Bom Gereja Katedral Makassar
Kutuk Aksi Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Partai Bulan Bintang Desak Polisi Usut Tuntas
Afriansyah mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas pelaku hingga jaringan teroris tersebut.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -Kasus bom bunuh diri di sekitar Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan mengakibatkan sekitar 20 jemaat gereja dan petugas keamanan terluka.
Ledakan bom bunuh diri di sekitar Gereja Katedral Makassar itu langsung menjadi berita besar dunia, dan sejumlah media asing menyoroti kasus tersebut dikaitkan dengan jaringan ISIS.
Sejumlah pihak termasuk para tokoh agama mengutuk kejadian tersebut.
Termasuk Partai Bulan Bintang yang mengutuk dan menyayangkan aksi bom bunuh diri itu bisa terjadi.
Baca juga: Kronologi Warga Cengkareng Dibakar Hidup-hidup Tetangga, Istri Histeris Lihat Api di Tubuh Suaminya
Baca juga: UPDATE Bom Bunuh Diri Makassar, Densus 88 Antiteror Kepung Rumah Terduga Teroris di Sukabumi
“PBB sebagai partai Islam mengecam peristiwa bom bunuh diri itu karena bertentangan dengan ajaran agama mana pun,” kata Sekjen Partai Bulan Bintang Afriansyah Noor di Jakarta, Selasa (30/3/2021).
“Ini tindakan biadab, di mana saudara-saudara kita sedang melaksanakan ibadah,” lanjutnya.
Dia menyatakan tindakan itu dapat mengganggu ketentraman umat beragama dan kerukunan para anak bangsa.
Afriansyah mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas pelaku hingga jaringan teroris tersebut.
Baca juga: Habib Rizieq Kutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Berikut Sikap Langkap HRS
“Saya meminta pihak aparat untuk mencari dan menangkap pelaku dan atau otak intelektual serta pihak-pihak yang ada di balik peristiwa ini serta membongkar motif dari tindakan yang tidak terpuji tersebut,” tegasnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) Kombes Pol E Zulpan mengatakan pihak kepolisian telah melakukan pengamanan dan memastikan adanya korban jiwa dalam insiden itu.
Dia mengatakan, ledakan yang terjadi itu masih dalam penyelidikan, dan belum diketahui berapa yang menjadi korban meninggal duni dan juga korban luka-luka. Para korban luka-luka telah dibawa ke rumah sakit terdekat.
Densus 88 dalami keterlibatan terduga teroris di Jakarta dan Makassar
Sementara itu, Satgaswil Densus 88 DKI Jakarta bersama aparat Ditreskrimum Polda Metro Jaya membekuk 4 terduga teroris dari Serang Baru, Bekasi dan Condet, Jakarta Timur, Senin (29/3/2021).
Dari dua lokasi juga disita 4 bom rakitan aktif high explosive berupa bom kaleng bersumbu, serta 5 toples bahan peledak seberat 3,5 kg yang dapat dijadikan 70 bom pipa.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran memastikan Densus 88 akan mendalami ada tidaknya keterkaitan kelompok ini dengan kelompok teroris JAD di Makassar yang melakukan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.
Baca juga: Ini Peran 4 Terduga Teroris yang Diciuk di Condet dan Bekasi, Bahan Peledak Dikasih Kode Takjil
Baca juga: Tak Hanya Dugaan Pelecehaan Seksual, Kepala BPPJ DKI Non-aktif Blessmiyanda Dituding Berselingkuh
"Nanti akan didalami dan dijelaskan Tim Densus 88, apakah kelompok Jakarta ini memiliki keterkaitan dengan kelompok JAD Makassar. Terlalu dini bagi kami untuk menyimpulkan," kata Fadil di Mapolda Metro Jaya, Senin (29/3/2021).
Ia menjelaskan semua barang bukti yang ditemukan di dua TKP akan menjadi temuan awal yang akan di dalami tim penyidik Densus 88 Polri.
"Jika ada keterkaitan, itu kan sebagai temuan awal, akan di dalami olehb Densus 88. Nanti perkembangannya, dan tentunya nanti dengan Humas akan memberikan penjelasan terkait dengan pengembangan hasil penyidikan," katanya.
Yang pasti kata Fadil, upaya teror dengan bom di Jakarta dan sekitarnya akan terus diantisipasi pihaknya.
"Upaya-upaya untuk melakukan teror dengan bahan peledak di wilayah DKI Jakarta akan bisa kita monitor, kita deteksi, kita cegah, sehingga Jakarta menjelang Ramadan bisa tetap aman dan kondusif," kata Fadil.
Baca juga: Begini Suasana Bengkel dan Kontrakan Terduga Teroris di Serang Baru Bekasi
Baca juga: Saksikan Rekonstruksi Penembakan RM Kafe, Keluarga Korban Tak Kuasa Menahan Tangis dan Amarah
Fadil Imran menuturkan dari hasil penggerebekan dua kediaman terduga teroris di Condet dan Bekasi, Senin (29/3/2021), pihaknya mengamankan 4 orang selaku terduga teroris, pembuat bom dan perencana teror.
Selain itu dari dua lokasi juga disita 4 bom rakitan aktif high explosive, serta 5 toples bahan peledak seberat 3,5 kg yang dapat dijadikan 70 bom pipa.
Fadil menjelaskan pengungkapan ini berawal dari adanya bom di Gereja Katedral Makassar, dimana Kapolri langsung memerintahkan agar seluruh jajaran meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya dan ancaman terorisme.
"Oleh sebab itu pada Senin 29 Marer 202i, hari ini sekitar jam 09.38 WIB, Satgaswil Densus 88 DKI Jakarta bersana jajaran Reskrimum Polda Metro Jaya telah melakukan upaya-upaya penangkapan di dua lokasi di Bekasi dan Condet," katanya di Mapolda Metro Jaya, Senin (29/3/2021).
Dan dari hasil dan upaya penangkapan tersebut, kata Fadil telah ditangkap 4 orang terduga teroris.
Baca juga: Sindir Hotma Sitompul, Hotman Paris Sebut Sebagian Besar Harta Miliknya Sudah Atas Nama Istri
Yakni ZA (37), laki-laki yang berperan membeli bahan baku dan bahan peledek seperti aceton, HCL, termomeer dan Alumunium Powder. "ZA juga berperan memberitahukan kepada saudara BS cara membuat dan cara mencampurkan cairan yang disiapkan untuk bahan peledak tersebut," kata Fadil.
Kedua yakni BS (43), laki-laki yang berperan mengetahui pembuatan handak dan cara membuat bahan peledak. Ia menyampaikan kepada saudara MAJ terkait bahan peledak yang diistilahkan dengan takjil.
"Mereka mengistilahkan dengan takjil. Setelah semua bahan dicampurkan yang akan menghasilkan bom dengan ledakan besar," kata Fadil.
Ketiga adalah AJ (46) yang berperan mengetahui dan membantu saudara ZA dalam pembuatan bahan peledak.
"Serta bersama-sama BS mengikuti beberapa pertemuan dalam rangka persiapan melakukan teror dengan bahan peledak," katanya.
Baca juga: Geram Aksi Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Fahri Hamzah Sebut Teroris Tak Beragama
Kemudian adalah HH (56) yang ditangkap di Condet, Jakarta Timur. "HH ini memiliki peran cukup penting dalam kelompok ini. Dia yang merencanakan, mengatur taktik dan teknis pembuatan bersama sudara ZA. HH hadir dalam beberapa pertemuan untuk mempersiapkan kegiatan amaliyah. Dia ini juga membiayai dan megirimkam video tentang teknis pembuatan bom kepada 3 tersangka lainnya," kata Fadil.
Dari mereka kata Fadil ditemukan sejumlah barang bukti berupa bom aktif dan bahan pembuatan bom.
"Ditemukan 4 bom aktif yang sudah dirakit dengan kaleng dan bersumbu, yang bahan peledaknya adalah Triacetone triperoxide atau TATP. Bahan ini mudah meledak dan tergolong high eksplosive, yang sangat sensitif atas panas atau gesekan dan lainnya," kata Fadil.
Oleh sebab itu kata Fadik tim Jihandak Satgegana Polda Metro memutuskan melakukan disposal 4 bom rakitan itu di lokasi temuan di Condet dan Bekasi.
Baca juga: Tak Mengira Jadi Lokasi Terduga Teroris, Pemilik Bengkel Kontrakan Mengaku Kecolongan
Baca juga: Geram Aksi Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Fahri Hamzah Sebut Teroris Tak Beragama
"Juga dari temuan handak tersebut ada beserta bahan bakunya yang ada yakni TATP. Sesuai dengan perhitungan tim, jumlah TATP dari 5 toples dengan berat sekitar 3,5 kg, diperkirakan membuat sekitar 70 bom pipa," katanya.
Saat ini kata Fadil pihaknya masih mendalami apakah kelompok yang dibekuk pihaknya di Condet dan Bekasi ini memilili keterkaitan dengan pelaku bom bunuh diri di Makasaar atau tidak.