-19, karena pemerintah daerah melakukan pembatasan kegiatan masyarakat secara ekstrem.

“Semua masukan termasuk PSI terkait rem darurat, kami ucapkan terima kasih,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di DPRD DKI Jakarta pada Rabu (16/6/2021).

Menurut Ariza, Pemprov DKI tentunya menerima semua gagasan, saran dan kritik dari fraksi di DPRD DKI.

Baca juga: Satpol PP DKI Janji Lindungi Identitas Pelapor Pelanggar Prokes demi Jaga Profesi

Bahkan masukan dari masyarakat maupun pelaku usaha sekalipun juga akan ditampung untuk dikaji lebih mendalam.

“Kami bahas dengan para ahli epidemiologi, Forkopimda dan jajaran Satgas Covid-19 pusat. Barulah, keputusan diambil dan dilaksanakan bersama-sama,” ujar Ariza.

Seperti diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didesak untuk menarik rem darurat (emergency brake policy) akibat kasus Covid-19 melonjak. Kebijakan rem darurat menggambarkan adanya pembatasan aktivitas masyarakat, mulai dari transportasi, tempat usaha, pendidikan, sosial-budaya, hiburan dan sebagainya.

Baca juga: Pemprov DKI Pertimbangkan Semua Kebijakan untuk Tekan Kasus Covid-19, termasuk PSBB Ketat

Sekretaris Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Anthony Winza mengatakan, langkah rem darurat perlu dilakukan sebagai upaya mengantisipasi laju infeksi Covid-19 yang semakin tidak terkendali. Hal ini berkaca pada ketersediaan tempat tidur pasien isolasi dan ICU yang semakin menipis di kisaran angka 20 persen.

“Jangan sampai terlambat lindungi warga, segera tarik rem darurat. Laksanakan PSBB ketat agar lonjakan kasus covid-19 bisa diredam, jangan sampai menyesal belakangan,” kata Anthony pada Rabu (16/6/2021).

Menurutnya, kondisi pandemi di Jakarta saat ini sudah di ambang garis kritis, karena adanya penambahan harian kasus positif yang melonjak hingga 2.700 orang. Selain itu persentase keterpakaian tempat tidur juga meningkat tajam.

Baca juga: Pesta Pernikahan di Bekasi Dibubarkan Satgas Covid-19, Tamu Undangan Dipaksa Pulang

Untuk keterisian tempat tidur isolasi di rumah sakit naik menjadi 78 persen atau terpakai 5.752 unit dari kapasitas 7.341 unit. Sedangkan keterisian tempat tidur ICU menjadi 71 persen atau terpakai 773 unit dari kapasitas 1.086 unit. (faf)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved