Bulan Suci Ramadan
Ini Makanan yang Bisa Kenyang di Perut dan Bertahan Lama Selama Puasa, Cocok untuk Santap Sahur
Makan banyak saat sahur justru hanya akan memberi efek kenyang dalam jangka pendek.
Sebagai jenis makanan pokok, nasi putih bisa memberikan sumber energi yang besar untuk tubuh.
Nasi juga mengandung protein sebesar 3,3 gram.
Tak ketinggalan, nasi putih mengandung banyak mineral dan vitamin yang bermanfaat untuk tubuh seperti vitamin D, zat besi, serat, kalsium, riboflavin dan tiamin.
Baca juga: VIDEO Harga Daging Lebih Murah Rp 30 Ribu, Eva Berlangganan di Kios kios DJ Meat House Sudah 5 Tahun
Sereal
Sereal juga mengandung serat tinggi, serta diperkaya vitamin dan mineral.
Kandungan tersebut mampu memberikan nutrisi tambahan selama tubuh tidak mendapat asupan makanan.
menurut temuan, konsumsi sereal akan membuat orang menjadi enggan untuk beralih makan-makanan berlemak dan makanan manis.
Sigrid Gibson seorang ahli gizi, mengungkapkan bahwa makan sereal ditambah dengan susu bisa menjadi pilihan yang sehat.
Baca juga: VIDEO Suasana Hari Pertama Salat Tarawih di Masjid Besar Al Mukarromah Cikarang
Karena, kaya akan sumber kalsium dan nutrisi penting lainnya, seperti serat, protein dan karbohidrat.
Dalam temuannya, Gibson menganalisis sebanyak 12.068 daftar menu makanan dari National Diet and Nutrition Survey.
Hasil penelitian menunjukkan, satu dari lima orang dewasa tidak makan makanan padat ketika sarapan.
Sementara sepertiga di antaranya memilih sereal dan 45 persen mengonsumsi sarapan non sereal.
Peneliti juga menemukan bahwa teh dan kopi menjadi menu paling populer ketika sarapan, yakni sebesar 84 persen.
Baca juga: Tempat Hiburan Tutup, Bukber Kapasitas 50 Persen, Ini Daftar Aturan Bulan Ramadan di Kabupaten Bogor
Dibandingkan pria, wanita ternyata kurang menyukai makanan seperti roti, sosis, daging atau telur. Dan lebih cenderung untuk makan buah sebagai gantinya.
Peneliti berkesimpulan bahwa sarapan sereal dengan susu mendorong orang untuk mengonsumsi makanan rendah lemak dan tinggi karbohidrat. Sementara mereka yang mengonsumsi non-sereal, cenderung makan makanan tinggi asam lemak jenuh dan asupan protein yang rendah.