Vaksinasi Covid19
Lansia Umur 104 Tahun Divaksin Covid-19: Enggak Sakit Kok, kenapa Takut?
Vaksinasi, menurut Wirjawan, sangat dibutuhkan untuk mencegah diri dari penularan Covid-19.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Wirjawan Hardjamulia tampak bersemangat kala menghadiri Program Home Care & Home Delivery Vaksinasi 10.000 Lansia untuk Negara, di Rumah Sakit Husada, Jakarta Pusat, Rabu (21/4/2021) pagi.
Meski harus mengenakan kursi roda, lansia berumur 104 tahun itu tampak segar bugar.
Wirjawan telah menjalani vaksinasi Covid-19 sebanyak dua kali.
Baca juga: 6 Terdakwa Kasus Kebakaran Gedung Kejagung Dituntut Hukuman Berbeda, Paling Lama Setahun 6 Bulan
Dirinya mengaku tidak merasakan efek samping setelah menjalani program vaksinasi.
"Saya 104 tahun. Itu (vaksinasi) enggak sakit kok. Kenapa takut?" ujar Wirjawan di Rumah Sakit Husada, Jakarta Pusat, Rabu (21/4/2021).
Menurut Wirjawan, vaksinasi tidak perlu ditakuti.
Baca juga: Bareskrim Tetapkan Jozeph Paul Zhang Sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penodaan Agama
Ia pun mengajak rekan sejawat lansia untuk tidak takut divaksin.
Vaksinasi, menurut Wirjawan, sangat dibutuhkan untuk mencegah diri dari penularan Covid-19.
"Menjaga kesehatan, jangan takut."
Baca juga: Ditanya Soal Reshuffle Kabinet, Moeldoko: Setop, yang Tahu Hanya Presiden, Titik!
"Tindakan dibutuhkan untuk jaga. Turuti saja," ucap Wirjawan.
Komunitas Indonesia Lawan Libas Covid-19 (KILLCOVID19) menginisiasi lahirnya Program Home Care (penjemputan lansia menuju sentra vaksinasi) & Home Delivery (penyelenggaraan vaksinasi di lokasi lansia berada).
Update Vaksinasi
Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 11.161.024 (27,66%) penduduk hingga Rabu (21/4/2021) pukul 09.00 WIB.
Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 6.196.376 (15,36%) orang.
Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 181.554.465 penduduk yang berumur di atas 18 tahun.
Baca juga: Melambat karena Pasokan Terhambat, Vaksinasi Covid-19 Saat Ramadan Khusus Kelompok Prioritas
Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).
Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.
Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).
Baca juga: Vaksin Nusantara Dikembangkan di AS dan Diuji Coba di Indonesia, Satgas Minta Koordinasi dengan BPOM
Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 20 April 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 400.508 (24.8%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 269.707 (16.7%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 179.816 (11.1%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 144.937 (9.0%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 67.027 (4.2%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 61.215 (3.8%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 46.171 (2.9%)
BALI
Jumlah Kasus: 43.289 (2.7%)
RIAU
Jumlah Kasus: 39.520 (2.4%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 37.360 (2.3%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 34.402 (2.1%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 31.771 (2.0%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 28.741 (1.8%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 20.234 (1.3%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 19.275 (1.2%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 19.173 (1.2%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 15.492 (1.0%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 15.186 (0.9%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 13.498 (0.8%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 11.921 (0.7%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 11.575 (0.7%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 11.404 (0.7%)
ACEH
Jumlah Kasus: 10.365 (0.6%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 10.361 (0.6%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 10.182 (0.6%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 10.112 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 8.741 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 7.489 (0.5%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 7.053 (0.4%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 7.023 (0.4%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 6.168 (0.4%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 5.414 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 5.332 (0.3%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 4.387 (0.3%). (Fahdi Fahlevi)