All England 2021
All England 2021 Kini Disebut All Japan Open, Ini Penyebabnya
All England 2021 Kini Disebut All Japan Open, Ini Penyebabnya. Simak selengkapnya di dalam berita ini.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Penyelenggaraan All England 2021 mendapat tanggapan sinis dari berbagai pihak.
Bahkan All England 2021 disebut menjadi All Japan Open.
Anggapan All Japan Open menjadi kenyataan begitu Jepang dinyatakan menjadi juara umum All England 2021 pada Minggu 21 Maret 2021.
Jepang menyabet 4 gelar dalam penyelenggaraan All England Open 2021 kali ini.
• Listyo Sigit Prabowo Ikut Menyambut Tim All England Indonesia, Ia Ajak Pemain Ikhlas Namun Fokus
Pasangan ganda putra Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe menjadi wakil Negeri Matahari Terbit pertama yang naik ke podium juara All England Open 2021.
Mereka mampu mengalahkan kompatriot mereka, pasangan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dengan 21-15, 17-21 dan 21-11.
Dari sektor ganda putri, Jepang juga memastikan satu gelar juga melalui partai All Japan Final, yakni Matsumo/Nagahara Vs Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.
Pasangan Matsumoto/Nagahara menang dengan straight game, 21-18, 21-16.
Jepang mengunci gelar keempat pada partai ketiga, saat tunggal putri Nozomi Okuhara mengalahkan tunggal putri Thailand, Pornpawee Chochuwong.
Tunggal putri terbaik Jepang itu melibas Pornpawee dengan 21-12, 21-16.
• Terekam CCTV, Pengemudi Mobil Curi Uang Belasan Juta Milik Pengendara yang Tertidur di SPBU
Adapun di partai terakhir nomor ganda campuran, pasangan Yuta Watanabe/Arisa Higashino mengalahkan sesama wakil Jepang lainnya, Yuki Kaneko/Misaki Matsumoto dengan skor 21-14, 21-13.
Sementara, di nomor tunggal putra, gelar juara disabet oleh pebulu tangkis Malaysia, Lee Zii Jia.
Ia nengalahkan juara bertahan asal Denmark, Viktor Axelsen melalui pertarungan panjang selama 1 jam 14 menit.
Hasil ini membuat Jepang mencetak rekor baru karena mengirim tiga pasang ganda yang saling berhadapan pada babak final All England.
Terakhir kali final ganda All England dari negara yang sama terjadi pada 1947 dengan All Danish Finals pada sektor ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.
Sementara itu, Yuta Watanabe juga menjadi juara dua nomor pada All England Open 2021.
• BMKG Prediksi Lapisan Es di Puncak Gunung Jayawijaya Papua Bakal Habis pada 2025
Pebulu tangkis 23 tahun ini menjadi pemain putra pertama dalam 20 tahun terakhir yang meraih dua gelar sekaligus pada All England.
Anggapan All Japan Open mengemuka setelah Jepang mengirim 7 wakil mereka di partai final yang digelar Minggu 21 Maret 2021.
Keadaan tersebut memastikan bahwa persaingan di All England Open 2021 hanya didominasi satu negara saja, yakni Jepang trutama setelah adanya kasus tim Indonesia yang dipaksa mundur dari turnamen.
Dengan beberapa wakil unggulan dari Indonesia seperti Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Jonatan Christie, Anthony Ginting, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, dominasi Jepang bakal sulit terjadi.
Tim Indonesia dipaksa mundur dari All England Open 2021 oleh BWF atas rekomendasi National Health Service (NHS) Test and Trace.
Rekomendasi NHS itu muncul karena tim Indonesia menumpangi pesawat yang sama dengan suspek pengidap virus Corona alias Covid-19 dalam perjalanan menuju Inggris.
• Ajang Balap Formula E Ditunda hingga 2022, Pemprov DKI Optimis Berdampak Positif Pada Ekonomi
Sesuai regulasi pemerintah Inggris, setiap orang yang positif Covid-19 atau memiliki kontak dengan orang yang positif Covid-19 wajib menjalani isolasi mandiri selama 10 hari.
Hal inilah yang kemudian membuat tim Indonesia tak bisa melanjutkan kiprah mereka pada All England Open 2021 meskipun hasil PCR Test dan Swab Test sebelumnya selalu negatif.
Kasus ini kemudian ramai diperbincangkan di kalangan penggemar bulu tangkis, terutama di Tanah Air.
BWF dituding tidak memperlakukan atlet Indonesia secara adil karena harus terpaksa mundur dari ajang All England Open 2021.
Sementara itu, bertepatan dengan digelarnya partai final All England Open 2021, tim Indonesia sedang dalam perjalanan pulang menuju tanah air.
Dilansir BolaSport.com, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London telah melepas rombongan tim Indonesia pada Minggu 21 Maret 2021.
Tim Indonesia sudah tiba di Istanbul pada Senin 22 Maret 2021 pagi WIB dan disambut Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Mohammd Iqbal.
Selanjutnya mereka akan melanjutkan penerbangan ke tanah air.
• Nova Eliza Dirikan Yayasan Suara Hati Perempuan, Bisakah Melindungi Perempuan dari Tindak Kekerasan?
BWF Minta Maaf
Sebelum menyambut kedatangan Tim Bulutangkis Indonesia di Bandara Soekarno Hatta yang dijadwalkan tiba pukul 20.00 WIB, Menpora Zainudin Amali lebih dulu memberikan pernyataan soal kelanjutan kasus tim Indonesia di turnamen All England.
Menpora Amali menyebut bahwa atas kinerja dari berbagai pihak mulai baik dari PBSI, Menteri Luar Negeri, Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Kemenpora, KOI dan KONI, akhirnya federasi bulutangkis Indonesia, BWF meminta maaf dan mengakui bahwa kejadian tim Indonesia di Inggris adalah kesalahannya.
Sebelumnya, Menpora Amali mengecam keras BWF atas insiden dipaksa mundurnya tim bulutangkis Indonesia dari turnamen All England.
Bahkan, Menpora menilai BWF tak transparan, diskriminasi dan tidak adil kepada atlet Indonesia. Ia juga menyerukan agar kepengurusan BWF direformasi.
• Jalankan Instruksi Kapolri, Polres Tangsel Pekerjakan Lima Orang Penyandang Disabilitas
“Hal yang perlu yang saya informasikan bahwa ketika kita mengkritik BWF, yang kami sudah kami sampaikan ketika kami melakukan konferensi pers dua kali itu sudah dapat tanggapan dari presiden BWF. Suratnya akan kita berikan, surat itu ditujukan kepada saya sebagai Menpora,” kata Menpora, Senin 22 Maret 2021.
“Pada intinya, BWF merasakan apa yang dialami oleh Timnas kita, perasaan sakit hati bahkan frustasi, demikian dalam kata-katanya dalam surat,” lanjutnya.
“Maka atas kejadian ini Presiden BWF menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak Presiden Joko Widodo, Menteri Luar Negeri, kepada kami (Kemenpora), PBSI dan seluruh stakeholder bulutangkis di tanah air dan dibagikan lain BWF menyampaikan pengakuan Indonesia merupakan negara besar untuk olahraga bulutangkis, dan bulutangkis ini menjadi icon kebanggaan kita khususnya di pentas-pentas dunia,” terang Menpora.
Setelah mendapatkan respon dari BWF, Menpora Amali pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu begitu juga perhatian dari Presiden Joko Widodo.
“Tentu kami berterima kasih kepada semua pihak Khususnya Menlu (Retno Marsudi) dan Dubes indonesia untuk Inggris (Desra Percaya), dan semua pihak, PBSI, KONI, KOI yang sudah bahu membahu melaksanakan tugas ini. Hal ini mengangkat wibawa kita sebagai bangsa, harga diri kita sebagai bangsa dan tentu sebagai negara besar untuk olahraga atau cabor bulutangkis,”
• Nova Eliza Ingin Hentikan Kekerasan terhadap Perempuan Lewat Yayasan Suara Hati Perempuan
“Hari ini kita akan sambut mereka nanti saya akan menyaksikan saja, PBSI yang akan melakukan kegiatan dan ini kan jadikan contoh kekompakan, kebersamaan dan solidaritas dalam menangani persoalan di bawah bimbingan Bapak Presiden Joko Widodo,” katanya.
Seperti diketahui, Tim Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021 dan kembali ke tanah air lantaran dinilai melanggar peraturan National Health Service (NHS) Inggris yakni satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19 pada saat keberangkatan ke Inggris 13 Maret lalu.
BWF pun melarang tim Indonesia untuk mengikuti atau melanjutkan turnamen All England 2021.
Tadinya tim ini baru bisa kembali ke Indonesia setelah tanggal 23 Maret sesuai aturan yang diterbitkan NHS (National Health Service) Inggris, yaitu menjalani 10 hari karantina mandiri sejak tanggal 13 Maret.
Akan tetapi, Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya sejak insiden ini terjadi pada Rabu 17 Maret 2021 beserta jajarannya langsung aktif bergerak mencari solusi terbaik.
Tim Indonesia pun akhirnya bisa kembali lebih cepat pada Minggu 21 Maret 2021 menggunakan pesawat Turkish Airlines dengan nomor penerbangan TK1972 via London. Estimasi tiba di Jakarta pada Senin 22 Maret 2021 pukul 20.00 WIB.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kepulangan Tim Indonesia Beriring Prestise All England 2021 yang Berubah Jadi All Japan Open
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul All England 2021 Jadi All Japan dan Permintaan Maaf Tulus Presiden BWF kepada Indonesia.