Berita Bogor
Tarif Tak Wajar di Tempat Wisata Curug Bidadari Bogor, Camat Babakan Madang Tak Bisa Ikut Campur
Tarif yang tak wajar dikeluhkan sejumlah pengunjung yang mendatangi Curug Bidadari di kawasan Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Bogor.
WARTAKOTALIVE.COM, BABAKAN MADANG - Tarif tak wajar di tempat wisata Curug Bidadari Bogor. Camat Babakan Madang tak bisa ikut campur.
Kabupaten Bogor tengah menggalakkan wisata alam sebagai salah satu cara untuk membangkitkan perkeonomian.
Salah satu tempat wisata di Kabupaten Bogor yang diburu pengunjung di Jabodetabek adalah wisata air.
Di antaranya wisata curug yang digemari pengunjung.
Kondisi tersebut cukup mengangkat perekonomian warga setempat.
Namun, tarif yang tak wajar dikeluhkan sejumlah pengunjung yang mendatangi Curug Bidadari di kawasan Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Keluhan pengunjung tersebut pun menjadi viral, karena diunggah di media sosial.
Baca juga: Lagi Cari Nafkah Pria Warga Cilacap Tewas Tersambar Petir di Bojonggede Bogor, Luka Bakar di Tubuh
Banyak komentar dari warganet yang meminta agar Pemkab Bogor segera turun tangan.
Camat Babakan Madang, Cecep Imam, tidak bisa berkomentar banyak terkait hebohnya unggahan warganet di medsos tersebut.
Sebab, Curug Bidadari tdaik dikelolaPemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Baca juga: Kisah Adi Suwardi Jadi Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Bangun Kampung Cicadas dan Dikenang Anak Cucu
Tak hanya itu, tempat wisata alam tersebut masih dalam sengketa, karena banyak yang saling klaim.
"Status tanahnya tidak jelas, karena masih ada sengketa. Masalah (lahan) ini bukan hanya terjadi sekarang, tapi sudah lama, kalau kata Pak Sekda mah itu udah dari tahun jebot gak beres-beres," kata Cecep Imam saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (11/6/2021).
Ceceo menjelaskan, Pemkab Bogor sempat ingin mengambil alih tempat wisata ini untuk dikelola dengan baik.
Lantaran masalah sengketa lahan, pengambil alihan lahan masih tidak bisa dilakukan.
"Dulu mau dibeli Pemkab Bogor. Tapi ditelusuri dulu statusnya kepemilikannya. Ternyata banyak badan usaha dan perorangan yang klaim tanah tersebut, ada delapan pihak," ujar Cecep.

Cecep menambahkan bahwa pihaknya tidak bisa ikut campur soal tarif yang dinilai tak wajar dan ramai di medsos
Upaya yang dilakukan adalah hanya memediasi antar pihak yang saling klaim lahan ketika menutup dan membuka tempat wisata tersebut.
"Yang menentukan tarif mereka semua," kata Cecep.
Maka dari itu, dia berharap permasalahan sengketa lahan di Curug Bidadari ini bisa segera selesai.
"Saya berharap masalah sengketa Curug Bidadari ini segera selesai. Otomatis ketika nanti sudah inkrah menurut hukum, kita akan mengarahkan ke dinas terkait yang menangani retribusi sehingga tarif ini akan menyesuaikan dengan tarif legalitas yang benar," ujarnya.
Baca juga: Bogor dalam Bingkai oleh Pewarta Foto Indonesia (PFI) Bogor, Ini Harapan Ade Yasin
Dia menuturkan bahwa adanya tempat wisata Curug Bidadari ini cukup membantu perekonomian warga sekitar.
"Tempat wisata itu dibuka hasil kesepakatan mereka, dimediasi kecamatan. Gak masalah, asal jaga kondusifitas. Karena beberapa RW warga sekitar juga mendapat penghasilan dari sana, masyarakat terbantu," tutur Cecep.
Diberitakan sebelumnya, tempat wisata Curug Bidadari di wilayah Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor heboh di media sosial (medsos).
Tempat wisata alam tak jauh dari kawasan Sentul ini disebut warganet ada tarif tak wajar bahkan ada yang menyebut banyak pungutan liar (pungli).
Dalam informasi yang beredar di grup wisata medsos Facebook tersebut ditulis daftar biaya pengeluaran saat berkunjung ke Curug Bidadari.
Baca juga: Kisah Adi Suwardi Jadi Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Anak Pejuang dan Selalu Ingat Pesan Sang Ayah
Daftar biaya pengeluaran ini diduga berasal dari wisatawan yang pernah berkunjung ke tempat wisata air terjun tersebut.
Di sana ditulis bahwa Harga Tiket Masuk (HTM) ke Curug Bidadari dipatok Rp 45 ribu per orang.
Parkir motor Rp 10 ribu bahkan duduk atau taruh barang di pinggir curug Rp 30 ribu.
Selain itu, disebut pula harga pop Mie kecil Rp 15 ribu, pop mie besar Rp 25 ribu dan kopi susu Rp 10 ribu per gelas.
Daftar harga yang diunggah ke medsos ini pun jadi perbincangan warganet.
Ada yang mengaku kepok berlibur ke sana, ada pula warganet yang menyarankan untuk pilih tempat wisata lain.
Unggahan pengguna Facebook ini sampai Jumat (11/6/2021) sore sudah dibagikan lebih dari 130 kali dan dihujani komentar lebih dari 900 komentar.
Menanggapi kabar beredar ini, Sekda Kabupaten Bogor Burhanudin mengatakan bahwa perlu ada konfirmasi terlebih dahulu ke lokasi terkait kabar beredar ini.
"Kalau memang ada pungli, biar dikejar oleh Saber Pungli," kata Burhanudin kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (11/6/2021).
Berita ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Wisata Curug Bidadari Bogor yang Heboh di Medsos Ternyata Bersengketa, https://bogor.tribunnews.com/2021/06/11/wisata-curug-bidadari-bogor-yang-heboh-di-medsos-ternyata-bersengketa?page=3.
Penulis: Naufal Fauzy
Editor: Damanhuri