Kontribusi SMK
Anies Baswedan Minta SMK Lebih Proaktif Menjangkau Industri demi Lulusan Berdaya Saing Tinggi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta kepada pengelola SMK Negeri maupun Swasta untuk lebih proaktif menjangkau para pelaku industri.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta kepada pengelola SMK Negeri maupun Swasta untuk lebih proaktif menjangkau para pelaku industri.
Tujuannya untuk menghasilkan para siswa berdaya saing tinggi melalui pelatihan kerja nyata.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini berjanji, akan melibatkan lebih banyak SMK di Jakarta dengan pelaku industri di Ibu Kota agar lebih terkoneksi bersama dunia usaha.
Anies menargetkan, seluruh SMKN di Jakarta yang mencapai 73 sekolah juga harus menjangkaunya, apalagi jumlah industri di Ibu Kota paling banyak dibanding daerah lain.
“Ini salah satu masalah terbesar di Jakarta untuk SMK swastanya dan justru harus ada pembuatan regulasi di sini. Kami sebagai pemerintah tidak boleh membedakan antara negeri dan swasta keduanya anak kita, dua-duanya perlu pengembangan, dan perlu perhatian, mau di swasta maupun di negeri,” kata Anies berdasarkan keterangan yang diterima dari PPID DKI Jakarta, Kamis (1/4/2021).
Baca juga: Tingkatkan Peluang Kerja Lulusan SMK, Disnaker Kota Depok Kawal Kerjasama Perusahaan dengan Sekolah
Baca juga: SD dan SMP Negeri Kota Bekasi Sudah Belajar Tatap Muka, lalu Giliran SMK Kapan?
Hal itu dikatakan Anies saat acara Kick Off Program AWARE (Accelerating Work Achievement and Readiness for Employment) ketiga yang digelar secara virtual pada Rabu (31/3/2021) siang.
Dalam kesempatan itu, hadir Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana beserta para guru SMK di Ibu Kota, Country Director EDC Indonesia Priska Sebayang, dan Direktur Human Capacity and Partnership USAID Thomas Crehan.
Dalam paparannya, Anies meminta agar program dengan pelaku industri ini jangan hanya dirasakan oleh segelintir SMK saja, tapi juga harus melibatkan SMK lain.
Dia berharap program ini bisa membantu para siswa dan guru SMK untuk mengantisipasi perubahan zaman dalam dunia industri.
Kata dia, program ini dilakukan untuk menyiapkan lulusan SMK yang dapat terserap di lingkungan industri, terlebih telah menjadi salah satu kegiatan strategis daerah (KSD).
Hal ini telah tercantum dalam Peraturan Gubernur Nomor 32 Tahun 2019 mengenai Revitalisasi SMK serta Butir 3, dan 4 di Keputusan Gubernur Nomor 1107 tahun 2019.
“Program yang selama ini kita kerjakan dari AWARE 1-3 sudah menunjukkan hasil yang positif. Kita memang ingin mendorong agar SMK di Jakarta benar-benar menjadi tempat yang menyiapkan para murid untuk berkarya dan penumbuhannya bukan sekadar untuk mendapatkan nilai yang baik di sekolah, tetapi bisa berkarya di industri,” ujar Anies dalam webinar tersebut.
Baca juga: Lowongan Kerja CPNS 2021 untuk Lulusan SMA/SMK, Cek Syarat Daftar dan Kelengkapannya
Baca juga: Lowongan Kerja di Perusahaan Farmasi Milik BUMN untuk Lulusan SMA/SMK, D3, S1, Link Daftar di Sini
Dalam rangka melanjutkan program yang telah ada, Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan Education Development Centre Indonesia (EDC Indonesia) dan PT Matata Edu Inovasi (PT MEI) menyelenggarakan Program AWARE 3.
Sebelumnya, telah dilaksanakan tahap 1 dan 2 dari proyek AWARE yang digagas oleh EDC Indonesia dan saat ini memasuki tahap 3.
“Kami melihat betapa gentingnya persoalan ini jika tidak segera ditangani secara serius dan menyeluruh sejak dini. Oleh karena itu, pada 2013 kami menginisiasi sebuah program yang tepat sasaran, dan secara bertahap nantinya diharapkan bisa membuka mata mitra pemerintah di provinsi lain untuk ikut berpartisipasi,” kata Country Director EDC Indonesia Priska Sebayang.
“Setidaknya, bisa lebih aktif dalam mengubah arah kebijakannya untuk menjawab permasalahan ini secara konkrit, seperti yang tengah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta,” lanjut Priska.
Menurut dia, hal ini bisa dicapai karena mitra Pemprov DKI Jakarta melihat sendiri dampak yang telah dihasilkan oleh program ini. Pada AWARE 1 dan 2 yang digelar pada 2013 hingga 2019, ada sekitar 4.302 siswa dari 14 SMK yang dilatih dengan pembekalan perilaku dan mental siap kerja, serta menerima pendampingan magang.
Sementara, 1.520 siswa di antaranya menerima pelatihan keterampilan digital sesuai dengan kebutuhan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) yang kurikulumnya disusun dan diimplementasikan oleh 154 guru bersamaan dengan mitra industri yang mencapai sekitar 140 perusahaan.
Kemudian lebih dari 50 persen siswa yang terlibat di AWARE 2 saat ini sudah mendapat pekerjaan purnawaktu, membuka usaha atau melanjutkan kuliah.
“Sekitar 55,4 persen siswa yang terlibat, mengaku bahwa keterampilan digital yang dilatih di kelas industri, sangat membantu mereka dalam menjalankan pekerjaan,” ungkapnya.
Baca juga: Permudah Masyarakat Awasi Kinerja Pemprov DKI, Anies Baswedan Bakal Bangun Sistem Informasi Aspirasi
Baca juga: Anies Baswedan Dukung Kampung Asuh untuk Penataan Kampung Tanah Merah
Adapun untuk AWARE tahap 3 yang berlangsung mulai 2021 hingga 2023, PT MEI sebagai mitra pelaksana lokal kegiatan ini. Perusahaan teknologi informasi yang mengkhususkan diri di bidang edukasi ini mengelola sebuah platform bernama Bantu Kerja.
“Lama berkecimpung di bidang edukasi, kami melihat masih ada gap antara kebutuhan dunia usaha dan dunia industri dengan keterampilan sumber daya manusia yang dihasilkan oleh banyak sekolah saat ini," kata CEO PT MEI, Tari Sandjojo.
"Dan itu lebih diakibatkan oleh ketiadaan komunikasi antara DUDI dengan pihak sekolah sendiri. Itu pula yang melatari kami membangun platform Bantu Kerja yang menjadi narahubung kedua stakeholder tersebut,” imbuhnya.
Berdasarkan data yang diperoleh, ada 25 SMK Jakarta atau sekitar 4.500 siswa dari berbagai bidang kompetensi yang akan dilibatkan dalam Program AWARE 3. Untuk guru yang dilibatkan sebagai fasilitator berjumlah sekitar 250 orang, sementara dari pihak industri ada 21 mitra industri dan 50 orang profesional yang akan berperan sebagai pendamping sekolah.
Baca juga: Soal Jual Saham PT Delta, Sani Minta Anies Baswedan Gelar Coffee Morning untuk Lobi Pimpinan
Baca juga: Earth Hour 2021, Anies Baswedan Ajak Warga Padamkan Listrik Satu Jam Hari Ini, Mulai 20.30-21.30 WIB
Perlu diketahui, dalam pelaksanaannya, ada beberapa tahap yang dijalani oleh tiap SMK yang ikut di kelas khusus ini.
Di antaranya penyelarasan kebutuhan industri dengan kompetensi SMK; delapan sesi pembekalan diisi oleh praktisi industri; delapan minggu periode pelaksanaan magang (virtual) berbasis proyek keseluruhan program dengan memperoleh sertifikat dari industri untuk para siswa.