Ada Pertanyaan Soal Jilbab di Tes Wawasan Kebangsaaan, Pegawai KPK yang Tak Lulus: Keterlaluan
Berkaca pada tes lain seperti tes calon pimpinan KPK hingga tes deputi, Giri mengaku selalu lolos.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Direktur Sosialisasi dan Kampanye Anti-Korupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono menilai, pertanyaan seputar isu sensitif dalam tes wawasan kebangsaaan (TWK), sangat keterlaluan.
Giri sendiri mengetahui itu dari rekan-rekan yang saling bercerita soal pertanyaan tersebut.
"Yang membuat hati saya bergejolak adalah misalkan apakah anda bersedia mencopot jilbab, itu menurut saya keterlaluan."
Baca juga: Kedatangan 1.389.600 AstraZeneca, Indonesia Total Sudah Amankan 75.910.500 Dosis Vaksin Covid-19
"Kemudian tidak bersedia, lalu Anda egois dong, tidak memikirkan negara."
"Ini keterlaluan menurut saya," kata Giri dalam diskusi Polemik Trijaya 'Dramaturgi KPK', Sabtu (8/5/2021).
Giri juga mengaku dapat informasi soal seputar kawin cerai atau bahkan menikah-belum menikah, hingga ke seputaran ucapan Natal kepada yang merayakan.
Baca juga: Diciduk Intel Kodam Jaya, Penyebar Video Hoaks Tank TNI Sekat Pemudik Menyesal dan Minta Maaf
"Kebetulan yang ditanya keluarganya juga campuran, pluralisme. Jadi aman," tambahnya.
Menurutnya, pertanyaan-pertanyaan itu tidak selayaknya ditanyakan.
"Ini kan tes wawasan kebangsaan."
Baca juga: Komcad Bakal Dibekali Senjata Canggih, Politikus PDIP Bilang Tak Imbang dengan Milik Prajurit TNI
"Jadi kalau kecintaan kepada republik ini, kenapa dipertanyakan lagi?"
"Kita menyelamatkan republik ini dari korupsi, kenapa dipertanyakan lagi?" Tuturnya.
Giri mengaku penasaran indikator apa yang membuat dirinya gagal dalam TWK.
Baca juga: Pegawai KPK Ini Ungkap Hampir Semua Kepala Satgas Tak Lulus Tes Wawasan Kebangsaan
Sebab, berkaca pada tes lain seperti tes calon pimpinan KPK hingga tes deputi, Giri mengaku selalu lolos.
"Saya pengin tahu juga, dibuka kepada publik, apa indikator ketidaklolosan tersebut?" Ucapnya.