Pendidikan
Pasca Terbitnya SKB Empat Menteri, Sekolah Mulai Lakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
SDN Pademangan Barat 11, Pademangan, Jakarta Utara menjadi satu dari enam sekolah yang telah melakukan kegiatan belajar tatap muka sejak 7 April lalu.
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Lucky Oktaviano
WARTAKOTALIVE.COM, PADEMANGAN – Sejak diumumkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim bersama tiga menteri lainnya tentang panduan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang tertuang dalam Keputusan Bersama Mendikbud, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri, sekolah-sekolah di sebagian kota besar di Indonesia mulai melakukan uji coba PTM terbatas.
SDN Pademangan Barat 11, Pademangan, Jakarta Utara menjadi satu dari enam sekolah yang telah melakukan kegiatan belajar tatap muka sejak hari Rabu (7/4/2021) silam.
Kepala SDN Pademangan Barat 11 Ramaita mengatakan bahwa selama dua minggu pelaksanaan kegiatan belajar tatap muka untuk kelas 4, 5, dan 6 berjalan sesuai dengan harapan.
“Sejauh ini kendala nggak ada, semua berjalan lancar. Tidak ada anak yang kena Covid-19, guru juga semua sudah divaksin,” ucapnya, Selasa (20/4/2021).

Ramaita menuturkan pihaknya selalu melakukan evaluasi setiap kali selesai kegiatan belajar tatap muka. Hal itu dilakukan agar proses tersebut bisa berjalan sesuai harapan.
“Evaluasinya guru sudah melakukan variasi dalam pembelajaran dalam menggunakan infocus, alat peraga dan nyanyi nyanyian untuk game, tepuk tangan, pokoknya sudah variasi,” katanya.
Kegiatan belajar tatap muka dilaksanakan setiap hari Senin bagi siswa kelas 4, hari Rabu untuk siswa kelas 5 dan hari Jumat ditujukan kepada siswa kelas 6 SDN Pademangan Barat 11.
“Begitu seterusnya, hari Selasa, Kamis dan Sabtu itu bukan libur tapi penyemprotan (disinfektan),” ujar Ramaita.
Sementara berdasarkan jumlah yang ada, siswa SDN Pademangan Barat 11 sebanyak 127 orang. Sebagian besar di antaranya sudah mengikuti kegiatan belajar tatap muka.
“Dari jumlah 127 siswa, yang tidak masuk ada 16 siswa dengan 5 orang di antaranya sakit dan 11 orang belajar daring,” katanya.
Adapun terkait dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Ramaita menuturkan hal tersebut sangat membantu untuk proses belajar mengajar di SDN Pademangan Barat 11.
“Sangat menunjang pembelajaran seperti sarana prasarana, pemeliharaan sekolah, ada banyak jenisnya. Nggak bisa disebutin satu per satu,” sambung Ramaita.
Apalagi pada tahun 2020 silam ketika terjadinya awal pandemi Covid-19, penggunaan dana BOS yang diperoleh dialihkan untuk kebutuhan siswa yang belajar secara daring.
“Tahun kemarin semua pemeliharaan barang dan jasa dimasukkan sarana Covid-19, tahun ini sudah nggak. Sarana Covid-19 tuh seperti kuota siswa, masker, wastafel, hand sanitizer,” katanya.
Ramaita menambahkan penggunaan dana BOS sudah sesuai Rencana Kerja Anggaran Sekolah. Sehingga pemanfaatannya sesuai sasaran yang telah ditetapkan.