Tangerang Selatan
Kepala Kantor Imigrasi Tangerang: WNA China Dominasi Tinggal di Tangsel, Airin Bentuk Timpora
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Tangerang, Felucia Sengky mengatakan, terdapat 5.000 WNA yang tercatat memiliki izin tinggal di Tangerang Raya.
WARTAKOTALIVE.COM, TANGSEL - Saat ini terdapat 5.000 warga negara asing (WNA) yang tercatat memiliki izin tinggal di Tangerang Raya.
Dari jumlah itu, WNA yang memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) itu lebih didominasi oleh mereka yang berprofesi sebagai pekerja tenaga ahli pada tiap bidang usaha yang dibutuhkan.
Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Tangerang, Felucia Sengky Ratna saat ditemui di bilangan Serpong, Kota Tangsel, Kamis (25/3/2021).
Video: Warga Antusias Kunjungi Museum Gedung Juang 45 Tambun
Felucia Sengky Ratna menyampaikan, terdapat 5.000 warga negara asing (WNA) yang tercatat memiliki izin tinggal di Tangerang Raya.
Sengky mengatakan, ribuan WNA yang memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) itu lebih didominasi oleh mereka yang berprofesi sebagai pekerja tenaga ahli pada tiap bidang usaha yang dibutuhkan.
Menurutnya, dari catatan pihak keimigrasian, para pekerja asing itu banyak mendiami wilayah Kota Tangerang Selatan sebagai domisili tempat tinggalnya.
"Tangerang Selatan cukup tinggi dominasi untuk warga negara asingnya itu," kata Sengky saat ditemui di bilangan Serpong, Kota Tangsel, Kamis (25/3/2021).
Sengky menjelaskan, Kota Tangsel hanya sebagai lokasi tempat tinggal para pekerja WNA.

Sedangkan, para WNA tersebut bekerja di luar wilayah Kota Tangsel seperti Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan wilayah lainnya.
Baca juga: Beda Keterangan, Polisi: WNA China di Kendari Datang dari Jakarta, Kemenkumham: Mereka dari China
Baca juga: Polemik Kedatangan WNA China di Kendari, Perekam Ditangkap, Iwan Sumule: Harusnya Terimakasih
"Kalau mereka (WNA) tenaga kerjanya ahli, tenaga expert di pabrik-pabrik dan sebagaimana kita ketahui. Perusahaan di wilayah Tangerang raya cukup banyak Kabupaten, Kota dan Tangerang Selatan," jelasnya.
Sengky mengatakan, WNA yang bertempat tinggal di wilayah Kota Tangsel lebih banyak didominasi asal China.
"Nomor satu China, Korea Selatan dan India. Tapi dominasinya itu China dan Korea," katanya.
Pemerintahan Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) bekerja sama dengan Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Tangerang untuk melakukan pengawasan terhadap pekerja WNA.
Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengatakan, pengawasan bakal lebih dilakukan kedua belah pihak dengan memeriksa sejumlah perusahaan yang memperkerjakan WNA.
Menurut Airin, pegawasan tersebut akan dilakukan oleh kedua belah pihak dengan membentuk satuan khusus yang diberi nama Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora).
"Timpora ini dilakukan salah satunya melakukan pengawasan terhadap orang asing,” ujarnya.
Baca juga: Airin Rachmi Diany Bentuk Timpora untuk Merazia WNA yang Berkeliaran di Kota Tangsel
Baca juga: Jimly Asshiddiqie: WNA Mutlak Tidak Boleh Dilantik Jadi Bupati, Coret!
Baca juga: VIDEO Ini Reaksi Menparekraf Sandiaga Uno Soal Twit Viral WNA yang Ajak Turis ke Bali Saat Pandemi
“Apakah keberadaan mereka itu secara legalitasnya sudah memenuhi persyaratan atau tidak. Jika tidak tentu ada persyaratan yang berlaku untuk ditindaklanjuti," imbuh Airin saat ditemui di bilangan Serpong, Kota Tangsel.
Sengky pun membenarkan banyaknya pekerja WNA yang menetap di wilayah Tangsel saat pandemi Covid-19 melanda.
Menurutnya, para WNA tersebut terpaksa menetap dikarenakan tak adanya transportasi yang melayani pemulangan para pekerja asing tersebut.
Ditambah perusahaan yang mempekerjakan para tenaga asing itu berhenti beroperasi usai dilanda pandemi Covid-19.
"Saya melaporkan bahwa banyak ditemukan orang asing yang datang dengan sponsor atau perusahaan A,” ujarnya.
“Saat perusahaannya colapse mereka banyak ditemukan, mereka tidak bisa kembali ke negaranya, mereka bekerja di tempat yg lain. Ini kan merupakan pelanggaran keimigrasian juga," pungkasnya.
Video Puluhan WNA China di Bandara Haluoleo Kendari Viral
Sebelumnya diberitakan, sebuah video puluhan warga negara asal China di Bandara Haluoleo Kendari menjadi viral di media sosial (medsos).
Di video puluhan WNA China di Bandara Haluoleo Kendari tersebut, terdengar WNA China diteriaki virus corona.
Diketahui, puluhan WNA China tiba di Bandara Haluoleo Kendari, pada Minggu (15/3/2020), malam.
Video berdurasi 58 detik itu memperlihatkan sebanyak 40 WNA yang merupakan tenaga kerja asing asal China.
• WNI Positif Virus Corona di SIngapura Terus Bertambah, Hari Ini Menjadi 8 Orang, Berikut Rinciannya
• Cegah Virus Corona, Satpas SIM Daan Mogot Disemprot Cairan Disinfektan Setiap Hari
• Di Tengah Isu Virus Corona di Ibu Kota, Mercedes-Benz Luncurkan Lima dari 15 Model Terbaru Tahun Ini
Mereka datang lengkap dengan koper, serta menggunakan masker keluar dari ruangan kedatangan Bandara Haluoleo Kendari.
Dalam video itu terdengar suara seseorang meneriakkan WA dan mengaitkan dengan virus corona yang telah mewabah di seluruh dunia.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Pol Merdisyam membenarkan video tersebut.
Ia mengatakan, TKA China itu datang dari Jakarta usai mengurus perpanjangan visa dan izin kerja.

Puluhan TKA asal China tiba di Bandara Haluoleo Kendari. (KOMPAS.COM/KIKI ANDI PATI)
Selanjutnya, mereka akan kembali bekerja di perusahaan smelter yang ada di Sultra.
“Mereka baru datang dari Jakarta bukan dari China. Memang selama ini belum pernah pulang ke China. Mereka akan ke Morosi untuk bekerja kembali,” ungkap Kapolda saat dikonfirmasi di Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sultra, Minggu (15/3/2020) malam.
Dijelaskannya, 40 TKA tersebut telah dilengkapi dengan surat dari karantina kesehatan pelabuhan (KKP) dan perizinan dari Imigrasi sebelum tiba di Kendari.
Akibat video itu, lanjut Merdisyam, telah terjadi keresahan di tengah masyarakat dan menjadi viral setelah ada yang mengupload di media sosial.
Karena itu ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak menyebar informasi yang membuat keresahan karena bisa dijerat pidana undangan-undangan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
“Ini peringatan keras bagi masyarakat, jangan sengaja meng-upload berita yang meresahkan masyarakat"
"Saya sampaikan sekali lagi bukan dari China, dan telah mengantongi surat dari karantina kesehatan pelabuhan,” tegas Kapolda Sultra.
Informasi yang berhasil dihimpun Kompas.com, puluhan TKA asal China tiba di Bandara Haluoleo Kendari tiba pukul 19.35 Wita.
Mereka menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 696 dari Jakarta-Kendari.
Kedatangan TKA di Bandara Haluoleo Kendari, usai memperpanjang visa istimewa di kantor Dubes China yang ada di Jakarta.
Visa istimewa yang dimaksud, karena pesawat dari Jakarta tujuan ke China sudah tidak beroperasional setelah virus corona menyebar dan selama di Jakarta juga para TKA telah dikarantina.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Video Puluhan TKA China di Bandara Haluoleo Kendari, Ini Penjelasan Kapolda" dan "KBRI: Sudah 8 WNI Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Singapura ",