Berita Internasional
Facebook dan Instagram Kompak Hapus Konten Kekerasan yang Terjadi di Masjid Al Aqsa, Ada Apa?
Sejak sepekan terakhir, ketegangan antara warga Palestina dan aparat keamanan Israel pecah di Yerusalem.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Aplikasi Facebook dan Instagram menyensor ketat terkait bentrok di kompleks Masjidil Aqsa Yerusalem beberapa hari ini.
Bahkan kedua aplikasi milik Mark Zuckerberg telah menghapus ratusan postingan terkait ketegangan massa Palestina yang bersitegang dengan serdadu Israel.
Kedua aplikasi itu diketahui menghapus konten yang memuat aksi kekerasan karena melanggar panduan komunitas Facebook dan Instagram.
"Instagram dan Facebook telah menyensor postingan yang terkait dengan Sheikh Jarrah setidaknya selama satu hari terakhir," tulis laporan yang dimuat situs web independen Mondoweiss dikutip dari Anadolu Agency, Minggu (9/5/2021).
Baca juga: Menanti Janji Erdogan Rebut Al Aqsha dari Israel setelah Ubah Hagia Sophia Jadi Masjid
Baca juga: Gelar Aksi Damai, Koalisi Perempuan Indonesia untuk Al Quds dan Palestina Kecam Kekerasan Israel
Tak hanya situs-situs informasi tentang perkembangan di Israel dan Palestina yang terkena shadow banned, tanda pagar #Jerusalem juga dibatasi postingannya dalam bahasa Inggris dan Arab.
Tagar yang juga menggema di Twitter itu juga dikritisi oleh netizen yang bersimpati pada Palestina. Twitter diketahui juga melakukan sensor ketat pada konten yang terkait dengan #SaveSheikhJarrah.
"Twitter memerangi konten Palestina yang mengekspos kejahatan menggusur warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah, di Yerusalem," kata akun Twitter NewPress.
NewPress juga mengungkapkan jika akunnya dalam bahasa Inggris telah ditangguhkan oleh administrasi Twitter.
Baca juga: PKB Tegaskan Bupati Nganjuk Bukan Kadernya, Novi Sudah Menyatakan Diri sebagai Kader ke PDIP
Sementara akun lainnya seperti Eye.on.Palestine juga mengalami hal serupa yakni pembatasan postingan terkait keadaan di kompleks Masjid Al Aqsa Yerusalem.
Sejak sepekan terakhir, ketegangan antara warga Palestina dan aparat keamanan Israel pecah di Yerusalem.
Mereka memprotes solidaritas dengan penduduk Sheikh Jarrah dalam beberapa hari terakhir yang menyebabkan bentrokan dengan polisi Israel.
Protes datang ketika Pengadilan Pusat Israel di Yerusalem Timur menyetujui keputusan untuk mengusir tujuh keluarga Palestina demi memberi tempat untuk pemukim Israel pada awal 2021.
Bahkan pada Jumat (7/5/2021) malam, jumlah warga Palestina yang terluka meningkat menjadi 205 orang dalam serangan Israel yang terjadi di Masjid Al-Aqsa, Gerbang Kota Tua Damaskus dan lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.
Hingga saat ini, ketegangan di Kompleks Masjid Al Aqsa masih terjadi.
Baca juga: Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat Dikabarkan Terjaring OTT KPK, Masih Muda Punya Harta Rp116 Miliar
Baca juga: BREAKING NEWS, Kelompok Debt Collector yang Kepung dan Bentak Babinsa di Koja Ditangkap
Bahkan, saking khwatirnya jamaah salat tarawih di kota suci itu menyiapkan batu untuk berjaga-jaga jika polisi Israel kembali menembakkan gas air mata.