Bulan Suci Ramadan
Asal Tidak Timbulkan Kerumunan, Polda Metro Jaya Persilakan Masyarakat Gelar Sahur On The Road
Asal Tidak Timbulkan Kerumunan, Polda Metro Jaya Persilakan Masyarakat Gelar Sahur On The Road. Berikut Selengkapnya
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Walau telah menerbitkan larangan pelaksanaan sahur on the road (SOTR) sepanjang Bulan Suci Ramadan, Polda Metro Jaya rupanya tetap memberikan ruang kepada masyarakat untuk beribadah.
Masyarakat pun tetap diperbolehkan menggelar SOTR asalkan tidak memicu kerumunan.
Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
Ditegaskannya, larangan SOTR ditujukan kepada mereka yang menggelar aksi sosial namun tidak mengindahkan protokol kesehatan covid-19.
Namun, apabila SOTR dilakukan secara tertib serta tidak membuat kerumunan, pihaknya justru membrikan ruang kepada masyarakat.
"Perlu kita tegaskan ada beberapa masyarakat yang bertanya bagaimana mau bagi-bagi takjil atau makanan sahur untuk masyarakat kurang mampu yang membutuhkan? Saya tegaskan yang dilarang ini SOTR atau kelompok orang kalau pakai mobilnya atau motornya ramai-ramai sifatnya ada kerumunan. Ini yang tidak boleh," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/4/2021).
"Tapi kalau cuma satu dua mobil bergerak, membagikan takjil saat sahur, itu gak apa-apa, silahkan saja," kata Yusri.
Menurutnya yang dikatakan dilarang adalah yang sifatnya beramai-ramai dan bersama-sama.
"Ada mobil yang iring-iringan, itu yang dikatakan dilarang untuk SOTR. Tapi kalau satu dua mobil bawa makanan, bagi-bagi, silahkan saja. Itu kan memang budaya kita membagi di bulan Ramadan ini, berbagi kasih, Kalau sifatnya kerumunan itu yang dilarang," tegasnya.
Baca juga: Berulang Kali Mangkir, Kuasa Hukum Minta JPU Panggil Paksa Dirut PT Indotruck Utama, Bambang Prijono
Sebelumnya, selain melarang pelaksanaan SOTR yang kerap dilakukan sekelompok masyarakat di bulan Ramadan ini, Polda Metro Jaya juga mengantisipasi aksi tawuran kelompok remaja dan pemuda.
"Kami bersama-sama dengan TNI terus meningkatkan patroli untuk mencegah kerumunan, termasuk apalagi tawuran. Kami akan tindak tegas karena tawuran sangat meresahkan masyarakat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/4/2021).
Menurut Yusri, antisipasi tawuran akan semakin diintensifkan karena pada Rabu malam hal itu sempat terjadi di wilayah Jakarta Selatan.
"Memang sempat terjadi semalam, di suatu tempat di Jaksel, tapi bukan kecolongan. Jadi ini kita tingkatkan patrolinya," katanya.
Baca juga: Tidak Konsisten dan Melanggar Kesepakatan, Izin Lokasi PT BLP Agung Intiland Terancam Dicabut
Yusri memastikan bersama dengan TNI patroli preventif terhadap kemungkinan terjadinya tawuran akan terus dilakukan.
"Yang memang marak setiap puasa ini adalah tawuran. Sistem tawuran yang biasa mereka lakukan biasanya memancing mengajak kelompok lain untui tawuran melalui medsos," kata Yusri.
Karenanya kata dia pihaknya juga melibatkan tim Siber Polda Metro Jaya untuk mengantisipasinya.
"Tim siber kita libatkan dengan berpatroli di dunia maya," katanya.
"Jadi kami akan tindak tegas apapun yang sifatnya kerumunan apalagi tawuran," ujarnya.
Ia menyampaikan patroli yang lebih massif untuk mencegah tawuran juga dilakuka polres jajaran di wilayah.
"Sebab wilayah yang marak tawuran di bulan puasa ini biasanya terjadi seperti di Jaktim, Depok, Jaksel, maupun ditempat lain. Nah ini kita lakukan patroli dengan skala lebih ketat lagi dan kami akan menindak tegas yang terjadi," ujarnya.
Yusri menjelaskan tim preventif strike yang dibentuk pihaknya dalam menangani hal ini, terutama kerumanan, melibatkan TNI dan Pemprov.
"Dengan melakukan kegiatan patroli gabungan. Setiap hari kita lakukan bahkan sampe ke wilayah. Tujuannya adalah bagaimana bisa memutus mata rantai, ditambah lagi ops keselamatan yang digelar tanggal 12 hingga 25 April nanti," katanya.
Yang dilakukan kata Yusri adalah kamseltibcarlantas, lalu penerapan prokes yang harus dipatuhi masyarakat, dan juga kemungkinan terjadinya aksi tawuran.
"Juga termasuk SOTR yang membuat kerumunan," katanya. (bum)