Perbankan
Cek Saldo dan Tarik Tunai di ATM Link Kena Biaya, YLKI: Harus Kita Tolak, Mau Menang Sendiri
Menurut Tulus, para konsumen dijadikan 'sapi perah' atau sumber pendapatan di tengah kondisi sulit pandemi Covid-19.
"Akan memberikan dampak ekonomi biaya tinggi, beban baru nasabah," kata Kamrussamad saat dihubungi, Jumat (21/5/2021).
Baca juga: Anggota DPR Kini Punya Pelat Nomor Kendaraan Khusus, Gampang Dipantau Jika Melanggar Lalu Lintas
Oleh sebab itu, politikus Partai Gerindra itu pun berjanji akan menanyakan hal tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator bank di Tanah Air.
"Kami akan tanyakan ke OJK, apa landasan regulasi dan hukum dari kebijakan tersebut."
"Apa sudah diperhitungkan beban baru yang akan ditanggung nasabah," paparnya.
Bakal Merugi
Bank pelat merah yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan mendapat dampak negatif dari keputusan menarik biaya untuk transaksi cek saldo dan tarik tunai di ATM Link.
"Saya kira keputusan bank Himbara tidak akan menguntungkan mereka."
"Atau bahkan bisa merugikan dari perspektif jangka panjangnya," kata Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah saat dihubungi, Jumat (21/5/2021).
Baca juga: Polisi Identifikasi Ada 9 Kelompok Teroris KKB di Papua, Anggotanya Mencapai 150 Orang
Menurutnya, persaingan perbankan pada saat ini sudah memasuki era baru, di mana tidak lagi bersaing dengan sesama bank, tetapi menghadapi financial technology (fintech) yang lebih efisien.
Bahkan, fintech telah menawarkan ke nasabahnya bebas biaya untuk transaksi transfer antar-bank.
"Perbankan juga sudah mengarah ke layanan digital, yang juga mengedepankan efisiensi," ucap Piter.
Baca juga: BiP Kini Punya Banyak Fitur Baru, Percakapan Rahasia Jadi Favorit di Indonesia
"Kalau bank Himbara masih mengandalkan posisinya sebagai bank pemerintah saja, tidak melakukan inovasi meningkatkan layanan digital juga, memperbaiki efisiensi, mereka bisa kalah bersaing nantinya," ulas Piter.
Jangan Cari Pendapatan di ATM
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengkritik keputusan bank Himbara menarik biaya cek saldo dan tarik tunai di jaringan ATM Link.
"Ini kan era digital, bank Himbara harusnya lebih kreatif cari pendapatan berbasis fee."