Virus Corona Jabodetabek
Anies Baswedan: Tidak Semua Pasien di RSDC Wsima Atlet Warga Jakarta
Semua pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet dipastikan mendapatkan fasilitas yang sama.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, tidak semua pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet adalah warganya.
Hal ini disampaikan Anies seiring tingginya angka okupansi di RSDC Wisma Atlet, yang kini mencapai 80 persen.
"Bahwa rumah sakit di Jakarta itu kapasitasnya atau BOR-nya, tingkat keterisian yang untuk Covid-19 itu 75 persen."
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Jakarta, Tempat Tidur di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Ditambah 12.116 Unit
"Dari angka itu, 27 persennya adalah pasien dari luar Jakarta," kata Anies di PMI DKI Jakarta, Senin (14/6/2021).
"Jadi setiap ada 4 pasien, maka 1 pasien itu dari luar Jakarta."
"Tapi saya ingin garisbawahi, bahwa yang dikelola di rumah sakit di Jakarta bukan hanya warga Jakarta, tetapi juga warga luar jakarta," sambung Anies.
Baca juga: Rizieq Shihab Seret Nama Ahok Hingga Diaz Hendropriyono, JPU: Jangan Koar-koar Tanpa Dalil Kuat
Kendati demikian, Anies memastikan perawatan bagi pasien Covid-19 tidak tebang pilih.
Semua pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet dipastikan mendapatkan fasilitas yang sama.
"Kami tidak membedakan, kami memberikan pelayanan yang sama untuk semuanya," tutur Anies.
Baca juga: KPK Masih Koordinasi dengan BKN Saat Diminta Hasil TWK, Pegawai: Lalu yang di Lemari Besi Itu Apa?
Anies sekaligus mengungkapkan, 72 persen warga lanjut usia (lansia) yang ada di DKI Jakarta telah menerima vaksin Covid-19.
Hal itu, lanjut Anies, membuat kasus kematian akibat Covid-19 menjadi rendah, meski lonjakan kasus sedang terjadi di Jakarta.
"Lansia di Jakarta sudah 72 persen sudah mendapatkan vaksin."
Baca juga: Jokowi Kasih Target Anies Baswedan Vaksinasi 7,5 Juta Warga Jakarta Hingga Akhir Agustus
"Karena itulah mengapa kita, meskipun ada gelombang yang tinggi, tapi tingkat kematian rendah."
"Karena banyak orang tua yang risiko terpapar tinggi sudah mendapatkan vaksin."
"Sehingga tidak mengalami gejala yang berat," sambungnya.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 13 Juni 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 448.071 (23.4%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 328.940 (17.2%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 215.684 (11.3%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 159.059 (8.3%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 72.701 (3.8%)
RIAU
Jumlah Kasus: 65.740 (3.4%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 62.672 (3.3%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 51.201 (2.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 48.751 (2.6%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 47.774 (2.5%)
BALI
Jumlah Kasus: 47.754 (2.5%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 35.285 (1.8%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 33.313 (1.7%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 26.223 (1.4%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 23.763 (1.2%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 20.601 (1.1%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 20.347 (1.1%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 19.701 (1.0%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 19.464 (1.0%)
ACEH
Jumlah Kasus: 17.376 (0.9%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 17.164 (0.9%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 15.860 (0.8%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 13.080 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 12.621 (0.7%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 12.468 (0.7%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 12.332 (0.6%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 11.015 (0.6%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 10.596 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 9.464 (0.5%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 8.668 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 7.887 (0.4%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 5.613 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 5.557 (0.3%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 4.613 (0.2%). (Lusius Genik)