Protokol Kesehatan

BPTJ Minta Operator Angkutan Umum Terapkan Protokol Kesehatan Ketat untuk Menekan Virus Corona

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) meminta, para operator angkutan umum perkotaan agar menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Editor: Valentino Verry
tangkapan layar zoom
Kepala BPTJ Polana Pramesti menegaskan, penerapan protokol kesehatan wajib dilakukan seluruh operator angkutan umum khususnya di wilayah Jabodetabek. 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) meminta, para operator angkutan umum perkotaan agar menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Kepala BPTJ Polana Pramesti menyebutkan, penerapan protokol kesehatan wajib dilakukan seluruh operator angkutan umum khususnya di wilayah Jabodetabek.

Menurutnya, dengan menghadirkan protokol kesehatan yang ketat tentunya dapat memberikan rasa aman bagi para penumpang yang menggunakan angkutan umum perkotaan.

"Kami memastikan, bahwa angkutan umum perkotaan terutama di wilayah Jabodetabek sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata Polana dalam diskusi virtual, Jumat (16/4/2021).

Baca juga: Usai Belajar Tatap Muka di Sekolah, Siswa Dipantau Agar Tak Pulang Naik Angkutan Umum

Baca juga: VIDEO Pemkot Tangerang Gelar Vaksinasi Covid-19 Awak Angkutan Umum dan Ojol di Terminal Poris

Ia menyebutkan, protokol kesehatan menjadi hal yang penting dalam memberikan jaminan kepada penumpang angkutan umum aman dari penyebaran Covid-19.

"Angkutan umum massal yang berada dalam pengawasan BPTJ, seperti bus dan transportasi berbasis rel seperti LRT wajib menerapkan protokol kesehatan," kata Polana.

Semua angkutan umum dalam pengawasan BPTJ, lanjut Polana, harus menjalan protokol kesehatan.

Paling mendasar, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

"Selain itu, kami juga selalu mengingatkan para operator untuk melakukan sterilisasi kendaraan mereka dengan disinfektan sebelum beroperasi. Kami juga menyediakan area cuci tangan, dan penempatan hand sanitizer untuk para penumpang seperti di terminal bus," ucap Polana.

Baca juga: Beredar Kabar Terminal Jatijajar Depok Akan Ditutup 6-17 Mei 2021, BPTJ: Itu Tidak Betul

Baca juga: BPTJ Memastikan Transportasi Umum Ketat Menegakkan Protokol Kesehatan

Sementara itu, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) membuka layanan operasional penyeberangan dari Padang ke Mentawai, menggunakan KMP Tanjung Burang.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengatakan, hadirnya operasional KMP Tanjung Burang yang melayani penyeberangan dari Padang ke Mentawai dapat memperkuat konektivitas wilayah dan juga pengiriman logistik.

"Kami tentunya berharap dengan adanya KMP Tanjung Burang ini, maka akses transportasi penyeberangan masyarakat menjadi lebih mudah, lancar dan selamat," kata Shelvy.

Shelvy juga menjelaskan, KMP Tanjung Burang yang belum lama direlokasi dari Banda Aceh ini akan menambah frekuensi layanan kapal ASDP dari Padang ke Mentawai.

"Sebelumnya, frekuensi layanan penyeberangan dari Padang ke Mentawai hanya dua unit kapal yaitu KMP Ambu-Ambu dan KMP Gambolo. Adanya KMP Tanjung Burang, maka tersedia tiga unit kapal yang melayani penyeberangan dari Padang ke Mentawai," ujar Shelvy.

Baca juga: Satpam Bank Korban PHK Akibat Pandemi Virus Corona, kini Menjadi Tukang Servis Jok Keliling

Baca juga: Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Sebut Pandemi Virus Corona Membuat Desain Tugu Pamulang Aneh

ASDP sendiri, menurut Shelvy, menjadi andalan transportasi penyeberangan khususnya bagi masyarakat dari Padang ke Mentawai, dengan melayani empat lintasan perintis dan komersial.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved