Berita Daerah
Kecelakaan Maut di Garut, Truk Seruduk Madrasah Tewaskan Sopir dan Santri, Ini Kronologi Lengkapnya
Kecelakaan maut di Garut, tepatnya Kampung Harendong, Desa Sindang Galih, Kecamatan Karangpawitan, Jawa Barat. Adanya sebuah truk seruduk Madrasah.
"Korban yang dievakuasi oleh PKM Cempaka ada 8 orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia, dibawa ke RSUD dr Slamet," ucapnya.
Korban Tewas Bertambah
Korban peristiwa kecelakaan maut terjadi di Kampung Harendong, Karangpawitan, Garut, tadi sore bertambah satu orang.
Ai Nurhasanah (26) salah satu keluarga korban mengatakan dirinya mendapat info dari rumah sakit.
"Saya dapat info tadi dari rumah sakit, D (12) meninggal dunia," ucapnya.
Ai mengatakan sebelum dibawa ke rumah sakit D mengalami luka serius.
"D saat dievakuasi memang dalam kondisi yang kritis," ucapnya.
Dengan demikian, korban tewas kecelakaan maut truk seruduk gedung madrasah menjadi tiga orang.
Dua orang lain yang sebelumnya tewas adalah sopir truk dan seorang santri yang sedang mengaji.
Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Harendong, Desa Sindang Galih, Kecamatan Karangpawitan, pada Jumat (02/04/2021) petang.
Menurut keterangan saksi, Saeful Wahid (21) truk tersebut melaju dari arah Kampung Nangoh menuju Kampung Harendong dengan kondisi jalan menurun.
"Truk muncul dari Kampung Nangoh posisi jalannya menurut, saya lihat truk memang dalam keadaan mati mesinnya," ucapnya.
Wahid mengatakan madrasah tersebut setiap harinya memang diisi santri yang mengaji.
"Pas kejadian santri sedang mengaji, truknya langsung menabrak madrasah," ucapnya.
Saeful melihat santri terkapar, menurutnya beberapa orang santri ada yang tidak sadarkan diri.
"Beberapa orang santri ada yang pingsan, ada juga yang kejepit," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "BREAKING NEWS Kecelakaan Maut Truk Seruduk Madrasah di Karangpawitan, Sopir dan 1 Santri Tewas","TERUNGKAP, Truk Penyebab Kecelakaan Maut di Karangpawitan Itu Meluncur dalam Kondisi Mati Mesin" dan "Korban Tewas Kecelakaan Maut di Garut Bertambah Jadi 3 Orang, Saat Dievakuasi Kondisinya Kritis"