Kecelakaan Alutsista
Curhatan Sedih Istri Kru KRI Naggala 402 Tanggapi Pemberitaan: Tolong Hargai Para Keluarganya
Salah seorang istri kru KRI Nanggala hilang kontak di Perairan Bali mengunggah foto suaminya dan masih berharap akan segera ditemukan.
Penulis: Dian Anditya Mutiara | Editor: Dian Anditya Mutiara
Mbrebes mili liatnya, 53 org baik hrs kehabisan napas tanpa dpt ikhtiar n hanya pasrah ..pada kehendakNya...
Baca juga: Warung Kopi Dua Lantai Langgar Protokol Kesehatan, Satpol PP Beri Sanksi Tutup 3 Hari
Semoga Allah tetap memberikan secercah harapan n mukjizat utk mereka kembali kpd keluarganya.
Belum diketahui kebenaran foto-foto tersebut.
Yang pasti kapal selam Nanggala 402 diduga mengalami mati total kelistrikan atau blackout sehingga sulit mengalami komunikasi.
Dalam kondisi statis, persediaan oksigen di kapal selam KRI Nanggala diprediksi sampai Sabtu (24/4/2021) 03.00.
"Apabla kondisi black out mampu 72 jam, kurang lebih 3 hari. Jadi saat kemarin hilang kontak jam 3, bisa sampai hari Sabtu jam 3, sehingga 72 jam. Mudah-mudahan segera ditemukan sehingga cadangan oksigen masih ada," ujar kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, Kamis (24/4/2021).
Baca juga: Suami Nekat Bunuh Istri yang Sedang Hamil karena Sakit Hati Hingga Cemburu, Tenggak Pil Koplo Dulu?
Saat ini TNI mengonsentrasikan pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 pada sembilan titik di perairan utara Celukan Bawang, Bali.
Sembilan titik lokasi pencarian tersebut berada sekitar 23 nautical mile (NM) atau 40 kilometer dari perairan utara Celukan Bawang.
"Sesuai dengan data yang kami terima sampai sore hari ini ada sembilan titik termasuk ada yang tumpahan maupun ada yang daya magnetnya sangat kuat," ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Achmad Riad dalam konferensi pers di Bali, dikutip dari kanal YouTube Puspen TNI, Jumat (23/4/2021).
Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 Indonesia Sisa 8 Juta Dosis, Cuma Cukup Sampai 20 Hari Lagi
Hingga kini sudah ada personel militer luar negeri yang sudah merapat ke perairan Bali, di antaranya lima personel Angkatan Bersenjata Singapura.
Kelimanya bahkan sudah bergabung dengan tim TNI yang berada di KRI dr Soeharso-990.
Mereka telah menjalin koordinasi sekaligus menunggu kehadiran kapal penyelamat kapal selam MV Swift Rescue milik Angkatan Laut Singapura (RSN).
Selain itu, terdapat tim pesawat Amerika Serikat (AS), P-8 Poseidon. Pesawat P-8 Posedion sendiri dijadwalkan tiba malam ini.
"Tim dari Poseidon yang nanti akan sebagai operator atau pun membantu P-8 Poseidon Amerika dari US Airforce yang mudah-mudahan bisa datang malam atau dini hari nanti," ucap Riad.
Ia juga mengatakan bahwa temuan magnet di salah satu area di perairan utara Bali bisa menjadi titik terang penyelamatan.