Berita Regional
Pihak PT KBPC Bantah Tutup Akses Jalan, Warga Berikan Kesaksian Berbeda
Penutupan akses jalan tersebut diduga sebagai balasan atas blokade jalan yang sebelumnya dilakukan oleh warga.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Polemik yang terjadi antara masyarakat di sejumlah kawasan di Bungo, Jambi, belum usai.
Kini, muncul pemberitaan soal penutupan akses jalan oleh pihak perusahaan.
Penutupan akses jalan tersebut diduga sebagai balasan atas blokade jalan yang sebelumnya dilakukan oleh warga.
Meski demikian, pihak perusahaan PT KBPC membantah adanya kabar penutupan jalan tersebut.
Ia menyebut, perusahaan tidak pernah menutup akses jalan warga.
Humas pihak KBPC Khairul Saleh kepada media setempat menyebut bahwa kabar adanya penutupan jalan tersebut tidak benar.
Baca juga: VIDEO: Viral Bentrok Ratusan Warga dengan Pekerja Tambang di Bungo Buntut Pemblokiran Akses Jalan
Dia bahkan mengancam akan mempidanakan pihak-pihak yang menyebarkan informasi itu.
Sementara, Tokoh masyarakat Rantau Pandan, Muhamad Husnaini mengungkapkan, dirinya sempat mendapatkan laporan dari warga terkait adanya penutupan akses jalan.
Laporan itu bahkan telah sampai ke pihak BPD (Badan Permusyawaratan Desa ) dan didiskusikan dalam sebuah forum.
“Ada laporan dari masyarakat yang sering melewati jalan tersebut kemudian lapor ke Anggota BPD (Badan Permusyawaratan Desa ) terus anggota BPDnya berada di tengah forum untuk membicarakan hal itu,” kata Husnaini melalui keterangan tertulis yang diterima, Jumat (16/4/2021).
Menurut Husnaini, jalan yang dilaporkan ditutup adalah akses warga menuju ke area persawahan.
“Memang ada penutupan jalan masyarakat ke sawah, selama ini jalan itu tidak ditutup, memang ditutup karena ada laporan warga ke BPD (Badan Permusyawaratan Desa), kemudian BPD sampaikan lagi di tengah forum rapat desa,”ucapnya.
Baca juga: 2 Mafia Tanah Dibekuk Polisi di Tangerang, Modusnya Saling Gugat di Pengadilan
“Jadi tidak ada berita bohong itu. Berita benar bisa dipertanggung jawabkan itu. Bisa dipanggil itu orang BPD (Badan Permusyawaratan Desa). Bisa dipertanggungjawabkan,” tutupnya.
Tokoh pemuda Batang Bungo Mardedi menambahkan, pemicu awal masalah tersebut adalah pemortalan dan bentrokan warga dengan pekerja tambang beberapa waktu lalu.
“Awalnya itu terjadi pemortalan dan bentrokan warga karena warga tidak diperbolehkan lalulalang di jalan tambang padahal jalan itu sudah ada sebelum KBPC berdiri,” katanya.