Berita Jakarta
Tolak Kasih Uang Jatah, Preman Tega Bakar Pria Paruh Baya Hidup-hidup hingga Luka Bakar 70 Persen
Sorang pria dibakar hidup-hidup oleh preman karena menolak beri jatah. Hingga kini korban dalam kondisi koma
Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, CAWANG -Seorang pria inisial SP (50) koma tiga hari di RS Kramat Jati, Jakarta Timur.
Ia menjadi korban pembakaran hidup-hidup di sebuah taman di Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur.
Menurut kerabat korban Lamba Saritonang, korban dibakar hidup-hidup oleh preman setempat.
Pada Rabu (19/5/2021) korban saat itu dipalak oleh preman setempat.
Namun karena situasi ekonomi tengah sulit di tengah pandemi Covid-19, korban enggan memberikan jatah uang yang biasa diberikan kepada pelaku.
Baca juga: Viral Video Pemain Preman Pensiun Dihentikan di Pos Penyekatan, Tak Disangka Begini Reaksinya
Baca juga: Tabung Gas Meledak Kafe Harvest Box Hancur 8 Orang Pegawai Luka Bakar Pengunjung Histeris Ketakutan
"Saat saudara saya ini tengah tiduran di taman. Pelaku membawa bensin dan menyiramkannya kepada tubuh korban. Lalu membakarnya hidup-hidup," ujar Lamba dihubungi Sabtu (22/5/2021).
Kata Lamba, menurut keterangan yang didapatnya dari warga sekitar, selama dua menit api membakar tubuh SP sampai akhirnya dipadamkan warga sekitar.
Warga pun membawa SP ke Rumah Sakit Kramat Jati untuk mendapatkan pengobatan.
Sampai saat ini, SP masih dalam keadaan koma dengan luka mencapai 70 persen.
Lamba mengatakan pelaku yang memang terkenal keluar masuk penjara itu sudah diringkus aparat kepolisian.
Pihaknya juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur.
Lamba mengatakan bahwa pelaku sudah diringkus aparat polisi.
Namun ia menyayangkan pasal yang disangkakan terhadap pelaku.
Kata Lamba, pelaku hanya dijerat Pasal 187 KUHP tentang percobaan pembakaran, Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berencana, dan Pasal 353 KUHP tentang penganiayaan.
"Itu ancaman hukuman terberatnya hanya 15 tahun kalau pakai Pasal 187 KUHP. Sedangkan itu pelaku memang sudah niat dan berencana membunuh korban," jelasnya.
Baca juga: Polisi Dalami Motif Pembunuhan Pendekar PSHT, Terduga Pelaku Sempat Melayat tapi Sikapnya Aneh