Kontribusi SMK

Anies Baswedan Minta SMK Lebih Proaktif Menjangkau Industri demi Lulusan Berdaya Saing Tinggi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta kepada pengelola SMK Negeri maupun Swasta untuk lebih proaktif menjangkau para pelaku industri.

Wartakotalive.com/Fitriyandi Al Fajri
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta kepada pengelola SMK Negeri maupun Swasta untuk lebih proaktif menjangkau para pelaku industri. 

“Setidaknya, bisa lebih aktif dalam mengubah arah kebijakannya untuk menjawab permasalahan ini secara konkrit, seperti yang tengah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta,” lanjut Priska.

Menurut dia, hal ini bisa dicapai karena mitra Pemprov DKI Jakarta melihat sendiri dampak yang telah dihasilkan oleh program ini. Pada AWARE 1 dan 2 yang digelar pada 2013 hingga 2019, ada sekitar 4.302 siswa dari 14 SMK yang dilatih dengan pembekalan perilaku dan mental siap kerja, serta menerima pendampingan magang.

Sementara, 1.520 siswa di antaranya menerima pelatihan keterampilan digital sesuai dengan kebutuhan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) yang kurikulumnya disusun dan diimplementasikan oleh 154 guru bersamaan dengan mitra industri yang mencapai sekitar 140 perusahaan.

Kemudian lebih dari 50 persen siswa yang terlibat di AWARE 2 saat ini sudah mendapat pekerjaan purnawaktu, membuka usaha atau melanjutkan kuliah.

“Sekitar 55,4 persen siswa yang terlibat, mengaku bahwa keterampilan digital yang dilatih di kelas industri, sangat membantu mereka dalam menjalankan pekerjaan,” ungkapnya.

Baca juga: Permudah Masyarakat Awasi Kinerja Pemprov DKI, Anies Baswedan Bakal Bangun Sistem Informasi Aspirasi

Baca juga: Anies Baswedan Dukung Kampung Asuh untuk Penataan Kampung Tanah Merah

Adapun untuk AWARE tahap 3 yang berlangsung mulai 2021 hingga 2023, PT MEI sebagai mitra pelaksana lokal kegiatan ini. Perusahaan teknologi informasi yang mengkhususkan diri di bidang edukasi ini mengelola sebuah platform bernama Bantu Kerja.

“Lama berkecimpung di bidang edukasi, kami melihat masih ada gap antara kebutuhan dunia usaha dan dunia industri dengan keterampilan sumber daya manusia yang dihasilkan oleh banyak sekolah saat ini," kata CEO PT MEI, Tari Sandjojo.

"Dan itu lebih diakibatkan oleh ketiadaan komunikasi antara DUDI dengan pihak sekolah sendiri. Itu pula yang melatari kami membangun platform Bantu Kerja yang menjadi narahubung kedua stakeholder tersebut,” imbuhnya.

Berdasarkan data yang diperoleh, ada 25 SMK Jakarta atau sekitar 4.500 siswa dari berbagai bidang kompetensi yang akan dilibatkan dalam Program AWARE 3. Untuk guru yang dilibatkan sebagai fasilitator berjumlah sekitar 250 orang, sementara dari pihak industri ada 21 mitra industri dan 50 orang profesional yang akan berperan sebagai pendamping sekolah.

Baca juga: Soal Jual Saham PT Delta, Sani Minta Anies Baswedan Gelar Coffee Morning untuk Lobi Pimpinan

Baca juga: Earth Hour 2021, Anies Baswedan Ajak Warga Padamkan Listrik Satu Jam Hari Ini, Mulai 20.30-21.30 WIB

Perlu diketahui, dalam pelaksanaannya, ada beberapa tahap yang dijalani oleh tiap SMK yang ikut di kelas khusus ini.

Di antaranya penyelarasan kebutuhan industri dengan kompetensi SMK; delapan sesi pembekalan diisi oleh praktisi industri; delapan minggu periode pelaksanaan magang (virtual) berbasis proyek keseluruhan program dengan memperoleh sertifikat dari industri untuk para siswa.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved