Berita Jakarta
Pembelajaran Tatap Muka di Jakarta Tetap Berlangsung Meskipun Kasus Covid-19 Tinggi
Wakil Gubernur Ariza tak menampik ada guru di satuan pendidikan di Jakarta yang terpapar Covid-19.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah tetap berlangsung, meski kasus Covid-19 di Jakarta tinggi.
Pemprov DKI Jakarta berjanji, akan mencari solusi mengenai pelaksanaan uji coba PTM di tengah wabah Covid-19.
Bahkan empat dari 226 sekolah yang melaksanakan PTM mulai Rabu (9/6/2021) lalu, terpaksa mengundurkan diri karena pandemi Covid-19.
“Jadi, uji coba terus dilanjutkan,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di DPRD DKI Jakarta pada Selasa (15/6/2021).
Baca juga: Kepala Dinkes DKI Sebut Mutasi Covid-19 Baru Bikin Repot, Minta Masyarakat Waspada
Baca juga: Pemerintah Belum Mampu Kendalikan Pandemi Covid-19, Fadli Zon Minta Pembelajaran Tatap Muka Ditunda
“Uji cobanya kan belum selesai, jadi sebelum itu kami selesaikan uji cobanya nanti akan dievaluasi. Lalu dicari gimana solusinya,” tambah Politikus Partai Gerindra ini.
Dalam kesempatan itu, Ariza tak menampik ada guru di satuan pendidikan di Jakarta yang terpapar Covid-19.
Bahkan sekarang perhatian kasus Covid-19 menjadi lebih besar karena adanya Covid-19 varian baru dari India yang mulai menyebar di Jakarta.
“Untuk itu kami minta seluruh masyarakat agar lebih berhati-hati dan laksanakan protokol kesehatan secara ketat, secara baik,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Sub Bagian Humas dan Kerja Sama Antar Lembaga pada Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja mengatakan ada empat sekolah yang terpaksa mengundurkan diri karena alasan yang beragam.
Baca juga: BEM SI Bergerak Serukan Penyelamatan KPK, Ajak Semua Elemen Kepung Kantor Firli Cs pada Rabu Esok
Pertama SMAN M.H Thamrin, Cipayung, Jakarta Timur yang mengundurkan diri karena penyebaran kasus di tiga RW di sekitar sekolah cukup tinggi.
Pertimbangan lainnya adalah penderita demam berdarah dengue (DBD) di sana juga cukup tinggi. Kedua, SDN Kenari 8 Senen, Jakarta Pusat yang ikut mengundurkan diri.
Penyebabnya karena salah satu guru positif Covid-19. “Jadi sebelum PTM dimulai, ada salah satu guru terkena.
Sebagai antisipasi, akhirnya diputuskan PTM-nya ditunda,” kata Taga.
Sekolah yang ketiga adalah Jakarta Islamic School karena sedang penilaian akhir semester. Sekolah yang keempat adalah Madrasah Ibtidaiyah Rumah Pendidikan Islam, Jakarta Selatan.
“Alasannya karena orangtua siswa belum mengizinkan pelaksanaan PTM,” ungkapnya.
Berdasarkan data dari Dinkes DKI Jakarta, kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota sampai Selasa (15/6/2021) menembus 19.244 orang.
Baca juga: Hukuman Pinangki Dipangkas 6 Tahun, ICW: Benar-benar Keterlaluan, Merusak Akal Sehat
Mereka ada yang menjalani isolasi mandiri di rumah atau di fasilitas isolasi terkendali yang disediakan pemerintah, dan ada juga yang dirawat di RS rujukan.
Sedangkan kasus konfirmasi Covid-19 secara total di Jakarta sampai Selasa (15/6/2021) mencapai 452.295 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 425.417 orang dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan 94,1 persen dan 7.634 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro selama dua pekan.
Kebijakan ini mulai berlaku sejak Selasa (15/6/2021) sampai Senin (28/6/2021) mendatang.
PPKM mikro kembali diperpanjang karena kasus Covid-19 di Jakarta dinilai mengkhawatirkan sebagai dampak liburan hari Raya Idulfitri 1442 H pada Mei 2021 lalu.
Baca juga: Minta Semua Pihak Tak Berpolemik soal Jalur Khusus Roadbike, Wahyu Dewanto: Lihat Sisi Positifnya
Baca juga: Jokowi Panggil Anies Baswedan ke Istana, Apa Saja yang Dibicarakan? Berikut Bocoran dari Prasetio
“Selama dua minggu ini, kenaikannya konstan dan cenderung mengalami lonjakan. Hingga per 14 Juni 2021, kasus aktif di Jakarta mencapai 19.096, atau naik 9.000-an kasus,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti pada Selasa (15/6/2021).
“Bahkan, beberapa hari ini pertambahan kasusnya mencapai 2.000, 2.300, 2.400, dan 2.700 kasus dengan kenaikan positivity rate yang juga signifikan di angka 17,9 persen,” tambah Widyastuti berdasarkan keterangannya. (faf)