Berita Jakarta
VIDEO Dua Manusia Silver Maling Motor Warga di Cipulir Saat Suasana Ramai Terekam CCTV
Dua manusia silver tersebut membawa kabur sepeda motor warga Cipulir, Jakarta Selatan.
Purnama mengatakan mereka diamankan setelah adanya laporan masyarakat yang resah dengan keberadaan manusia silver.
Selain itu kehadiran manusia silver tersebut juga melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di DKI Jakarta.
"Mereka ngamen wara-wiri tidak pakai masker, padahal sebagai kita ketahui DKI saat ini tengah menerapkan PSBB ," ucapnya, Rabu (30/9/2020).
Purnama menambahkan, keenam manusia silver tersebut masih remaja dan sebagian di antara mereka masih berstatus pelajar aktif.
“Menurut pengakuannya, mereka mengamen dengan cara mengecat silver badannya hanya untuk mencari uang jajan,” kata Purnama.
Selanjutnya keenam manusia silver tersebut dibawa ke posko Satpol PP di Kantor Wali Kota Jakarta Utara untuk diberikan himbauan serta membuat pernyataan tidak mengulangi kembali.
Cerita Lengkap Lima Manusia Silver Terjaring Razia Satpol PP Jakarta Utara
Sebanyak lima orang manusia silver yang biasa beroperasi di sejumlah ruas jalan di Jakarta Utara terjaring razia yang dilakukan Satpol PP Jakarta Utara, Senin (7/9).
Pengendali Satpol PP Jakarta Utara, Muri mengatakan bahwa lima orang manusia silver yang terjaring dalam razia kali ini berasal dari sejumlah ruas jalan di Jakarta Utara.
Manusia silver yang terjaring razia berasal dari tempat mereka biasa beroperasi, di Jalan Kelapa Hybrida, Kelapa Gading, Jakarta Utara, serta di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Ada lima orang manusia silver yang terjaring," kata Muri, di GOR Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (7/9).
Muri mengatakan setelah terjaring razia, mereka kemudian dibawa ke tempat penampungan ke GOR Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk proses pendataan.
Mereka yang memiliki keluarga maka keluarganya akan dipanggil ke GOR Tanjung Priok. Sementara perlakukan berbeda diberikan kepada mereka yang sama sekali tidak memiliki keluarga.
"Bila keluarganya tidak ada, akan kita bawa ke panti, atau dilarikan ke orang tua dengan surat bermaterai Rp 6.000, pertanggungjawaban dari pihak keluarga," kata Muri.
Indo Beralih Profesi dari Sopir Angkot Jadi Manusia Silver karena Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 membuat Indo Oktaviano (21) beralih profesi dari sopir angkot menjadi manusia silver demi memenuhi kebutuhan ekonomi.
Indo mengaku keputusan mencari uang sebagai manusia silver dikarenakan pekerjaan sebagai sopir angkot tidak menjanjikan selama pandemi Covid-19.
Pekerjaan sebagai manusia silver ditekuni empat bulan belakangan demi mendapat uang supaya memenuhi kebutuhan ekonomi hingga terjaring razia Satpol PP Jakarta Utara, Senin (7/9).
"Pertama kan saya narik angkot bang. Angkot mulai sepi, terus diajak kawan, jadinya saya begini bang," ucap Indo di GOR Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Indo rela melumuri sekujur tubuhnya dengan cat perak dan menjadi manusia silver sejak bulan April silam.
Indo biasa beroperasi dari wilayah Warakas hingga ke wilayah Cilincing.
"Rata-rata saya bisa dapat Rp 120 ribu sampai Rp 150 ribu. Itu buat makan anak bini saya, buat dia-dia orang bang," ucap Indo.
Sebelumnya sebanyak lima orang manusia silver yang biasa beroperasi di sejumlah ruas jalan di JakartaUtara terjaring razia yang dilakukan Satpol PP Jakarta Utara, Senin (7/9).
Pengendali Satpol PP Jakarta Utara, Muri mengatakan bahwa lima orang manusia silver yang terjaring dalam razia kali ini berasal dari sejumlah ruas jalan di Jakarta Utara.
Manusia silver yang terjaring razia berasal dari tempat mereka biasa beroperasi, di Jalan Kelapa Hybrida, Kelapa Gading, Jakarta Utara, serta di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Ada lima orang manusia silver yang terjaring," kata Muri, di GOR Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (7/9).
Muri mengatakan setelah terjaring razia, mereka kemudian dibawa ke tempat penampungan ke GOR Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk proses pendataan.
Mereka yang memiliki keluarga maka keluarganya akan dipanggil ke GOR Tanjung Priok.
Sementara perlakukan berbeda diberikan kepada mereka yang sama sekali tidak memiliki keluarga.
"Bila keluarganya tidak ada, akan kita bawa ke panti, atau dilarikan ke orang tua dengan surat bermaterai Rp 6.000, pertanggungjawaban dari pihak keluarga," kata Muri.
Meresahkan Pengguna Jalan, Manusia Silver di Jakarta Utara Ditertibkan
Sejumlah manusia silver dan anak jalanan beroperasi di sejumlah ruas jalan wilayah Jakarta Utara ditertibkan petugas Satpol PP Jakarta Utara pada Senin (7/9/2020).
Pantauan di lokasi, anggota Satpol PP Jakarta Utara menyisir sejumlah ruas jalan yang biasa menjadi tempat beroperasinya manusia silver.
Petugas menjaring seorang manusia silver yang tergolong masih anak-anak itu di lampu merah Jalan Kelapa Hybrida, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Bocah tersebut terjaring sambil membawa kardus yang berisi sejumlah uang.
Sementara manusia silver lainnya terjaring di beberapa ruas jalan lainnya.
Pengendali Satpol PP Jakarta Utara, Muri mengatakan penertiban karena adanya laporan dari masyarakat yang resah dengan keberadaan manusia silver tersebut.
"Pertama mengganggu di lampu merah atau di perempatan jalanan, karena sering penjambretan, penodongan itu banyak masyarakat melapor melalui Satpol PP DKI Jakarta dan Jakarta Utara, makanya kita tindaklanjuti," ucap Muri.
Penertiban manusia silver tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta nomor 8 tahun 2007 tentang ketertiban umum.
Selain manusia silver, Satpol PP bersama dengan Suku Dinas Sosial Jakarta Utara juga menertibkan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
"Kita juga tertibkan PMKS dan lain-lain yang menjadi penyakit masyarakat Jakarta Utara," ucap Muri.
Selanjutnya oleh petugas, manusia silver dan para PMKS itu digiring ke GOR Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk dilakukan pendataan.
(Wartakotalive.com/M24/JHS)