Virus Corona
Jokowi: Kalau Mudik Lebaran Tidak Dilarang, Kasus Covid-19 Bisa 140 Ribu per Hari
Presiden mengatakan, kasus harian Covid-19 saat ini jauh menurun dibandingkan pada awal 2021, yang sempat tembus 14 ribu (kasus harian).
"Pertumbuhan ekonomi sudah bagus, makanya asal jangan diganggu Covid-19 lagi,” ucap Jokowi.
Presiden berharap masyarakat patuh untuk tidak mudik pada Idul Fitri 2021, agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Berdasarkan hasil survei, meski ada larangan mudik, masih ada 11 persen masyarakat yang memaksakan untuk mudik.
Baca juga: Jadi Buronan, Polri Segera Terbitkan Red Notice untuk Jozeph Paul Zhang
"11 persen persentasenya, tapi kalau diangkakan jumlahnya besar, itu setara dengan 27 juta orang," bebernya.
Sedangkan bila tidak ada larangan, maka jumlah masyarakat yang mudik mencapai 33 persen.
Pemerintah memprediksi bila tidak ada larangan mudik, maka kasus harian Covid-19 akan melonjak tajam.
Baca juga: Kabareskrim Bilang Jozeph Paul Zhang Tak Pernah Cabut Kewarganegaraan Sejak Tinggalkan Indonesia
“Apalagi kalau tidak dilarang, hitung-hitungan kami bakal ada 120.000 hingga 140.000 kasus Covid-19 per hari."
"Makanya ini (jumlah pemudik) harus terus ditekan,” ucap Presiden.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, pada saat libur panjang terjadi lonjakan kasus Covid-19, yakni:
Baca juga: KSAD Ungkap Prajurit TNI yang Membelot ke OPM Baru Berumur 24 tahun, Masuk Tahun 2015
1. Idul Fitri 2020 (22 - 25 Mei): Rata-rata kasus harian naik 68-93 persen.
2. Libur Agustus 2020 (20 - 23 Agustus) :
Rata-rata kasus harian naik 58-119 persen.
3. Libur Oktober 2020 (28 Oktober - 1 November)
Rata-rata kasus harian naik 37- 95 persen.
4. Libur Natal dan tahun baru