Ditemui Jokowi, Sopir Kontainer di Tanjung Priok Curhat Kerap Ditodong Preman Saat Lalu Lintas Macet

Presiden menemui para sopir usai meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 massal di sejumlah pelabuhan di Jakarta.

Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi bertemu sejumlah sopir kontainer di perbatasan Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Koja, Jakarta Utara, Kamis (10/6/2021). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu sejumlah sopir kontainer di perbatasan Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Koja, Jakarta Utara, Kamis (10/6/2021).

Presiden menemui para sopir usai meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 massal di sejumlah pelabuhan di Jakarta.

Presiden bertemu para sopir yang duduk rapi di satu sudut, di antara kontainer yang bertumpuk di perbatasan Dermaga JICT dan Terminal Peti Kemas Koja.

Baca juga: Hendardi Nilai Komnas HAM Terpancing Irama Genderang yang Ditabuh 51 Pegawai KPK Tak Lulus TWK

"Pagi hari ini saya senang bisa bertemu dengan Bapak-Bapak semuanya."

"Saya mendapatkan keluhan yang saya lihat dari media sosial."

"Terutama driver banyak yang mengeluh karena urusan bongkar muat," ujar Presiden mengawali dialog.

Baca juga: Rizieq Shihab: Kasus Saya Bagian dari Operasi Intelijen Hitam Berskala Besar, Balas Dendam Oligarki

Presiden sengaja menyempatkan diri bertemu para sopir kontainer, untuk mendengar langsung keluhan yang mereka alami, terutama soal pungutan liar (pungli).

Presiden berpandangan seharusnya para sopir kontainer merasa nyaman saat bekerja, terutama di tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19.

"Driver mestinya merasa nyaman semuanya."

Baca juga: Sebelumnya Ditanggung BNPB, Kini Biaya Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 Bakal Dibebankan ke Pemda

"Jangan sampai ada yang mengeluh karena banyaknya pungutan."

"Itu yang mau saya kejar, kalau ada, silakan," ucapnya.

Agung Kurniawan, seorang sopir kontainer, lantas mengacungkan tangan dan menyampaikan keluh kesahnya selama menjadi sopir kontainer.

Baca juga: Dituntut 6 Tahun Penjara, Rizieq Shihab: Terlalu Sadis dan Tidak Bermoral

Pria kelahiran Ngawi, 38 tahun silam ini menjelaskan, para sopir kontainer kerap menjadi sasaran tindak premanisme.

"Begitu keadaan macet, itu di depannya ada yang dinaiki mobilnya."

"Naik ke atas mobil bawa celurit atau nodong begitu, itu enggak ada yang berani menolong, Pak."

Baca juga: Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran Tembus 40,69 Persen, Terbanyak dari Cilangkap dan Ciracas

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved