Berita Depok

Anak Buah Gembor-gemborkan Dugaan Korupsi, Kadis Damkar Kota Depok: Tidak Benar Itu!

Lebih lanjut, Gandara juga mengatakan bahwa tidak ada pemotongan honor petugas non ASN (Aparatur Sipil Negara).

Penulis: Dedy | Editor: Dedy
Warta Kota/Vini Rizki Amalia
Sepasang sepatu dijadikan barang bukti untuk melaporka adanya dugaan korupsi pengadaan sepati PDL di Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok kepada Kejaksaan Negeri Depok, Cilodong, Jawa Barat, Rabu (14/4/2021) 

“Ya kelihatan sekali kan sepatu yang murah dengan yang asli. Jadi yang diberikan itu ngga sesuai, padahal itu juga kan untuk keselamatan kami dalam bertugas di lapangan,” akunya.

Selain itu, Sandi juga menyinggung soal pembelian selang yang kenyataannya memiliki sistem yang sama dengan pengadaan sepatu PDL.

Di mana selang yang dibelikan dengan yang dianggarkan berbeda jauh dari kualitas dan harganya.

“Benar memang beli selang, beli sepatu, tapi kan selang dan jenis sepatu apa yang dibeli itu engga sesuai dengan yang dianggarkan,” ujarnya.

Sandi pun turut menyertakan sepasang sepatu PDL yang dibelikan pihak Damkar Depok untuk para petugas di lapangan.

Di dalam bungkus plastik hitam, Sandi membawa sepasang sepatu tersebut sebagai barang bukti kepada pihak kejaksaan.

Diintimidasi

Sandi Butar Butar mengaku mendapat intimidasi dari pejabat di dalam DPKP. Intimidasi tersebut berupa ancaman pemecatan bila dirinya tak menghentikan aksi pelaporan dugaan korupsi tersebut.

“Bukan cuma saya saja yang diintimidasi tapi teman-teman saya juga, awalnya mereka (teman-teman Sandi) mendukung tapi akhirnya diam ngga berani berbuat apa-apa karena diintimidasi oleh pejabat,” kata Sandi.

Ia pun mengaku memiliki bukti intimidasi tersebut meski tak ingin mengatakan secara detail siapa pejabat di lingkup Dinas Damkar Depok yang melakukan intimidasi tersebut.

Masih kumpulkan data

Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Depok Herlangga Wisnu Murdianto mengatakan pihaknya masih mengumpulkan data terkait dugaan korupsi di tubuh Dinas Damkar Kota Depok

“Sudah ada 6 orang yang kami periksa, untuk pejabatnya ada setingkat eselon 3. Kalau Kadisnya sejauh ini belum karena memang kami belum memerlukan ke arah sana,” tuturnya lagi.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved