Berita Tangerang
SIKM Tidak Berlaku di Tangerang Selatan, Wali Kota Fokus Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19 Pascalebaran
SIKM tak berlaku di Kota Tangerang Selatan, tapi pemerintah lebih memilih fokus menghadapi lonjakan Covid-19 pascalebaran 2021.
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG SELATAN - Surat Izin Keluar Masuk atau SIKM tak berlaku di Kota Tangerang Selatan.
Justru, pihak Pemerintah Kota Tangerang Selatan lebih fokus menghadapi lonjakan Covid-19 pascalebaran 2021.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan memastikan tak berlakukan bagi kendaraan keluar masuk ke wilayahnya, di tengah penerapan larangan mudik Lebaran 2021 ini.
Menurut Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie tak diberlakukannya SIKM pada wilayahnya dikarenakan masyarakat Kota Tangsel yang dodominasi warga pendatang.
Baca juga: Benyamin Davnie Pastikan Belum Ada Kasus Tambahan Varian Baru Virus Corona di Tangerang Selatan
Baca juga: 13 Personel Gabungan Disiagakan di Posko Ketupat Jaya 2021 Muncul Kota Tangerang Selatan
Baca juga: Pemkot Tangerang Selatan Tidak Memberlakukan SIKM Untuk Keluar Masuk Wilayahnya Selama Lebaran
"Kita bukan daerah tujuan mudik, justru kita banyak masyarakat yang ke luar. Jadi SIKM saja misalnya dia mau ke luar Tangsel"
"kalau swab testnya enggak di wajibkan, tapi kalau yang bersangkutan minta itu kita layani," katanya saat ditemui di Balai Kota Tangsel, Ciputat, Jumat (7/5/2021).
Selain alasan tak menjadi kunjungan bagi para pemudik, Ben menjelaskan pihaknya lebih fokus menghadapi lonjakan kasus infeksi covid-19 pasca mudik Lebaran 2021.
Menurutnya saat ini pihaknya sedang mempersiapkan sejumlah Satua Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 tingkat RT/RW untuk aktif melaporkan warganya sehabis melakoni perjalanan mudik.
"Minimal 3 hari pasca setelah Lebaran, maksimal 10 hari setelah Lebaran. Yang pertama adalah kami aktivasi satgas-satgas di tingkat bawah, di tingkat kelurahan RT/RW"
"Yang kedua saya sudah minta nanti Puskemas kita untuk standby, kalau perlu 24 jam"
"Sejak hari pertama setelah Lebaran untuk mengantisipasi apabila terjadi kasus-kasus bawaan dari luar daerah," jelasnya.
Ia pun berharap agar masyarakat yang didapati melakukan perjalanan mudik Lebaran, telah mengantongi hasil swab test usai kembali ke Kota Tangsel.
"Kan sebarannya banyak nih yang 30 persen warga Tangsel yang keluar kota itu banyak sebarannya"
"Saya sih berharap, saya sih minta bahwa mereka di swab dulu deh sebelum pulang dari kampung halamannya," pungkasnya.
Varian Baru Virus Corona Asal India Terdeteksi di Kota Tangerang
Gubernur Provinsi Banten, Wahidin Halim mengumumkan temuan kasus varian baru virus corona di wilayah kerjanya.
Ia menyampaikan temuan kasus varian baru virus corona asal India itu terdapat di dua wilayah berbeda yakni Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Tanggapi temuan kasus varian baru virus corona, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar membenarkan adanya temuan kasus varian baru virus corona di wilayahnya.
Menurutnya dua orang terpapar varian baru virus corona itu bertempat tinggal di Pondok Jagung, Serpong Utara, Kota Tangsel.
"Virus B1617 strain India (2 kasus)," kata Allin saat dikonfirmasi, Kota Tangsel, Kamis (6/5/2021).
Allin menjelaskan temuan kasus baru tersebut terdeteksi pada awal bulan April 2021 melalui tes Whole Gemone Sequencing (WGS) yang dilakukan Kementerian Kesehatan.
Menurutnya saat ini kedua orang yang terpapar varian baru virus corona itu telah kembali pulih usai menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Hermina, Kota Tangsel pada awal bulan April 2021 ini.
"Tanggal 5 karena yang bersangkutan mempunyai komorbid akhirnya ke rumah sakit untuk dirawat di Hermina, Serpong dari tanggal 5 sampai 17 April"
"Saat ini swab pcr kedua orang tersebut sudah negatif, sudah sehat dan sudah dinyatakan selesai isolasi jadi sekarang sudah negatif," jelasnya.
Adapun pihaknya mengaku saat ini tengah melakukan tracing atau penelusuran kasus terhadap sejumlah orang yang sempat berkontak erat dengan penderita tersebut.
"Untuk hasilnya kita belum terima ya, cuma kontak erat dengan strain India itu sudah pasti, karena sudah ketahuan positif strain india tapi untuk diketahui kedua orang ini betul atau tidak hasilnya kami belum terima," tuturnya.
13 Personel Gabungan Disiagakan di Posko Ketupat Jaya 2021
Posko Pengamana Operasi Ketupat Jaya 2021 telah didirikan di sejumlah lokasi wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Seperti Posko Pengamanan Ketupat Jaya 2021 di Jalan Raya Muncul, Setu, Kota Tangsel.
Kepala Posko Aiptu Untung mengatakan, di Posko Pengamanan Ketupat Jaya 2021 Muncul menyiagakan 13 personel gabungan.
Menurutnya, para personel gabungan tersebut terdiri atas unsur TNI, Polri, dan Pemerintah Kota Tangsel.
"Di posko ada 13 personel, dengan rincian 3 dari Polsek Cisauk, 2 dari TNI, Dishub 3 personel, Satpol PP 3 Personel lanjut untuk Dinkesnya ada 2 personel," katanya saat ditemui di Jalan Raya Muncul, Setu, Jumat (7/5/2021).
Untung menjelaskan, posko tersebut bertugas mengimbau masyarakat sekitar dan pengguna jalan yang melintas terhadap penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
Posko tersebut juga digunakan sebagai tempat mengimbau masyarakat tentang larangan mudik Lebaran 2021 dari pemerintah.
"Kalau kita pelaksanaan 12 jam. Jadi kita imbau (prokes covid-19-Red). Di depan kan ada traffic light, jadi kita imbau, sama pembagian masker."
"Ya pastinya ada untuk hari H (Lebaran 2021)nya kita imbau terus larangan mudik begitu," katanya.
Untung memastikan, operasional Posko Pengamanan Ketupat Jaya 2021 ini berlangsung mulai Kamis (6/5/2021) sesuai kebijakan pemerintah.
"Jadi berdirinya sejak 5 Mei 2021. Beroperasinya tanggal 6 mei 2021 jam 00.00 WIB," ujar Untung.
(Wartakotalive.com/m23)