Kabar Duka
Jenazah Markis Kido akan Ditumpangkan dengan Makam Ayahnya di TPU Kebon Nanas
Pemakaman Markis Kido pebulutangkis Indonesia rencananya akan dilakukan di TPU Kebon Nanas atau TPU Cipinang Besar
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemakaman Markis Kido pebulutangkis Indonesia rencananya akan dilakukan di TPU Kebon Nanas atau TPU Cipinang Besar, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (15//6/2021).
Admin TPU Cipinang Besar Matheus Hutasoit mengatakan, jenazah Markis Kido akan dimakamkan di tempat tersebut setelah pihak keluarga datang untuk mengurus administrasi pemakaman.
"Ini akan dimakamkan secara tumpang dengan jenazah almarhum ayahnya (H. Djumhar Bey Anwar)," ujar Matheus, Selasa (15/6/2021).
Jenazah Markis rencananya diberangkatkan dari rumah duka di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat ke TPU Kebon Nanas sekira pukul 10.00 WIB.
Baca juga: Legenda Bulu Tangkis Indonesia Markis Kido Dimakamkan di TPU Kebon Nanas Jakarta Timur
"Setelah keluarga datang mengurus pemakaman langsung kita siapkan makamnya. Rencananya dari rumah duka jam 10," sambungnya.
Pantauan di lokasi, sebanyak lima petugas gali makam Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur ditugaskan untuk menggali liang makam Markis yang meninggal dunia, Senin (14/6/2021)
Jenazah peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 dimakamkan secara tumpang di AAi BLAD II Nimitz 533 TPU Kebon Nanas di makam sang ayah yang berpulang pada tahun 2008 silam.
Sejauh ini petugas masih dalam proses menggali liang makam. Sejumlah keperluan seperti tenda hingga kursi untuk prosesi pemakaman Markis juga sudah disiapkan oleh petugas.
Kesaksian Candra Wijaya
Legenda bulutangkis Indonesia, Markis Kido telah berpulang. Kabar duka itu pun kini menyelimuti bulutangkis Indonesia.
Markis Kido meninggal dunia saat sedang bermain bulutangkis di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang, Senin (14/6/2021) malam.
Menurut Candra Wijaya, mantan pemain yang hadir di arena, Kido tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri saat baru bermain setengah gim. Saat itu sekitar pukul 18.30 WIB.
“Saya duduk di pinggir lapangan melihat Kido terjatuh. Dan saya lari menolong. Dia tidak sadarkan diri dan mengorok,” cerita Candra, yang kemudian membawa Kido ke RS Omni di Alam Sutra, Tangerang.
Baca juga: RS Omni Alam Sutera Benarkan Kabar Meninggalnya Pebulutangkis Markis Kido
Baca juga: Markis Kido Sempat Dibawa ke Omni Hospital Alam Sutera, Jenazah Akan Disemayamkan di Bekasi
Sementara itu, Ibunda Kido, Zul Asteria yang tampak tegar menjelaskan kondisi putra pertamanya tersebut.
“Dia sepertinya memang maunya (hidup dan matinya) di lapangan kali ya. Tadi saya berdoa semoga masih bisa selamat,” kata Zul.
“Saya kira tadi hanya stroke, karena dia kan punya darah tinggi terus mungkin jatuh dan pembuluh darahnya pecah. Saya berdoanya begitu tapi ternyata mas Kido diambil," lanjutnya.
Baca juga: Markis Kido Juara Olimpiade 2008 Meninggal Dunia saat Bermain Bulu Tangkis di Tangerang
Baca juga: Hendra Setiawan Ucapkan Selamat Jalan, Pemakaman Markis Kido Menunggu Kedatangan Istrinya dari Solo
Seperti diketahui, selama ini, Kido memang setiap hari Senin rutin bermain bulutangkis dengan sebuah tim di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang.
Kido meninggalkan seorang istri, Richasari Pawestri dan dua orang putri.
Jenazah malam ini akan langsung disemayamkan di rumah duka Jalan Gemak B149, RT.003/RW.009, Jaka Setia, Kec. Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Pemakaman masih menunggu kedatangan sang istri dari Solo.
Sesmenpora: Banyak Orang yang Suka Sama Markis Kido
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto mengaku kaget saat mendengar kabar legenda pebulu tangkis, Markis Kido meninggal dunia.
“Jujur saya kaget mendengar kabar ini. Saya sangat berduka atas meninggalnya Markis Kido, saya kira duka ini juga dirasakan seluruh masyarakat Indonesia,” kata Sesmenpora saat dihubungi Tribunnews, Senin (14/6/2021).
Lebih lanjut, Sesmenpora menceritakan kebersamaannya saat Markis Kido membantu program Kemenpora.
Saat itu Kemenpora mengundang Markis Kido sebagai maskot atau bintang tamu di acara seleksi pebulutangkis untuk masuk Sekolah Khusus Olahraga (SKO).
Baca juga: Markis Kido Juara Olimpiade 2008 Meninggal Dunia saat Bermain Bulu Tangkis di Tangerang
Baca juga: Markis Kido Pebulu Tangkis Indonesia Peraih Medali Emas Olimpiade 2008 Tutup Usia di Usia 36 Tahun
Namun, tak disangka, berkat kehadiran Markis Kido jumlah peserta yang ikut seleksi pun membeludak dan memenuhi GOR di Ciracas.
“Sebetulnya hubungan dengan saya tidak begitu intens hanya sering bertemu beberapa kali, bahkan sebelum pandemi itu pernah dipanggil Kemenpora. Pada saat kami mengadakan seleksi diklat bulutangkis oleh SKO kami, maskot yang hadir itu Markis Kido itu bulan Februari 2020 sebelum pandemi,” cerita Sesmenpora.
“Seleksi waktu itu di Ciracas, itu penuh, yang hadir itu sekitar 255 anak-anak, di luar perkiraan. Ya itu karena ada maskotnya itu Markis Kido,” sambungnya.
“Saat itu Kami merasa terbantu, jadi pada saat promosi itu kami sebutkan nama Markis Kido meskipun kami rada was-was, ini datang atau tidak kalau tidak kan kami dianggap PHP. Ternyata dia (Markis Kido) datang, wah itu luar biasa dan rupanya Markis Kido sangat menjual sekali, banyak digemari,” jelas Sesmenpora.
Baca juga: Markis Kido Sempat Dibawa ke Omni Hospital Alam Sutera, Jenazah Akan Disemayamkan di Bekasi
Baca juga: Hendra Setiawan Ucapkan Selamat Jalan, Pemakaman Markis Kido Menunggu Kedatangan Istrinya dari Solo
Legenda pebulutangkis Indonesia, Markis Kido meninggal dunia. Kabar tersebut dituliskan oleh Yuni Kartika dalam akun twitternya.
“Breaking News. Telah meninggal dunia salah satu pebulutangkis terbaik tanah air ‘Markis Kido’ semoga ama dan ibadahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Amin. Selamat jalan Markis Kido,” tulisnya, Senin (14/6/2021) pada pukul 19.59 WIB.
Sontak kabar tersebut membuat bulutangkis Indonesia berduka. Seperti diketahui, Markis Kido pernah mengharumkan Indonesia di level dunia.
Prestasinya antara lain; medali emas Olimpiade 2008 bersama Hendra Setiawan dan medali Emas Asian Games 2010.
“Publik pastinya sudah tahu dengan prestasi Markis Kido. Tentunya di Olimpiade Beijing dia menyelamatkan wajah kita (Indonesia). Kami sangat kehilangan,” pungkasnya.
Penulis: Junianto Hamonangan/Abdul Majid