Ikan Cupang
Pemkot Jakarta Utara Ingin Budi Daya Ikan Cupang Jadi Sumber Penghasilan Baru pada Masa Pandemi
Pengembangan budidaya ikan hias cupang dapat menjadi sumber penghasilan yang baru di masa pandemi Covid-19.
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Valentino Verry
"Awalnya saya itu kontraktor divisi di Finance Control di salah satu perusahaan BUMN di daerah Jakarta Selatan. Itu karena masalah pandemi jadi ada pergesearn regulasi, dan saya salah satu orang yang kena (PHK)," kata Dedi beberapa waktu lalu.
PHK yang terjadi pada Maret 2020 itu sempat membuat dirinya bingung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Terutama sang istri yang saat itu sedang mengandung anak pertamanya dan membutuhkan biaya besar untuk persalinannya.
Sempat patah arang dalam mengkais rezeki, ia pun memutuskan untuk menjadi peternak ikan cupang yang saat ini sedang banyak diminati masyarakat.
Dedi mengisahkan awal mula budidaya ikan cupang itu tak menjadi jawaban baginya dalam mengais rezeki di tengah kondisi pandemi covid-19.
Namun, dirinya yang memiliki hobi sebagai pecinta ikan hias mulai tertarik dengan budidaya ikan cupang.
Tepat pada pertengahan bulan Maret 2020 dirinya pun mengikuti tren tersebut dengan membeli seekor cupang berkisar harga Rp15.000.
"Awalnya saya memang saya suka pelihara ikan hias bukan ikan cupang. Tapi ikan hias yang biasa itu ketika saya keluar kota telat kasih makan itu gampang sekali untuk mati. Akhirnya saya fikir saya baiknya bermain ikan cupang," kata Dedi.
Dengan penuh percaya diri dia pun memamerkan ikan yang dibelinya itu kepada sekumpulan pencinta cupang di kawasan Bintaro, Kota Tangsel.
Namun bukan apresiasi yang didapatnya, justru dirinya mendapat ejekan akibat seekor ikan cupang miliknya yang dibeli dengan harga murah itu.
Dirinya pun kembali patah arang saat akan mendalami hobinya tersebut melalui para pencintanya.
Rasa putus asa untuk dapat menjadi peternak ikan cupang pun tak berlangsung lama baginya.
Baca juga: VIDEO Korban PHK Covid-19 di Ciputat Jadi Peternak Ikan Cupang, Kini Omsetnya Ratusan Juta Rupiah
Justru ejekan yang diterimanya itu menjadi motivasi dirinya untuk dapat membudidayakan ikan yang berhabitat air tawar tersebut.
"Pertama saya main di ikan cupang saya salah beli, saya beli indukan yang biasa-biasa saja. Ternyata di cupang itu modelnya sudah warna-warni dan segala bentuk macam warna itu ada. Akhirnya dari satu saya cari tahu," jelasnya.
Tak mau tanggung-tanggung dalam mencari ilmu untuk beternak jenis ikan yang hidup di air tawar itu.