Banjir Bandang di NTT
Update dan Fakta Banjir Bandang di NTT: Bibit Siklon, Jumlah Korban Hingga Bupati Ikut Penguburan
Update bencana banjir bandang dan longsor di NTT (Nusa Tenggara Timur). BNPB sebut jumlah korban 41 orang, pencarian masih dilakukan bisa bertambah
WARTAKOTALIVE.COM, FLORES TIMUR -- Update bencana banjir bandang dan longsor di NTT (Nusa Tenggara Timur).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis korban bencana banjir bandang di wilayah Adonara Kabupaten Flores Timur pada Minggu, 4 April 2021 dini hari.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati menyebut korban banjir bandang hingga saat ini berjumlah 41 orang. Selain itu, ada 9 orang luka dan 7 orang lainnya dilaporkan masih hilang.
Sementara Wakil Bupati (Wabup) Flores Timur (Flotim), Agus Payong Boli mengatakan, dirinya bersama Bupati Flotim, Anton Hadjon telah ke lokasi bencana.
Baca juga: Horor Banjir Bandang dan Longsor di NTT, Tewas Tertimbun Longsor 63 Orang, Belum Terseret Banjir
Baca juga: BREAKING NEWS: Banjir Bandang Terjang Flores Timur NTT, Ribuan Warga Mengungsi
Bahkan dirinya masih berada di Pulau Adonara saat ini.
"Total korban di Desa Nelelalamadike, Kecamatan Ileboleng ada 56 org di Waiwerang dan Waiburak, Kecamatan Adonara Timur 6 orang." kata Wabup Agus dalam pesan WhatsAppnya kepada POS-KUPANG.COM di Maumere, Senin 5 April 2021.
Seperti diketahui, banjir bandang telah terjadi di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Minggu 4 April 2021 subuh.
Banjir bandang yang terjadi ini tiga kecamatan yang terdampak yakni, Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur dan Wotan Ulumado yang menimbulkan puluhan korban jiwa dan banyak tertimbun.
Baca juga: Hasil Akhir Manchester United vs Brighton 2-1, Comeback yang Bikin MU Kokoh Diperingkat 2 Klasemen
Berikut ini fakta Terkait Banjir Bandang di Adonara, Flores Timur :
1. Akibat Bibit Siklon 99S atau Seroja
Bibit Siklon 99S atau Seroja Penyebab Bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dilansir dari Tribunnews.com, penyebab terjadinya bencana besar di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah bibit siklon tropis 99S.
Bibit siklon ini berada di perairan kepuluan Rote, Nusa Tenggara Timur.
Dan diperkirakan intensitasnya masih akan menguat hingga Senin (5/4/2021).