Waduh, Ternyata Tempat Proyek Bukit Algoritma di Sukabumi Rawan Gempa, Ini Penjelasannya
Padahal Proyek Bukit Algoritma itu diketahui memakan anggaran senilai Rp 18 triliun yang disebut berasal dari investor atau swasta.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Proyek Bukit Algoritma bisa terancam batal.
Pasalnya, ternyata lokasi Proyek Bukit Algoritma yang berada di Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, rawan gempa.
Padahal Proyek Bukit Algoritma itu diketahui memakan anggaran senilai Rp 18 triliun yang disebut berasal dari investor atau swasta.
Baca juga: Pesan Mendalam Eti yang Suaminya Meninggal Dunia Setelah Divaksin Covid-19
Baca juga: Rp300 Ribu Sekali Main, Ini Pengakuan Janda Muda Awal Mula Terjerumus Prostitusi di Tangerang
Baca juga: Menabrak dan tidak Menolong Korban,Pengendara Fortuner yang Acungkan Pistol Terancam 3 Tahun Penjara
Seperti diketahui, tak hanya di kawasan Kecamatan Cikidang, pembangunan juga dilakukan di kawasan Kecamatan Cibadak.
Dikutip dari TribunJabar, proyek ini disebut-sebut akan dibangun seperti Silicon Valley di Amerika Serikat.
Namun, usut punya usut ternyata tempat rencana megaproyek ini berada di kawasan rawan gempa.
Menurut data Tribunjabar.id, gempa bumi berkekuatan 5,1 magnitudo mengguncang wilayah Kecamatan Cikidang pada awal Maret 2020, yang merusak ratusan bangunan rumah.
Dikutip dari Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Dr. Daryono mengatakan wilayah Sukabumi ini rawan gempa.
Terlebih Sukabumi dilintasi dua sesar aktif Sesar Cimandiri dan Sesar Citarik.
Namun, ia mengatakan, pembangunan boleh saja dilakukan dengan struktur bangunan tahan gempa.
"Ya, memang Sukabumi daerah rawan gempa. Lihat sebaran history gempa merusaknya, karena wilayah Sukabumi dilintasi jalur sesar aktif Cimandiri dan Citarik, tetapi boleh saja dibangun yang penting strukturnya bangunan tahan gempa dan mangacu building code sehingga dapat mengurangi risiko jika terjadi gempa," kata Daryono kepada Tribunjabar.id via WhatsApp, Selasa (13/4/2021).
Seperti Silicon Valley
Seperti dilansir Kompas.com, proyek pembangunan rencana kawasan ekonomi khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 di Sukabumi, Jawa Barat, telah diteken oleh PT Amarta Karya (Persero) atau AMKA.
Proyek seluas 888 hektare tersebut digadang-gadang menyerupai kawasan perusahaan teknologi Silicon Valley dengan nama Bukit Algoritma.
"Proyek di atas lahan seluas 888 hektare yang berlokasi di Cikidang dan Cibadak Sukabumi, perseroan dipercaya sebagai mitra pembangunan Bukit Algoritma," jelas Nikolas Agung, Direktur Utama AMKA, seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (08/04/2021).