Vaksinasi Covid19

Setelah Disuntik Vaksin Sinopharm, Karyawan Daihatsu Mendapat Vaksin Gotong Royong untuk Tahap Kedua

Setelah sukses menyuntikkan vaksin Sinopharm pada karyawannya di tahap pertama, kini karyawan Daihatsu mendapat jatah vaksin Gotong Royong.

Editor: Valentino Verry
Tribunnews.com
Karyawan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menjalani vaksinasi Covid-19 tahap pertama, untuk tahap kedua para karyawan itu akan disuntik vaksin Gotong Royong. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mulai memberikan vaksinasi kepada karyawannya sejak 3 Juni 2021.

Secara bertahap, karyawan beserta keluarga seperti istri, suami, serta anak mereka yang sudah berusia di atas 18 tahun menerima Vaksin Sinopharm.

Vaksin Sinopharm sendiri telah diuji klinis oleh Uni Emirat Arab, dengan tingkat efikasi 78 persen, serta sudah mendapatkan Emergency Use Authorization dari WHO dan BPOM.

Dalam pelaksanaannya, penyelenggaraan vaksin digelar di area terbuka dengan protokol kesehatan disetiap prosesnya.

Baca juga: Ahmed Zaki Iskandar Gembira Perusahaan di Kabupaten Tangerang Menerima Vaksin Gotong Royong

Kegiatan vaksinasi juga diatur jadwal kedatangan dan waktunya, sehingga masing-masing karyawan bisa menjalani proses vaksinasi secara cepat dan nyaman. 

Setelah screening kesehatan seperti pengecekan suhu dan tekanan darah, karyawan bisa berkonsultasi dengan dokter yang tersedia, sehingga merasa nyaman menjalani proses pemberian vaksin.

Setelah menjalani vaksin tahap pertama, karyawan akan menerima vaksin tahap kedua dengan interval waktu selama 21 hari.

"Kami bersyukur pemerintah sangat concern melindungi industri dan pekerja dari paparan Covid-19 melalui program Vaksin Gotong Royong. ADM mengapresiasi program pemerintah ini sehingga kami bisa memfasilitasi karyawan untuk segera divaksin, karena kesehatan dan keselamatan karyawan adalah yang utama," ungkap Ketua Satuan Tugas Pengendalian Covid-19 PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Yoga D. Suryawan, Minggu (6/6/2021).

Vaksinasi Gotong Royong merupakan program pemberian vaksin Covid-19 kepada karyawan dan keluarganya yang pendanaannya ditanggung perusahaan.

Program ini dicanangkan pemerintah pada bulan Februari melalui Peraturan Menteri Kesehatan No 10 Tahun 2021.

Baca juga: Dukung Vaksin Gotong Royong bagi Perusahaan, SehatQ Beri Empat Layanan Ini

Berdasarkan peraturan ini, perusahaan mulai dapat melaksanakan kegiatan Vaksinasi Gotong Royong Covid-19 bagi pekerja dengan cara mendaftarkan diri melalui Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). 

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria optimistis, perekonomian Tanah Air terutama Ibu Kota bakal naik seiring adanya program Vaksinasi Gotong Royong.

Program vaksinasi Covid-19 berbayar di kalangan pekerja tersebut diinisiasi oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Kementerian BUMN.

“Yang tidak kalah penting bisa menimbulkan rasa percaya diri terhadap pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi seperti yang dicanangkan oleh Pak Jokowi dalam rapat dengan kami semua. Ditargetkan di kuartal kedua-ketiga bisa mencapai tujuh persen,” kata pria yang akrab disapa Ariza ini.

Ariza juga mengucapkan terima kasih kepada para pelaku usaha yang tergabung di Kadin Indonesia dalam pelaksanaan vaksinasi ini.

Menurut Ariza, program ini dapat mempercepat program vaksinasi nasional yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo.

Baca juga: Ahmad Riza Patria Sebut Vaksin Gotong Royong Membantu Pemerintah dalam Program Vaksinasi Covid-19

“Mudah-mudahan kehadiran vaksin Gotong Royong tidak hanya mempercepat proses vaksinasi di Indonesia khususnya di Jakarta, sehingga tingkat pemulihan lebih cepat dan kasus Covid-19 lebih rendah lagi,” imbuhnya.

Dia menambahkan, program vaksin ini direncanakan bakal menyasar 20 juta pekerja.

Untuk wilayah Jabodetabek, sasarannya mencapai 3,5 juta orang.

 “Kemarin per hari bisa 5.000-500.000 (pemberian vaksin) dan dilakukan secara bertahap. Nanti makan lama akan makin tinggi pemberiannya,” ucap Ariza.

Sebelumnya, Kadin Indonesia mengaku terkejut banyak pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang mendaftar untuk mengikuti Vaksinasi Gotong Royong.

Baca juga: Vaksin Gotong Royong Sasar 3,5 juta Karyawan di Jabodetabek, Wagub DKI Ariza: Sangat Membantu Kami

Vaksinasi Covid-19 ini terselenggara berkat kerjasama Kadin Indonesia dengan Kementerian BUMN.

“Ada yang membuat kami surprise (terkejut) di awal-awal, ternyata dari UMKM inipun melakukan registrasi ke kami,” kata Ketua Kadin DKI Jakarta Rosan Perkasa Roeslani saat acara Sukseskan Vaksinasi Gotong Royong untuk Bangkit Bersama yang dikutip dari akun YouTube Kadin Indonesia.

Rosan mencatat, ada sekitar 7.000 pelaku UMKM ikut mendaftar vaksin yang dibandrol sekitar Rp 800.000 ini.

Padahal jumlah karyawannya sangat sedikit dari tiga orang, lima orang hingga 20 orang.

“Mereka menanyakan kami apakah UMKM boleh ikut? Kami sampaikan selama berbadan hukum, apa itu PT, NV, dan CV mereka boleh mendaftar,” jelasnya.

Rosan tak menampik, banyak pelaku UMKM yang tergerus akibat wabah Covid-19.

Baca juga: Pelaksanaan Penyuntikan Vaksin Gotong Royong Ditarget Mulai Pekan Depan

Namun, ada juga UMKM yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 dan mereka ingin berpartisipasi terhadap program Vaksinasi Gotong Royong ini.

Untuk lokasi penyuntikan, Kadin melibatkan RS Siloam dalam memberikan dosis kepada pelaku UMKM.

Sementara untuk perusahaan besar, mereka dapat menggandeng rumah sakit lain secara mandiri.

Terdapat 62 titik lokasi vaksinasi yang disediakan RS Siloam untuk pelaksanaan program Vaksinasi Gotong Royong.

Soal harga, Kadin sendiri sebelumnya telah melakukan survei kepada anggotanya dan para pelaku usaha lain.

Sekitar 78 persen perusahaan, memilih satu dosis dibandrol di bawah Rp 500.000, sedangkan sisanya sanggup membayar di kisaran Rp 1 juta - Rp 1,5 juta.

“Range ini adalah sesuai dengan kemampuan dan survei yang kami lakukan ketika mereka mendaftar,” ungkapnya.

“Kami pernah dikumpulkan juga oleh pak Menteri BUMN (Erick Thohir) untuk seluruh perusahaan dan rumah sakit agar memberikan masukan. Berapa masukannya untuk supaya nanti ditetapkan atas masukan Bio Farma dan kami kepada Kemenkes,” jelasnya.

Seperti diketahui, harga Vaksin Gotong Royong sebesar Rp 321.660 dan ditambah tarif maksimal pelayanan vaksin Rp 117.910 per dosis. Total harga vaksin sebesar Rp 879.140 per orang untuk dua kali vaksin.

Baca juga: Harga Vaksin Gotong Royong Belum Ditetapkan, WNA Boleh Ikut Asal Kantongi Syarat Ini

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani, menghadiri rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk membahas kondisi perekonomian terkini. 

Sri Mulyani menyebutkan, ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 8,1 persen di kuartal II 2021 dan terus berharap mampu akselerasi sampai akhir tahun. 

"Jadi, kisaran di kuartal II, kita perkirakan 7,1 persen sampai 8,3 persen. Keseluruhan tahun mungkin masih akan lebih rendah karena kuartal 1 kemarin sempat mengalami koreksi karena Covid-19 masih meningkat, kita berharap untuk kuartal III dan IV masih akan terakselerasi," ujarnya. 

Sri Mulyani mengatakan, instrumen program pemulihan ekonomi memang APBN, tapi ini adalah kebijakan dari seluruh kabinet atau pemerintahan. 

"Kita melihat dampak positif dari pemulihan ekonomi, terlihat dari penurunan untuk tingkat pengangguran terbuka. Kalau bulan Agustus mencapai tujuh persen, bulan Februari tahun 2021 sudah turun ke 6,26 persen," katanya. 

Artinya, eks direktur pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, terjadi penurunan pengangguran dari 9,7 juta ke 8,7 juta orang. 

"Pemulihan ekonomi ini telah menciptakan 2,61 juta lapangan kerja baru dalam kurun waktu kurang dari setahun yaitu September 2020 hingga Februari 2021," pungkasnya. (Lita Febri)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved