PSK Online dengan 6 Anak Kandung dan 1 Anak Angkat Tewas di Kamar Kosnya, Penyebab Masih Misterius?
Seorang PSK Online bernama Alif Surani atau akrab dipanggil Ratna ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya. Polisi masih menunggu hasil otopsi
Kejadian korban meninggal tak wajar di kamar kosnya ditangani pihak Satreskrim Polrestabes Semarang.
Mayat korban dibawa ke RSUP Kariadi Semarang pada pukul 09.18.
Kamar nomor 3 lantai 1 yang dihuni korban terpasang garis polisi.
Pihak kepolisian juga belum memberikan keterangan resmi terkait kejadian tersebut.
Baca juga: Darmadi Durianto Bagikan 500 Paket Sembako untuk Warga di Pulau Pari dan Pulau Tidung
Pengamatan Tribunjateng.com di lapangan, tubuh korban hampir tak alami luka bakar.
Daster warna pink yang dikenakan korban juga bersih tak terkena jilatan api.
Ada Setumpuk Baju Baru Lebaran
Kamar kos Alip Surani alias Ratna (31) yang tewas dengan kondisi mencurigakan terdiri dari dua ruang.
Ruang pertama dapat disebut sebagai ruang tamu dan ruang kedua berupa tempat tidur dan kamar mandi.
Luas kamar kos tersebut sekira 3 meter x 5 meter.
Di ruang depan di pojok sisi selatan terdapat setumpuk baju lebaran untuk anak-anak.
Tumpukan baju baru tersebut dibungkus plastik besar warna putih.
Baca juga: Membayar Zakat Fitrah Online, Sahkah? Ini Hukum dan Penjelasannya
"Iya korban anaknya banyak.
Anak kandung 6 anak angkat 1.
Mungkin baju itu buat anak," papar kerabat korban Kastimah, Jumat (7/5/2021).
Sementara itu anak angkat korban Maulana Aprilio Saputra (16) mengaku, terakhir bertemu korban pada Kamis (6/5/2021) pukul 23.00 WIB.
Ketika itu korban hendak meminjam motor namun tak jadi.
Korban lantas memilih untuk naik ojek online (ojol).
"Sampai rumah di Perbalan Purwosari saya ditelpon lagi sama Mama suruh ambil Cumi-cumi tapi saya ga jadi jarak rumah ke kos kan jauh jadi saya bilang capek," katanya.
Selanjutnya pada pukul 05.00, dia mendengar kabar korban terkena musibah sehingga langsung kembali menuju kamar kosnya.
"Korban terakhir bilang ke saya kog cumi-cuminya yang dibelikan mama buat saya," jelasnya.
Polisi menemukan banyak kejanggalan atas kematian korban.
Saat ini mayat korban dibawa ke RSUP Kariadi Semarang untuk diautopsi.
Korban yang bekerja sebagai PSK online atau wanita Open Booking (BO) meregang nyawa dengan kondisi kamar terbakar.
Sahabat korban Angel mengatakan, korban memang bekerja sebagai PSK online.
Korban sering melayani lelaki hidung belang di kamar kosnya.
"Saya syok banget dengar korban meninggal dunia padahal korban terakhir bikin status pukul 03.12," paparnya kepada Tribunjateng.com.
Dia menuturkan, status whatsapp korban terakhir pukul 03.12.
Baca juga: Ada Menu Shirataki Noodles di Bakmi Polim Bintaro, Bisa Pesan Hampers Lebaran dengan Bentuk Unik
Status tersebut tertulis:
Alhamdulillah JM segini rame.
Ketambahan 1 Slot lagi 600 rb.
Yg slot 2 masih nunggu di McD Pamularsih (emot syukur dan kuat) lancar terus.
Angel melanjutkan, dari beberapa status whatsapp korban tampak korban banyak menerima pelanggan malam itu.
Hanya saja dia tak menyangka, tiba-tiba korban tak bernyawa dengan kondisi tersebut.
"Saya datang sudah banyak polisi jadi ga bisa melihat kondisinya," terangnya sambil menangis sesegukan.
Dia mengatakan, korban orang yang sangat baik.
Korban merupakan wanita penyayang dan bertanggung jawab.
Korban memiliki 6 anak masing-masing tiga cowok sisanya cewek.
Keenam anak tersebut paling besar 11 tahun paling kecil 2 tahun.
Baca juga: Jika Belum Nonton di Bioskop, Film Godzilla vs Kong Diputar Streaming Catchplay+ Saat Hari Lebaran
Korban juga memiliki satu anak angkat berusia 16 tahun.
"Almarhumah sangat penyayang terhadap anaknya sehingga bekerja menghidupi anaknya meski tanpa suami," terangnya.
Selain itu, lanjut dia, korban juga memiliki jiwa sosial tinggi.
Korban sempat hendak bersedekah di hari Jumat dengan membagikan makanan dan minuman bagi orang tak mampu.
"Rencana hari ini almarhumah mau bagi-bagi makanan tapi sudah tak ada," katanya.
Terakhir dia berkomunikasi dengan korban tiga hari lalu.
Saat itu dia mendatangi kos korban namun kamar korban terkunci.
Dia memahami pasti korban kelelahan sehingga tak jadi bertamu.
Korban juga sempat mengaku sakit sehingga lebih memilih beristirahat.
"Saya juga punya temen lain di kos tersebut jadi saya main ke kamar temen ku yang lain," katanya.
Penghuni kos, Margaretha Yoseva menjelaskan, korban sempat meminjam korek kepadanya pukul 02.00.
Baca juga: Panti Sosial Terdampak Pandemi, AsetKu Berikan Bantuan Sosial
Setelah itu korban terdengar menyanyi di dalam kamarnya.
Selepas itu sekira pukul 04.00 terdengar keramaian sehingga dia keluar kamar.
"Saya keluar sudah melihat kamar korban penuh asap.
Saya bilang ke penjaga kos lalu jendela dan pintu didobrak," katanya.
Dia melihat detail ke dalam kamar lantaran penuh asap.
Sebelum kejadian itu dia mengaku tak ada suara gaduh apapun.
"Ya normal saja ga ada suara gaduh," katanya.
Pihak kepolisian juga belum memberikan keterangan resmi terkait kejadian tersebut.
Pengamatan Tribunjateng.com di lapangan, tubuh korban hampir tak alami luka bakar.
Daster warna pink yang dikenakan korban juga bersih tak terkena jilatan api. (Iwn)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Sikap Aneh Tamu Terakhir Ratna Diungkap Penghuni Kos, Detik-detik Ratna Meregang Nyawa Sangat Cepat,