Ribut Karena Uang
Kapolres Metro Jakarta Barat Ungkap Pria Tambora yang Tega Membunuh Teman karena Uang Rp 5.000
Gara-gara selisih uang Rp 5.000, pria Tambora inisial AGS (40) tega membunuh rekannya di pintu rel kereta ilegal di Jalan Bandengan Utara.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gara-gara selisih uang Rp 5.000, pria Tambora inisial AGS (40) tega membunuh rekannya di pintu rel kereta ilegal di Jalan Bandengan Utara, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo menjelaskan bahwa kejadian tersebut bermula dari AGS yang bekerja memberikan jasa di perlintasan kereta api di Jalan Bandengan Utara.
Bapak tiga anak itu sendiri sudah bekerja menjaga pintu rel kereta api selama dua tahun lamanya.
Baca juga: Taksi Tabrak Pagar Polres Metro Jakarta Barat, Sopir Taksi Pingsan di Belakang Kemudi
Selama dua tahun ini, AGS mengaku selalu mendapatkan pembagian jatah yang tidak adil dari korban yang menjadi koordinator penjagaan rel kereta api ilegal bernama Ardi Andi.
Dalam seharinya rekan AGS lainnya bisa mendapatkan Rp 70.000 dari menjaga rel kereta sedari pukul 07.00 WIB sampai 11.00 WIB.
Namun, berbeda dengan empat rekan lainnya, AGS hanya mendapatkan Rp 65.000 dari korban Ardi Andi.
"Sehari sebelum kejadian penusukan tersebut, tersangka juga ditagih oleh istrinya terkait THR keperluan lebaran," ujar Ady dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (26/4/2021).
Karena merasa tertekan dengan hal itu, Kamis (15/4/2021), AGS menanyakan terkait pemotongan uang jatah Rp 5.000 kepada korban Ardi Andi.
Saat itu korban tidak terima ditanya hal seperti itu.
Baca juga: VIDEO Duit Kurang Rp 150 Ribu, Pria Muda Malah Tusuk PSK Usai Bercinta di Apartemen Ciputat
Keduanya pun terlibat cekcok di tempat biasa mereka menjaga perlintasan kereta.
Tiba-tiba saja AGS melempar korban dengan bangku sepanjang 1,25 meter yang biasa mereka gunakan untuk menjaga pintu rel kereta api ilegal.
Dilempar dengan bangku, korban Ardi Andi sempat hendak membalas AGS.
Belum sempat membalas, AGS terlanjur menusuk Ardi menggunakan pisau lipat yang sering dibawanya.
Ardi terkena luka tusuk di bagian leher dan meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).
Usai menusuk Ardi, AGS melarikan diri.
Baca juga: Kapolres Metro Jakarta Barat Ungkap Futsal Berdarah di Kalideres, Satu Remaja Tewas karena Taruhan