Viral Medsos

Dianggap Arogan Tabrak Polantas, Anggota DPRD Malut dari Partai Gerindra Terancam Dipecat DPP

Beredar viral seorang anggota DPRD Maluku Utara (Malut) sengaja menabrak anggota polantas yang menegurnya karena parkir di bahu jalan.

Kompas TV
Anggota Polantas ditabrak mobil anggota DPRD. Meski pelan dan akhirnya sang polisi mengalah, anggota DPRD dari Fraksi Gerinda dikecam dan terancam dipecat 

Kasat lantas Polres Ternate AKP Setiaji membenarkan peristiwa itu.

Baca juga: Cerita Pengemis Berpenghasilan Rp 18 Juta per Bulan, Sehari Rata-rata Rp 600 Ribu, Kini Bangun Rumah

Petugas kemudian meminta pemilik mobil untuk jalan namun yang terjadi pemilik mobil malah dengan sengaja menabrak petugas.

“Pada saat memberikan imbauan, oknum tersebut malah tidak mengindahkan justru terkesan cuek, sehingga anggota kami meminta untuk terus dijalankan kendaraannya."

"Tapi, bukannya menanggapi dengan baik, oknum tersebut malah melawan dan juga ada upaya untuk menabrak anggota kami,” ungkap AKP Setiaji.

Baca juga: Hari Ketiga Larangan Mudik, Volume Kendaraan Menurun 44,71 Persen, Ini Kata Dirjen Hubdat Kemenhub

Ketua Mahkamah Partai Gerindra Habiburokhman merespons insiden yang dikaitkan dengan oknum anggota DPRD Maluku Utara dari Fraksi Partai Gerindra.

“Terkait adanya informasi soal kader Gerindra, anggota Fraksi Gerindra DPRD Maluku Utara yang terlihat melawan petugas ketika akan ditindak, kami mahkamah partai sangat terkejut dan akan menindaklajuti informasi tersebut dengan cepat dan tegas,” ucap Habiburokhman, Minggu (9/5/2021).

Anggota Mahkamah Partai Gerindra, Habiburokhman
Anggota Mahkamah Partai Gerindra, Habiburokhman (KOMPAS.com/Nabilla Tashandra)

Habiburokhman menuturkan tndakan yang dilakukan oknum tersebut tidak mencerminkan jati diri sebagai kader Parta Gerindra.

Baca juga: Link Live Liga Italia Juventus vs AC Milan: Bersaing untuk Dapatkan Tiket Liga Champions Musim Depan

Oleh karena itu, pihaknya akan menindaklanjuti kejadian tersebut dan jika terbukti bersalah maka akan dijatuhi sanksi berat.

“Sikap arogan tidak dibenarkan, karena itu tidak mencerminkan jati diri kader Gerindra, apalagi anggota dewan, semakin tinggi jabatan harus semakin rendah hati dan semakin menjaga tata karma."

"Jika memang nanti terbukti di sidang mahkamah partai, yang bersangkutan melawan petugas, bersikap arogan, dan tidak alasan memaafkan."

Baca juga: VIDEO Curhat Warga yang Rumahnya Terdampak Kebakaran di Kapuk Muara Jelang Lebaran

"Maka sanksi yang mungkin akan dijatuhkan cukup berat, mulai dari teguran keras, pencopotan jabatan di dewan atau bahkan bisa saja PAW (Penggantian Antar Waktu),” jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas TV 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved