Virus Corona
Varian E484K Bisa Turunkan Khasiat Vaksin Covid-19, Lebih Cepat Menular, Sudah Ditemukan di Jakarta
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, varian E484K merupakan hasil mutasi dari varian B117.
"Mutasi ini disebut bisa menghindari sistem pertahanan tubuh atau imun."
Baca juga: MAKI Praperadilankan 5 Kasus Mangkrak di KPK, dari Perkara Bank Century Hingga Bansos Covid-19
"Sehingga mutasi virus ini menjadi lebih meningkat kemampuan dalam menginfeksi bahkan reinfeksi," katanya, Selasa (6/4/2021).
Reinfeksi merupakan situasi terinfeksi kembali setelah dinyatakan sembuh.
Dicky juga menyebutkan, tubuh membutuhkan lebih banyak serum antibodi untuk mencegah infeksi pada sel tubuh akibat mutasi virus E484K ini.
Baca juga: Polri: Kelompok Teror Sebar Radikalisme Dibungkus Kebebasan Berpendapat
Oleh karena itu, menurut Dicky, perlu ditingkatkan kembali kualitas dan kuantitas dalam meningkatkan protokol kesehatan.
"Kita harus sangat serius meningkatkan 3T dan 5M."
"Nah, hal lain menjadi catatan bahwa betul vaksinasi untuk varian B117 sebelumnya efektif."
"Kalau E484K ini masih dalam tanda tanya," ucapnya.
Satu Kasus di Jakarta
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, E484K telah ditemukan di Indonesia.
Kasus tersebut terdeteksi di DKI Jakarta.
"Ada satu kasus di DKI Jakarta," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (5/4/2021).
Baca juga: Yaqut Cholil Qoumas Ingin Doa Semua Agama di Indonesia Dipanjatkan di Setiap Acara Kemenag
Ia mengatakan, sampel spesimen tersebut dikumpulkan pada Februari oleh lembaga Eijkman, yang kemudian dilaporkan ke GISAID, lembaga yang melakukan pemantauan hasil pemeriksaan genome sequencing untuk melacak mutasi Covid-19.
"Kita monitor saja, karena ini spesimen Februari, dan sampai saat ini tidak menemukan varian baru lagi," ungkap perempuan berhijab ini.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 5 April 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id: