OPM Klaim Ada Prajurit TNI Bergabung dengan Mereka, Kapendam Kodam XVII Tidak Beri Penjelasan

OPM mengklaim seorang prajurit TNI membelot dan bergabung dengan Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TPNPB), organisasi sayap militer OPM.

(kontributor Tribunnews.com, Banjir Ambarita)
Polisi menyebut penembakan terhadap tukang ojek atas nama Udin (41) di Kampung Eromaga Distrik Omukia Papua, dilakukan oleh KKB. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengklaim seorang prajurit TNI  bergabung dengan pasukan Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TPNPB), organisasi sayap militer OPM.

Prajurit yang disebut-sebut bernama Lucky Matun bergabung dengan TPNPB sejak bulan Februari lalu.

Hal itu diungkapkan Juru Bicara OPM Sebby Sembon.

“Ada seorang prajurit TNI yang telah bergabung dengan TPN sejak Februari lalu, dan saat ini bersama pasukan TPNPB,” ujar Sebby Sembon melalui pesan singkatnya, Jumat (16/4/2021).

Baca juga: Tukang Ojek di Puncak Papua Ditembak Mati karena Dituding Intelijen, OPM: Wajar Kalau Ditembak

Sebby menyatakan prajurit TNI itu bergabung dengan TPNPB karena kesadaran sendiri.

“Lucky Matuan mantan anggota TNI yang bergabung dengan Tentara pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) bertugas di pos TNI Bulapa Kabupaten Intan Jaya.  Bahkan dia juga menyerang pos TNI Bulapa,” ujarnya.

Dalam serangan itu, lanjut Sebby, TPNPB berhasil menembak tiga anggota TNI di pos.

Ditanya apakah prajurit TNI yang bergabung dengan TPNPB membawa senjata api, Sebby mengatakan, masih akan melakukan pengecekan.

Baca juga: MAKIN BRUTAL, Usai Guru SD, Kini KKB Tembak Kepala Tukang Ojek hingga Tewas, di Puncak Papua

“Bagian itu belum dilaporkan kepada kami,”kata Sebby.

Sebby mengklaim, ini bukan kali pertama prajurit TNI bergabung dengan OPM.

“Bukan pertama, dulu-dulu juga ada yang bergabung, tahun 1970-an 80-an banyak yang bergabung ke TPNPB,”ungkapnya.

Mereka termasuk deklarator 1 Juli 1971 Seth Jafet Rumkorem yang juga mantan anggota Kostrad.

“Elieser Awom dari Brimob Kotaraja Papua di Tahun 1980-an, Surabut dari Batalyon 753 Arfai Manokwari tahun 1990-an,” jelasnya.

Bahkan hingga kini, Sebby mengklaim banyak yang mendukung perjuangan OPM.

Baca juga: Kapolda Papua Menduga Sumber Dana KKB dari Oknum Pejabat Pemerintah hingga Perampasan Dana Desa

“Sekarang juga banyak yang undur diri dari anggota TNI Polri, ada polisi Yikwa yang jual senjata dan amunisi dan baru-baru ini di tangkap itu termasuk yang mendukung TPNPB, dan mendukung perjuangan Papua untuk merdeka dari penjajahan Indonesia,”paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Sebby kembali menegaskan, agar pasukan keamanan Indonesia TNI dan Polri jangan melibatkan warga sipil sebagai mata-mata.

“Saya ingatkan lagi kepada aparat TNI/POLRI jangan menggunakan tenaga masyarak sipil dan masyarakat pendatang untuk memata- matai kami masyakat Papua dengan berbagai alasan seperti Pendeta di gereja, guru di sekolah, mantri maupun dokter, tukang bangunan, ojek, jual pakean dll”.

“Bila itu cara yang negara Indonesia pakai untuk intelijen kami sudah tau cara-cara itu, maka kami tidak segan-segan tembak mati,”ancamnya.

Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Reza Nur Patria saat dikonfirmasi terkait adanya prajurit TNI tang bergabung dengan TPNPB OPM, belum memberikan penjelasan.

“Selamat siang, jika ada perkembangan saya sampaikan, terima kasih,” ujar Kapendam melalui pesan singkatnya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved