Virus Corona
Dokter Sarankan Lakukan Ini Bagi Penderita Long Covid yang Kehilangan Kemampuan Indra Penciuman
Selain mengganggu kesehatan fisik, Covid-19 benar-benar menyerang secara psikologis.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Sebagian penyintas Covid-19 mengalami gejala sisa, atau biasa disebut Long Covid.
Cahyandaru Kuncorojati, salah satu penyintas Covid-19 menceritakan, selain mengganggu kesehatan fisik, Covid-19 benar-benar menyerang secara psikologis.
Ia menceritakan, setelah dinyatakan negatif Covid-19, gejala Long Covid berupa kehilangan penciuman dan pengecapan juga dialaminya selama kurang lebih satu bulan.
Baca juga: Bantah Bikin Daftar Pegawai KPK yang Harus Diwaspadai, Firli Bahuri Mengaku Tak Punya Kepentingan
“Berangsur-angsur mulai kembali, tapi sampai sekarang indra penciuman saya tidak setajam dulu lagi,” ungkapnya dalam diskusi KCPEN yang digelar virtual, Kamis (3/6/2021).
Ada cara untuk kembali meningkatkan indra penciuman seperti yang disampaikan dr Yahya SpP, spesialis paru dan Kabag Pembinaan Fungsi RS Bhayangkara R Said Sukanto.
Untuk pasien yang kehilangan kemampuan penciuman dan pengecapan, memang perlu dibangkitkan lagi sensitivitasnya.
Baca juga: Buruh Bangunan Tewas Ditembak OTK di Papua, Aparat Sempat Diberondong Tembkan Saat Evakuasi Korban
"Caranya seperti mencium bau-bau yang sangat menyengat seperti minyak kayu putih dan parfum yang sangat harum."
"Ini perlu dilatih setiap hari agar pulih secepatnya,” saran dr Yahya.
Hasil penelitian dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), meski telah sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19, penyintas masih merasakan gejala sisa yang disebut Long Covid.
Baca juga: Perpres 47/2021 Terbit, MenPANRB Kini Bisa Dibantu Wakil Menteri
Pasien Covid-19 perlu mewaspadai hal ini, meski gejala Long Covid bisa diatasi secara medis.
Hasil studi menunjukkan, 53,7 persen pasien merasakan gejala Long Covid selama satu bulan, 43,6 persen selama 1-6 bulan, dan 2,7 persen lebih dari 6 bulan.
“Gejala Long Covid dimulai dari pelemahan fisik secara umum, sesak napas, nyeri sendi, nyeri otot, batuk, diare, kehilangan penciuman, dan pengecapan," papar drYahya.
Baca juga: Wakil Ketua Komisi III DPR Bilang Panglima Selanjutnya Harus dari AL, Begini Kata UU TNI
Secara demografi, pasien laki-laki lebih besar peluangnya terkena efek Long Covid. Salah satu alasannya karena gaya hidup merokok.
Selain itu, satu faktor penting dari gejala Long Covid dipicu juga oleh kondisi psikologis pasien.
"Biasanya juga pasien Covid-19 yang bergejala berat atau mungkin yang berhasil sembuh setelah dibantu ventilator, memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menderita Long Covid ini,” terangnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pileg dan Pilpres 2024 Disepakati Digelar pada 28 Februari, Pilkada 27 November