2.600 e-KTP Tak Dicetak, Dirjen Duckapil Amuk Kadis Dukcapil Tasikmalaya, 'Alasan Tak Masuk Akal'
Kepala Dinas Dukcapil Tasikmalaya, Wini, berdalih kepada Dirjen Zudan, mengatakan bahwa tak dicetaknya dua ribuan KTP-el tersebut lantaran tak tersedi
Penulis: Mohamad Yusuf | Editor: Mohamad Yusuf
"Saya tidak mau marah-marah sebetulnya, tapi kasihan masyarakat. Mohon maaf lahir batin ya, tapi ini hajat masyarakat. Ruh kerja Dukcapil itu melayani dan inovasi, itu," kata Zudan.
"Selesaikan ya! Jangan ngeyel, saya bisa kasih surat teguran. Selesaikan! Jika tidak selesai, nanti saya copot. Nggak main-main ini," tambahnya.
Pantauan di lokasi, Zudan bahkan sempat mengetukkan jarinya ke meja dengan cukup keras.
Untuk diketahui, ini adalah Kantor Dinas Dukcapil kedua yang disidak Zudan.
Sebelum ke Kabupaten Tasikmalaya, Zudan juga sudah melakukan inspeksi ke Kabupaten Ciamis.
Di sana, Ia menekankan pentingnya optimasi pelayanan online.
Beberapa warga yang diwawancarai langsung oleh Zudan bahkan mengaku bahwa pelayanan yang mereka terima terbilang cepat dan memuaskan.
Pencetakan KIA (Kartu Identitas Anak) bahkan hanya butuh waktu 10 menit.
Tapi sayangnya, gedung kantor Disdukcapil Ciamis yang kecil dan ruang pelayanan yang sempit bisa menyebabkan penumpukan orang, dan ini tak boleh terjadi di masa pandemi.
"Optimalkan layanan online. Semakin sedikit warga datang ke kantor, berarti pelayanan semakin matang," kata Zudan.
Kadisdukcapil Tasik Agus Kurnia mengakui bahwa pihaknya memang belum mengoptimasi layanan online.
Sejauh ini, jajarannya menggunakan metode jemput bola untuk menghindari kerumunan warga di kantor Dukcapil.
Tapi kendalanya, adalah ketersediaan anggaran.
Menurut Zudan, seharusnya anggaran bukanlah alasan untuk berinovasi berkreativitas dalam memberikan pelayanan.
"Jika gedung kecil, jemput bola terkendala, kan bisa dengan layanan online yang optimal meskipun baru sebatas melalui WA," katanya.