Berita Jakarta
Kata Anies, Hampir Separuh Pendapatan Warga Terkuras untuk Transportasi sebelum Ada Jaklingko
Anies mengatakan, biaya yang dikeluarkan warga begitu besar karena jejaring transportasi massal tidak terbangun dengan baik.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan alasan utama mengintegrasikan angkutan umum di Ibu Kota. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini mengklaim, telah menghubungkan sistem transportasi umum di Ibu Kota melalui program JakLingko.
“Di Jakarta ini hampir bisa dikatakan pengeluaran keluarga bisa sampai 30 persen untuk transportasi. Jadi terima uang bulanan itu 30 persennya bisa habis untuk transportasi,” kata Anies saat penandatanganan kesepakatan bersama PT Transjakarta dengan UNUSIA tentang Sosialisasi Kolaborasi Tridharma Perguruan Tinggi pada Kamis (1/4/2021).
Anies mengatakan, biaya yang dikeluarkan warga begitu besar karena jejaring transportasi massal tidak terbangun dengan baik.
Baca juga: Cerita Anies tentang Jokowi yang Pusing Ngurusin Pintu Stasiun saat Jadi Gubernur DKI
Baca juga: Polisi Geruduk Markas Pemuda Pancasila Cibodas setelah Dilaporkan Jadi Tempat Nyabu dan Jualan Miras
Karena itu, ketika dia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2017 lalu, Anies langsung memetakan transportasi umum di Ibu Kota.
Kata dia, transportasi umum di Jakarta telah tersedia dengan baik, namun pengelolaannya masih berjalan sendiri-sendiri.
Misalnya transportasi bus Transjakarta dan MRT Jakarta dikelola oleh pemerintah daerah, kemudian KRL Commuter Line dikelola oleh PT Kereta Commuter Indonesia, sedangkan angkutan perkotaan dikelola oleh perorangan.
Baca juga: Anies Baswedan Optimistis PT JakLingko Indonesia Jangkau Angkutan Umum di Bodetabek
Dari situ, Anies berkeinginan mengintegrasikan sistem transportasi di Jakarta, sehingga memudahkan mobilitas warga.
“Rute nyambung, tiket nyambung kemudian pengelolaan nyambung, dengan satu kata itu (integrasi). Semua yang ada kami kerjasamakan dalam satu bendera namanya Jaklingko,” ujar Anies.
“Dengan Jaklingko ini seluruh operator angkot semuanya, bus menengah dan semuanya beroperasi bersama dalam satu sistem,” lanjutnya.
Saham Jaklingko dikuasai BUMD
Pemprov DKI Jakarta membeberkan kepemilikan saham dari PT JakLingko Indonesia, selaku perusahaan yang membidangi pengintegrasian sistem transaksi angkutan umum di Jakarta.
Saham sebesar 60 persen dimiliki oleh tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, sedangkan 40 persen dipegang oleh PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, tiga BUMD DKI Jakarta itu di antaranya PT Jakarta Propertindo (Jakpro), PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
Masing-masing kepemilikan sahamnya adalah 20 persen, sehingga bila ditotal nilainya mencapai 60 persen.
Baca juga: Dua Youtuber Sebar Hoaks Aksi Penjarahan saat Kilang Minyak Terbakar, Ketakutan saat Diciduk Polisi
“Mereka-mereka nilainya 20 persen dan MITJ 40 persen, sehingga sahamnya menjadi 100 persen. Begitu kira-kira share dari joint venture (perusahaan patungan) ini,” kata Anies di Kementerian Perhubungan RI pada Rabu (15/7/2020).