Larangan Mudik
Irjen Fadil Imran Siapkan Operasi Ketupat untuk Terapkan Larangan Mudik 2021
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menuturkan pihaknya tengah menyiapkan Operasi Ketupat untuk memantau kebijakan larangan mudik lebaran.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Valentino Verry
"Di mana untuk pembelian tiket perjalanan dipersyaratkan untuk tes antigen, PCR, G-nose dan sebagainya," kata Yusri.
Sebelumnya, Fadil mengatakan operasi ini digelar dalam rangka memasuki bulan suci Ramadhan di tengah pandemi covid 19.
"Di mana akan berpotensi meningkatnya aktivitas masyarakat serta pergerakan orang dan barang pada saat bulan Ramadan dan menjelang lebaran," katanya.
Apel tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta dan Kasdam Jaya, yang dikuti personel Ditlantas Polda Metro Jaya, TNI dari Kodam Jaya Jayakarta, Danpom TNI Angkatan Laut Lantamal 3, Danpom TNI AU, Dishub Provinsi DKI Jakarta, Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, PT Jasa Marga, PT Jasa Raharja, Pejabat utama dan Kapolres jajaran Polda Metro Jaya.
Karena meningkatnya pergerakan orang dan barang kata Fadil, maka menjadi hal yang perlu diantisipasi bersama di dalam mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas serta peningkatan penyebaran covid-19 di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Pemerintah, kata Fadil, melalui Satuan Tugas Penanganan Covid 19 telah mengeluarkan Surat Edaran nomor 13 tahun 2021 terkait peniadaan (larangan) mudik Hari Raya Idul Fitri tahun 1442 Hijriyah dan upaya pengendalian penyebaran covid-19 selama bulan suci Ramadan tahun 20021
“Tentunya harus kita dukung bersama sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di Indonesia, salah satunya melalui penggelaran Operasi Keselamatan Jaya 2021,” katamya.
Baca juga: Dishub Kabupaten Bogor Tunggu Arahan dari Menteri Perhubungan Terkait Larangan Mudik Lebaran 2021
Menurutnya, operasi ini merupakan langlah preventif dalam mewujudkan keamanan keselamatan ketertiban dan kelancaran lalu-lintas sebagai prakondisi memasuki giat operasi ketupat Jaya 2021.
“Selain aspek berlalu lintas, operasi ini juga memiliki fokus di dalam memberikan edukasi dan sosialisasi kepada warga masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan tidak membuat kerumunan serta himbauan untuk tidak melaksanakan mudik Lebaran,” kata Fadil.
Oleh karena itu, lanjut Fadil, hal ini menjadi penting untuk di laksanakan apel gelar pasukan guna mengetahui sejauh mana kesiapan kegiatan operasi dapat berjalan dengan optimal dan dapat berhasil sesuai dengan tujuan serta sasaran yang ditetapkan.
“Sasaran Operasi Keselamatan Jaya adalah sebagai berikut: Pertama, men-sosialisasikan secara masif tentang himbauan larangan mudik, yang kedua memberikan edukasi kepada masyarakat tentang protokol kesehatan dan tertib berlalu lintas,” ucapnya.
“Kemudian, ketiga melaksanakan kegiatan kemanusiaan dengan membagikan masker melaksanakan Swab antigen gratis dan bakti sosial kepada masyarakat, yang Keempat meminimalisir adanya gangguan Kamtibmas seperti balap liar dan adanya polusi suara akibat knalpot bising dan yang kelima melaksanakan manajemen rekayasa lalu lintas,” katanya.
Baca juga: Larangan Mudik Lebaran, Garuda Indonesia: Reschedule Tiket Tidak Dikenai Biaya Tambahan
Ini berarti kata Fadil, tradisi sahur on the road akan dilarang pihaknya selama Ramadan. "Karena berpotensi menimbulkan kerumunan dan kerap diisi dengan kebut-kebutan. Jadi SOTR akan kami larang dan kami tindak," katanya.
Selain itu kata Fadil, kampanye larangan mudik akan dilakukan dengan berbagai cara. "Mulai dari membagikan pamflet, memasang spanduk, hingga imbauan langsung," katanya.
Melalui kerjasama lintas sektoral yang telah terbangun selama ini, Fadil yakin bahwa operasi keselamatan Jaya 2021 akan mampu mencapai sejumlah target yang diharapkan.