Sepeda

Minta Semua Pihak Tak Berpolemik soal Jalur Khusus Roadbike, Wahyu Dewanto: Lihat Sisi Positifnya

Wahyu menyebut, upaya gubernur Anies merupakan bagian dari rencana besar mewujudkan Jakarta sebagai kota ramah sepeda.

Editor: Feryanto Hadi
TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT
Jalan layang non-tol (JLNT) relasi Kampung Melayu hingga Tanah Abang sedang dilakukan uji coba menjadi jalur khusus pesepeda balap (road bike) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra, Wahyu Dewanto mengajak semua pihak melihat sisi baik dari rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggunakan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang sebagai lintasan sepeda roadbike setiap Minggu pagi.

Wahyu menyebut, upaya gubernur Anies merupakan bagian dari rencana besar mewujudkan Jakarta sebagai kota ramah sepeda.

Seperti diketahui, sebelumnya Anies menargetkan, sepanjang 578,8 kilometer jalur sepeda di Jakarta ditargetkan selesai pada tahun 2030.

Baca juga: Survei SMRC: Responden yang Tak Puas Kinerja Jokowi Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari fraksi Hanura, Wahyu Dewanto
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Wahyu Dewanto (Wartakotalive/Mohamad Yusuf)

"Roadbike itu nggak ada kekhususan apa-apa. Bahkan malah dibatasi baik jam dan lokasi penggunaannya. Yang diiistimewakan adalah pesepeda di Jakarta bisa pakai jalur sepeda 24 jam," ujar Wahyu di Jakarta, Senin (14/6/2021).

Wahyu menyebut, antusiasme warga Jakarta untuk bersepeda meningkat seiring waktu.

Terlebih, dalam situasi pandemi Covid-19 dimana orang-orang ingin menjaga imunitas dengan berolahraga maupun menghindari menggunakan transportasi publik demi mencegah penularan virus.

"Sekadar catatan, pengguna sepeda di Jakarta semakin banyak. Terkait ujicoba JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang untuk sepeda sport, tiap minggu jumlah pesepeda meningkat di JLNT. Jadi tolong lihat sisi baik ini. Belum lagi efek ekonomi lainnya," ungkapnya.

Selain untuk berolahraga, tidak sedikit warga yang sudah memanfaatkan sepeda untuk rekreasi maupun transportasi menuju tempat kerja.

Fakta tersebut, menurut Wahyu, patut didukung demi mengurangi polusi, kemacetan serta menciptakan 'Langit Biru Jakarta'.

Wahyu Dewanto, Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra
Wahyu Dewanto, Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra (Dok Pribadi)

Baca juga: Bantah Istimewakan Peseda Road Bike, Ini Alasan Pemprov DKI Perpanjang Jalur Khusus Sepeda

Baca juga: Polisi Pertebal Pengamanan Selama Uji Coba Lintasan Roadbike di Jalan Sudirman-Thamrin

"Situasi pandemi gini yang dibutuhkan adalah imunitas yang tinggi, yakni dengan cara berolahraga, istirahat teratur dan menjaga prokes yang ketat

"Nah pemerintah harus hadir tuk mengatur semua jenis sepeda yang saat ini lagi meningkat trend-nya. Menurut saya tidak ada diskriminasi sama sekali. Sepeda sport harus diatur untuk tertib dan tidak menjadi liar," ungkapnya

Baca juga: Tolak Kebijakan Anies Jalur Khusus Road Bike Sudirman-Thamrin, Komunitas B2W: Kembalikan ke Ranahnya

Protes dari Komunitas Bike to Work

Komunitas sepeda Bike to Work (B2W) Indonesia sebelumnya memprotes atas road bike yang diperbolehkan melintasi jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang.

Meski memprotes akan kebijakan itu, B2W Indonesia juga telah mengusulkan tiga lokasi yang dapat digunakan sebagai lintasan road bike.

Ketua Tim Advokasi Bike to Work Indonesia, Fahmi Saimima mengatakan pihaknya masih mentolerir kebijakan itu termasuk road bike yang dapat melintas di Sudirman-Thamrin.

"Karena masanya uji coba kita masih tolerir karena kita juga melihat ini bukan keputusan bagi komunitas sepeda karena pemangku kebijakan yang punya keputusan. Tapi kalau ditanya setuju tidak setuju, prinsipnya adalah kembalikan kembali kepada ranahnya," kata Fahmi, Minggu (13/6/2021).

Baca juga: JLNT Jadi Lintasan Sepeda Road Bike, Komunitas Bike to Work Galang Aksi Kenakan Kostum Hitam

Dikatakan Fahmi, pihaknya sebetulnya telah mengusulkan beberapa lokasi yang dapat digunakan sebagai lintasan road bike.

Lokasi itu bukanlah jalan raya melainkan jalan wilayah, seperti salah satunya yaitu Pantai Indah Kapuk.

"Di Pantai Indah Kapuk di mana itu kawasan swasta, aspalnya bagus, treknya halus, anginnya juga bagus," katanya.

Kedua, kawasan JIExpo Kemayoran, walaupun itu kawasan khusus tapi disitu sudah terbukti sejak 2014 digelar balap International sehingga bisa dijalankan kawasan balap ataupun digunakan untuk road bike.

"Kemudian yang ketiga yang kami usulkan kawasan Sentul. Jangan takut berbayar, karena saya yakin teman-teman road bike mampu membayar untuk silakan memacu sepeda mereka secepat mungkin," katanya.

Dikatakan, Fahmi .engenai jalan raya umum adalah jalan yang sudah diatur oleh peraturan yang berlaku.

Baca juga: Bantah Istimewakan Peseda Road Bike, Ini Alasan Pemprov DKI Perpanjang Jalur Khusus Sepeda

Sehingga dirinya memberikan solusi dibalik tuntutannya atas penggunaan road bike di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang.

"Kita enggak mungkin menuntut ini itu tanpa memberikan terobosan solusi yang terkait dengan area untuk balap sepeda," ucapnya.

Komunitas sepeda Bike to Work (B2W) Indonesia melakukan aksi protes atas  road bike yang menggunakan jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang.

Mereka meminta Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mencopot rambu marka jalan dan juga mengembalikan fungsi semula JLNT.

Kini rambu yang terpasang di JLNT itu pun telah di copot petugas.

Ketua Tim Advokasi Bike to Work Indonesia, Fahmi Saimima mengatakan jika tuntutannya ini dialihkan menjadi aksi diskusi bersama dengan jajaran Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Alhamdulillah dari dishub menyambut baik masukkan dari kita dan kita akan diskusi dengan semua pihak yang berkepentingan," kata Fahmi.

Terkait Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang akan tetap melakukan uji coba lintasan road bike kembali. Pihaknya mengaku tetap akan melakukan diskusi kembali dengan Dinas Perhubungan.

Baca juga: Diprediksi Penjualan Sepeda Hanya Lima Juta Unit di Tahun 2021, Berikut Ini Penjelasan Ketua Apsindo

"Hasil kesepatan kami dengan Dishub sebelumnya, kemaren hari. Apapun kesepakatan yang nanti didiskusikan di forum kita juga akan menyepakati untuk road bike silakan. Yang penting sudah ada musyawarah semua terwakili," katanya.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan setelah selesai uji coba marka rambu jalan akan dicopot.

Pihaknya mengaku bahwa pencopotan ini merupakan bentuk usulan yang diterima oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Sekali lagi saat uji coba kami terima masukkan. Jadi ketika ada 'pak sempurnakan dengan ini' ya itu kami terima. Begitu dipasang ada masukan lagi, ya itu tujuan uji coba. Begitu ada masukan, ya kami pasang, ketika pelaksanaan ada yang bilang ga cocok, kami copot," kata Syafrin.

Sebelumnya, Komunitas sepeda Bike to Work Indonesia mengecam kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka jalur khusus sepeda balap atau road bike di Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu - Tanah Abang.

Ketua B2W Poetoet Soedarjanto mengatakan, penggunaan jalan layang sebagai jalur khusus road bike tidak punya landasan hukum yang jelas. Keputusan itu malah menabrak peraturan yang telah ada sebelumnya.

Pengguna naik drastis

Di sisi lain, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan banyak masukan mengenai penerapan lintasan roadbike tersebut.

Menurut dia, pendapat masyarakat bersifat konstruktif akan diakomodir dan dimasukkan dalam regulasi pelaksanaannya pada masa mendatang.

"Kami terus melakukan perbaikan lintasan terkait prasarana jalan harus lebih dibuat smooth. Itu akan kami lakukan bersama rekan Dinas Bina Marga," kata Syafrin Liputo, Minggu (13/6/2021).

Baca juga: VIDEO Pemprov DKI Jakarta Izinkan Pesepeda Roadbike Lintasi JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang

Baca juga: Bike to Work Batalkan Aksi Protes Jalur Road Bike di JLNT, Dialihkan Jadi Kegiatan Diskusi

Beberapa fasilitas pendukung, fasilitas keselamatan, rambu petunjuk dan penempatan petugas di titik krusial untuk pesepada yang membutuhkan arahan  telah dilaksanakan.

Dia menambahkan, selama uji coba lintasan  sepeda balap, ada peningkatan jumlah pesepeda yang melintasi area JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang.

Bahkan uji coba minggu ketiga ada 4.005 pesepeda yan melintas di JLNT tersebut.

Sedangkan uji coba minggu pertama Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat ada 1.666 sepeda yang melintas.

Baca juga: Komunitas Bike to Work Ajak Pengendara Mobil dan Motor Gelar Aksi di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang

Baca juga: Partai Gerindra Minta Anies Baswedan Hentikan Jalur Road Bike di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang

Kemudian uji coba kedua naik 77 persen menjadi 2.499 pesepeda. 

"Dari 3 kali uji coba yang kami lakukan terjadi peningkatan jumlah pesepeda di lintasan ini secara signifikan."

"Kami tetap melakukan pemantauan dan menghitung jumlah pesepeda yang menggunakan JLNT ini sebagai lintasan roadbike," ucap Syafrin Liputo.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved