Berita Bogor
VIRAL di Media Sosial Pungutan Liar dan Nembak Harga di Curug Bidadari, Bupati Bogor Turun Tangan
Kawasan wisata di Kabupaten Bogor kembali menjadi sorotan warganet gara-gara pungutan liar dan tembak harga di Curug Bidadari.
Penulis: Hironimus Rama |
WARTAKOTALIVE.COM, CIBINONG - Kawasan wisata di Kabupaten Bogor kembali menjadi sorotan warganet.
Setelah pekan lalu warung di Puncak viral di media sosial karena melakukan tembak harga, kini persoalan serupa terjadi di Curug Bidadari, Sentul, Kecamatan Babakan Madang.
Warganet mengeluhkan tingginya tarif yang ditetapkan pengelola tempat wisata air terjun itu.
Baca juga: VIDEO Asiknya Ngopi Sambil Melihat Keindahan Curug Bidadari dari Edensor Hills Cafe & Resto
Tarif perorang untuk tiket masuk Rp 45.000. Parkir motor Rp10.000. Duduk/naro barang di pinggir curug Rp30.000.
Begitu pun harga barang makanan. Pop Mie kecil Rp15.000, Pop mie besar Rp25.000 dan Kopi susu Indocafe Rp 10.000 per gelas.
Menanggapi persoalan ini, Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan akan menindak pengelola Curug Bidadari.
Baca juga: Tarif Tak Wajar di Tempat Wisata Curug Bidadari Bogor, Camat Babakan Madang Tak Bisa Ikut Campur
"Kita akan tindak. Namun karena obyek wisata tersebut dikelola oleh para pemuda setempat maka Pemkab Bogor akan segera koordinasikan," ujar Bupati Bogor Ade Yasin saat diminta pendapatnya, Sabtu (12/6/2021).
Ade telah memerintahan dinas terkait untuk melakukan konfirmasi kebenaran informasi terlebih ke lokasi curug tersebut.
"Nanti kita melalui dinas terkait untuk mengecek ke sana," jelas Ade.
Baca juga: Cegah Adanya Praktik Pungutan Liar Dilakukan ASN, Pemprov DKI Bentuk Tim Bebas Pungli
Hal senada diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor.
"Tidak ada tempat bagi pungli di Kabupaten Bogor. Kita ada tim Saber Pungli (Sapu Bersih Pungutan Liar). Nanti Kapolres Bogor yang akan menindak," tuturnya.

Pemkab Bogor sendiri sedang menata wisata curug ini agar bisa memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah.
Saat ini Pemkab Bogor telah bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan Perhutani untuk pengelolaan curug ini.